Divya kembali mendorong tubuh suaminya di pinggiran kolam. "Ini kejutan yang ingin aku berikan kepada kamu, Mas. Aku siap memberikan harta yang paling berharga ini untukmu," ungkapnya kemudian.
Devan sedikit terperanjat mendengar ucapan Divya. "Sayang, kamu yakin? Ukuran rudal terlalu besar untuk masuk ke dalam sana." Ia menjadi khawatir sendiri.
Divya juga merasa takut setelah mendengar ucapan suaminya. "Baiklah, Sayang. Kalau begitu nanti saja," ucapnya juga merasa kecewa.
Melihat tatapan melas itu, Devan menjadi tidak tega. Ia pun segera membalikkan posisi sandarannya. Dan kini, tubuh Divya yang sudah menepi ke pinggir kolam. Ia pun segera melanjutkan permainan yang sempat tertunda tadi. Ketika ingin memasukkan senjatanya, ia langsung mengecup bibir Divya dan secara bersamaan ia tekankan benda keras itu untuk menembus lubang yang belum pernah terjamah siapa pun.
"Sulit sekali, Sayang!" ucap Devan setelah dua kali memaksa juniornya masuk.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください