"A–a–apa ini? Kenapa di sekitar tubuhnya mengeluarkan darah? Oh, ya apa! Bisa gawat, nyawaku juga bakalan masuk ke dalam ancaman!" gerutu Divya merasa sangat takut.
Ia juga menjadi sangat resah karena sempat menyentuh tubuh pria itu sekali. Tidak ingin disalahkan, ia pun segera memanggil ambulance untuk membawa pria itu ke rumah sakit terdekat. Sebelum menyertai, ia masih terus mencari pemasangan kamera pengawas di sekitar lorong tersebut. Hatinya kembali merasa aman setelah melihat ada kamera pengawas di ujung lorong blok tersebut.
"Aku harus mencari di mana kamera pengawas ini disalurkan. Aku tidak mau disalahkan atas hal ini! Tidak akan mau!" pikir Divya.
Ternyata, di sepanjang ujung liring memang ada kamera pengawas. Pemilik apartemen memang sengaja memasangnya untuk memantau dari pusat kontrol. Tidak banyak berpikir lagi, Divya segera berjalan menuju tempat tersebut. Awalnya pemilik tidak mengizinkannya untuk melihat.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください