Brukkkk.....prang...
Es teh maniS dan juga bakso yang dia bawa jatuh semua dan mengenai tangan dan juga baju nya. Panas, itulah yang karin rasakan saat ini, tangan nya sudah merah karena melepuh. Karin mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang sudah menabrak dia.
"kalo jalan tuh liat liat bisa ngak? Punya mata kan lo? " ucap karin emosi,
"harusnya yang bilang gitu gue, kalo jalan liat kedepan bukan ke bawah" ucap vian, hingga akhirnya karin diam, dia sadar dia yang salah,
"ikut gue, tangan lo merah itu harus di kasih salep biar ngak makin parah" ucap vian menarik tangan karin dengan lembut,
"gue bisa obatin sendiri, ngak usah sok peduli sama gue" ucap karin sambil melepaskan tangan nya dari cengkraman vian,
"udah ngak usah ngeyel, ikut gue" ucap vian, sambil kembali menarik tangan karin, dan tiba tiba vino datang dan melepaskan cengkraman vian di tangan karin dengan kasar, hingga kedua nya terkejut
"lo ngerti bahasa indonesia kan? Kalo dia bilang ngak ya ngak, atau karena lo kelamaan sembunyi england so, lo lupa bahasa indonesia" ucap vino dingin seakan akan ada makna tersembunyi di balik kata kata nya itu
"ngak usah ikut campur sama masalah gue, urus aja urusan lo sendiri, jangan selalu ikut campur sama urusan orang lain, kalo masalah lo sendiri aja ngak bisa lo selesaiin" ucap vian yang tak kalah dingin dari vino, ada apa sebenarnya sama mereka berdua, kira kira itulah yang yang karin pikirkan untuk saat ini
Bughhhhh...
vino memukul vian, terlihat dari wajah nya bahwa dia sangat emosi, dan tiba tiba vian juga bangkit dan
bugh..... bughhhh.... bughhh
mereka berdua saling baku hantam, mereka memukul satu sama lain hingga suasana kantin menjadi ricuh, meja sudah berserakan entah kemana, dan teman teman vino, sudah berusaha untuk melerai mereka berdua namun gagal, mereka tetap melanjutkan pertarungan nya, seakan akan kantin ini adalah arena ring tinju.
Para siswi siswi yang masih berada di kantin histeris, dan aneh nya mereka malah membagi kubu. Ada beberapa siswi yang menjadi tim vian dan tim yang lain menjadi tim vino
"stopppp.... lo berdua apa apaan sih? " teriak karin yang masih berada di antara mereka, dia tidak takut sama sekali, dia tidak memikirkan bagaimana jika dia terkena pukulandari antara mereka, sedangkan rachel dan kyla sudah berusaha menarik narik karin supaya menjauh dari vino dan vian tapi dia tidak mau, hingga akhir nya
Bugh...
Bugh....
Karin melayangkan pukulan nya pada vino dan vian hingga kedua nya terjatuh dan berhenti melakukan aksi saling pukul tadi.namun aneh nya, vino dan vian tidak marah sama sekali, mereka malah berhenti dan diam di tempat. Semua orang yang ada di kantin syok melihat apa yang sudah karin lakukan. Seorang perempuan memukul dua most wanted sekolah ?
"gila ya tu cewek"
"wahhh hebat banget tu anak"
"wauwwww, berani banget tu anak"
"daebak"
Kira kira seperti itulah kata kata yang keluar dari mulut para siswa siswi di kantin itu
"kalian berdua gila ya? Ngak malu diliatin banyak orang hah? " ucap karin, seakan akan dia bersikap seperti ibu dari anak anak yang sedang menyaksikan anak anak nya berkelahi, dan akhirnya karin menarik vino dan vian untuk meninggal kan kantin. Sedangkan orang yang di tarik yaitu vian dan vini, memberikan tatapan saling membunuh, saatu saama lain
"urusan kita belum selesai" ucap vino,
"tunggu balesan gue vin" ucap vian
Karin tidak mendengar apa yang mereka berdu ucapkan, dia masih fokus berjalan untuk membawa kedua nya ke suatu tempat, sedangkan vino ddan vian bingung mereka akan dibawa kemana oleh gadis unik ini.
"lo mau bawa gue kemana?" ucap vino dan vian serentak
"lo berdua ngak usah kepo, ikut aja kalo lo masih mau hidup" ucap karin dingin, yang malah membuat vino dan vian tak sadar menciptakan senyuman di wajah mereka masing masing
Mereka berjalan menyusuri koridor sekolah yang sangat panjang itu
"woiii lo mau bawa kita kemana sih hah? lo mau nyulik kita?" ucap vino yang sudah bingung sedari tadi, karena karin belum juga memberi tahu kemana sebenar nya dia akan membawa kedua anak laki laki itu
"lo bisa diem ngak sih? Nanti juga lo bakal tau" jawab karin ketus, tapi saat mereka terus berjalan, tiba tiba vian menghentikan langkah nya alhasil vino dan karin juga menghentikan langkah nya
"lo kenapa berenti?" tanya karin padaa vian
"bukan nya dari tadi kita cuman bolak balik ke sini aja ya? Perasaan tadi kita udah lewat kelas 11 ipa 2 deh. Masa ke sini lagi?" ucap vian yang mulai heran dan langsung menatap karin bingung
"sebenar nya lo mau bawa kita kemana sih hah?" tanya vino semakin bingung
"ok sekarang lo kasih tau ruang UKS itu sebelah mana?" jawab karin dengan suara tegas, dia berusaha menutupi kebodohan nya, sejak tadi dia memang sudah bingung, dia sebenar nya belum tau kemana arah jalan menuju UKS, dia berniat untuk bertanya tapi dia menahan nya demi menjaga imagen ya, dan alhasil lah terjadi seperti hal berikut ini, dia sangat malu sekarang benar benar malu
"ya ampun, cewek aneh ya lo, jadi lo mau bawa kita ke UKS ngapain somplak? Balik akh" ucap vino tertawa sambil berniat untuk balik ke kelas nya namun tangan nya langsung di pelintir oleh karin
"kasi htau atau gue pataahin tangan lo sekarang" ancam karin
"aw…. Sakit njir, lo mau bunuh gue atau obatin gue sih" tanya vino sambil meringis menahan sakit
"tunjukin jalan nya sekarang" ucap karin, akhirnya vino menunjukkan jalan nya dan mereka pun melanjut kan langkah nya menuju ke ruang uks.