"Kenapa selalu bertemu dengan pria aneh itu? Argh, sepertinya memang nasibku akan terus seperti ini kalau selalu berada di dekat teman-temannya. Padahal aku baru saja selesai melepaskan rasa gundah. Kini, malah kembali di hadapanku. Dengan masalah baru," batin Divya merasa kesal.
"Dia lagu selalu saja bertemu dengan wanita aneh itu! Dan kenapa mereka pergi bersama? Apakah Revan sudah berpacaran dengan si wanita aneh? Ah, seleranya sangat buruk!" batin Raymond juga merasa kesal.
"Eh, Ray. Tidak disangka kita bertemu di sini, ya! Sedang menikmati hari liburmu, ya?" sapa Devan seraya melirik sinis ke arah Zeline.
"Benar, aku sedang meluangkan waktu libur bersama Zelune. Kamu bagaimana? Pergi dengan siapa?" tanya Raymond, ia sengaja ingin membuat wanita yang berada di belakang temannya untuk memunculkan hidungnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください