"Belum, Tuan." Keyla masih menundukkan kepalanya.
"Pergilah ke dapur. Di sana kamu bebas mau makanan yang mana saja." Luke sedikit melebarkan senyumannya.
"Terima kasih banyak, Tuan." Keyla segera mengangkat kepalanya.
"Key," panggil Luke kemudian.
"Iya, Tuan?"
"Jangan panggil saya seperti itu. Ucapan saja Kakak Luke. Rasaku memanggil seperti itu lebih enak di dengar oleh semua orang," ucap Luke dengan ramah.
Keyla melebarkan senyumannya. "Baiklah, Kak. Kakak sudah makan?" tanyanya serius.
"Oh, sudah. Aku baru saja selesai makan." Luke menjadi salah tingkah setelah melihat durja manis anak remaja itu.
"Baiklah, kalau begitu, aku mau makan dulu," ucap Keyla seraya berjalan menuju ruangan makan.
Keyla masih merasa sangat takjub dengan kemewahan tempat tersebut. Ia juga selalu menggerutu bahwa hidup sang kakak begitu beruntung. Wanita yang sempat bertemu dengannya di pinggir jalan. Hidup dengan dikelilingi orang-orang besar yang sangat berpengaruh.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください