Keyla kembali melebarkan senyumannya. "Kak Raymond sudah sampai terlebih dahulu ke dalam gedung ini, Kka. Aku dengar mereka kan lewat pintu bagian belakang. Kalian berdua akan bertemu tepat di dalam gedung janji suci nanti."
Divya mulai meringankan rasa resahnya. "Oh, seperti itu ternyata. Aku tidak mendengar kaar apa pun dari mereka semua. Hm, hal itu semakin membuatku penasaran."
Setelah sampai di ruangan tunggu, Divya sudah terlihat sangat tegang. Ia terus memegang setiap jari jemarinya dengan berkala. Keyla yang melihat hal itu juga segera memberikan jus yang sudah tersedia di dalam ruangan itu. namun, Divya menolaknya. Ia mengatakan tidak ingin merusak riasan bibirnya.
"Baiklah, Kak. Hehe, jangan cemas seperti itu. wajahmu terlihat sangat aneh," ungkap Keyla agar Dia tidak berekspresi hal yang sama.
"Oh, apakah wajahku terlihat sangat buruk?: tanya Divya kemudian.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください