Kamu Seharusnya Bersyukur

Yu Song diam-diam menatap wajah majikannya ini dari sela-sela jemarinya. Dan benar saja, sosok dengan ketampanan yang tidak wajar itu kini diselimuti ekspresi mematikan sedikit demi sedikit. Jika menyangkut kekuatan maut, ia sekarang benar-benar mengagumi wanita yang tidak tahu nasib nyawanya ini.

Seluruh aula ruangan kini menjadi hening. Suara Lin Feifei terdengar bergetar di setiap kalimatnya. Meskipun tidak terlalu kentara, namun masih menyebar ke seluruh ruangan. Orang-orang yang berada di sekitar pun mulai berbisik.

"Ada apa memangnya?"

"Yang penting reputasi wanita itu tidak terlalu bagus. Konon, dia sempat dikeluarkan dari sekolah tidak hanya karena pencurian dan penjiplakan. Dengar-dengar, bahkan wanita itu ternyata juga merayu dan menggoda para juri saat kompetisi piano…"

"Hah?! Astaga… Padahal jika dilihat-lihat wanita itu sangat anggun dan bermartabat. Tapi tidak disangka dia wanita yang seperti itu…"