webnovel

Divya Merasa Ragu

"Eh, apa yang kamu katakan, Mas! Ti–tidak! Aku tidak mau mandi bersama dengan kamu. Kita belum sah menjadi sepasang suami istri." Divya berusaha terus menghindari kekasihnya.

Raymond langsung tertawa terbahak-bahak setelah melihat dan mendengar ucapan kekasihnya. "Haha, sekali saja, Sayang," godanya sekali lagi.

Divya masih terus memundurkan tubuhnya, hingga tubuhnya mentok pada pembatas kamar mandi. "Mas! Jangan!" teriaknya.

Tubuh Divya langsung tersentak dari tempat tidur. Ternyata, apa yang sudah terjadi tadi pagi hanya ada di dalam mimpinya saja. Ia pun segera menolehkan pandangan wajahnya ke arah kanan. Memang benar, di sana ada keberadaan sang pujaan hati.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください