Kedua netra Divya sudah merem melek secara sistematis. Ia juga mulai merasakan getaran yang sangat berdarah dari sana. Namun, ia kembali membuka kedua matanya saat mendengar suara erangan pria tersebut. tidak biasanya Raymond mengeluarkan suara yang sangat keras.
"Sayang, kenapa kamu berteriak?" tanya Divya dengan wajah yang sudah terlihat sangat aneh.
"Aku hanya ingin melepaskannya dengan cara seperti itu. Aku tidak tahu kenapa belakangan ini hasratku sangat berlebihan sekali," jawab Raymond dengan tangan yang masih bergerilya di bagian yang sama.
Divya kembali menggerakkan tubuhnya. "Itu disebabkan karena saat ini sistem hormon sedang meningkat. Aku juga tidak heran dengan hal itu. baiklah, mari kita tuntaskan sekali lagi, Sayang!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください