Kecewa?

Shen Fanxing mendongak dan menyentuh dagu Bo Jingchuan. Embusan napas mereka terjerat bersama dan suasana di sana pun berangsur-angsur menjadi hangat dan romantis.

"Kamu ingin aku melihat apa?" tanya Shen Fanxing.

"Bukan apa-apa, kok."

Bibir Bo Jingchuan mendarat di bibir Shen Fanxing dan suaranya menjadi rendah. Shen Fanxing pun menatap lurus matanya. Bo Jingchuan tersenyum, lalu tangannya yang mengunci pinggang Shen Fanxing mulai membuka ujung pakaiannya dan merogoh masuk ke dalam. Sekujur tubuh kekasihnya pun seketika gemetaran dibuatnya.

"Jadi, kamu hanya ingin memanfaatkanku?"

Ciuman Bo Jingchuan mendarat di dagu Shen Fanxing. Tawa pelan darinya memecah keheningan mereka. Dia malah balik bertanya, "Bukannya ini yang kamu pikirkan?"

"..." Shen Fanxing terdiam. Memangnya kapan aku pernah memikirkannya? Batinnya. 

"Kalau begitu, ayo katakan, untuk apa tadi kamu waspada seperti itu kepadaku? Hm?" tanya Bo Jingchuan lagi.