Pagi-pagi sekali, Baim sudah mengetuk pintu kedua insan yang baru saja menyelesaikan malam indahnya. Raymond yang sudah terbangun juga masih memasang raut kesal lantaran merasa sangat terganggu dengan suara yang terus terdengar pada gendang telinganya. Dengan tatapan yang mengerti, ia segera berjalan untuk melihat siapa yang sudah berani mengganggu tidur paginya.
"Selamat pagi, Ka? Eh, kalian berdua belum bangun, ya?" tanya Baim dengan wajah yang sudah terlihat sangat segar.
"Hm, aku lupa memberitahumu kalau jam segini adalah waktu kami berdua untuk beristirahat dengan tenang. Ada apa? Ini masih pagi sekali. Kenapa mengetuk pintu ini sangat keras?" tanya Raymond dengan pandangan yang masih terlihat buram.
"Maafkan aku, Kak. Aku tadinya hanya ingin sarapan bersama dengan kalian. Namun, kalau sudah seperti ini, lebih baik aku kembali saja. Hehe, maafkan aku, ya," ucap Baim dengan wajah yang sudah terlihat sangat malu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください