webnovel

Nostalgia

Raymond kembali mengelus pucuk kepala Divya. "Sayang, ayo kita tidur!" ajaknya.

Divya segera menyeka air matanya. "Baik, Mas. Aku akan segera pulang ke rumahku," ucapnya.

Raymond kembali menarik tangan Divya. "Maukah kamu menemaniku malam ini?" pintanya sekaligus membuat kedua mata Divya melotot dengan maksimal.

"A–a–pa, Mas? Tidur bersama? Di sini?" tanya Divya merasa sangat tercengang.

Raymond mulai menganggukkan kepalanya. "Jika, kamu mau, Sayang. Kalau kamu tidak mau juga tidak masalah," jawabnya santai.

Seribu kali Divya mulai berpikir tentang kejadian yang akan berlangsung, jika ia menerima permintaan kekasihnya. Namun, hatinya juga menolak untuk pergi dari sana. Kini, ia dirundung oleh perasaan bermacam warna. Dengan segala pertimbangan, akhirnya Divya menyetujui permintaan Raymond.

"Janji hanya tidur bersama saja?" tegas Divya kemudian.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください