"DIVYA! KELUAR, AKU INGIN BICARA DENGAN KAMU!" teriak Raymond dari luar.
Divya kembali memantau dari jendela ruang tamu. "Dia kenapa? Kenapa dia tahu keberadaanku di sini? Dan kenapa dia memakai baju pasien rumah sakit?" Kedua alisnya langsung berkerut tajam.
Raymond terus berteriak di depan rumah. Divya pun merasa sangat terganggu akan hal tersebut. Karena tidak ingin berurusan lagi, akhirnya Divya pergi ke dalam kamarnya. Namun, hal itu tidak meruntuhkan niat Raymond.
Ia masih terus berdiri di depan sana dan meminta Divya untuk mendengarkan semua penjelasannya. Hari mulai berkehendak lain, hujan turun tanpa tanda. Hati Divya pun merasa khawatir ketika hujan deras Raymond masih berada di depan rumah. Teriakan samar dari pria itu pun mulai mengusik indera pendengarannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください