Divya masih berusaha mengatur napasnya. "Kenapa kamu masih menatapku seperti itu, Mas? Kamu memang sengaja ingin membuatku seperti itu, ya?" lontarnya sekali lagi.
Raymond masih bertindak acuh tak acuh dengan wanita yang di hadapannya. Sungguh sikap yang sangat membuat Divya kesal. Kepalanya juga mulai mengangguk secara pelan sebelum ia berdiri di sebelah pria itu. ia juga dengan sengaja tidak berbicara lantaran masih merasa sangat kesal dengan kekasihnya.
Sampai pintu tangga otomatis itu terbuka, ia masih tetap diam. Langkah kakinya baru berjalan setelah pria tampan sudah berjalan sekitar lima langkah dari dirinya. Setelah keluar dari sana, ia mulai memberhentikan langkah kakinya. Ia masih terus menatap kepergian pria tersebut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください