webnovel

Troublesome Lover

terdapat kata kata kasar yang disensor sensor mohon dibaca dulu peringatan bagi pembaca Be Wise and Enjoy ---- 'hehe.. sampai kapan kau bisa melupakan ku?' perasaan merupakan hal basi untuknya dan selalu dihindarinya, tapi akankah hal itu dapat selalu dihindari? ia merasa dirinya gila, jika ia bisa menghancurkan perasaan ini. maka ia akan melakukan segalanya. namun kali ini ia akan mencoba untuk menjaga perasaan ini. 'sampai kapan kah perasaan ini bisa ku jaga?' ----- chap 7+ masih belum di perbaiki jadi isinya masih ngawur ---- ingat masih dalam proses pengeditan yang tidak pernah kelar kelar jadi sabar ya.

mochirin · 若者
レビュー数が足りません
52 Chs

7

"kau ini sakit melulu" ucap akane sambil memberikan ku yogurt segepok.

"en.. apa bole buat" jawabku "kau mau?"

aku mendengar akane terkekeh garing.

"ogah" balasnya sambil membuka bungkus chiki "napa sampai di bogem?" tanyanya

"mabuk. delusi."balasku sambil memakan yogurt itu.

"dia sudah minta maaf?" tanya akane mengingatkan ku si sinting belum meminta maaf atas bogemannya itu.

"en... tidak.. lupa" balasku "akane... aku ingin muntah" ucapku sambil memegang mulutku.

akane langsung panik dan memberikan aku plastik kresek jajanan chikinya

oh teman yang sungguh baik. setelah puas mengeluarkannya. aku melihat akane yang lagi tidur tiduran dikasur ku.

"nginep??" tanyaku

"aku ijin dulu" balasnya. aku mengangguk.

.

.

pagi datang... aku melihat wajah akane disampingku sangat besar.

aku hampir jantungan.

"akane bangun" ucap ku membangunkan akane.

"sekolah" ucap ku "akane"

ya kata kata itu di ulang kurang lebih 10 menit akhirnya akane bangun dengan jiwa yang masih terbang mengawang disana.

"sekolah" ucapku menyadarkannya "aku ijin.. sakit"

"hm... aku mau bolos" ucap akane sambil bersiap kembali tidur

"terserah kau"

Aku bangkit dari tempat tidurku.

"Ouch" aku memegang kepalaku, lebih tepat menopang kepalaku dan memijatnya pelan

Aku harus membeli obat 'itu' lagi.. dan beberapa obat lainnya seperti obat maag, obat pusing, obat mual, obat pereda nyeri. Hah... sungguh menyedihkan kan?

Aku bergegas membersihkan diri, setelah itu aku langsung membawa uang untuk membeli perban buat nanti digunakan pada shion..

Saat aku keluar dari rumah, aku melihat sebuah korek api tergeletak di depan pagar rumahku.

Hah? Jangan bilang dia nongki di depan rumahku saat kami mencarinya?

Wah ngajak gelud si dedemit satu ini.

Sesampainya di apotek, aku mengambil beberapa obat yang sudah ku list dan membawanya kekasir.

"hina chi?" Panggil seseorang yang ternyata itu si yusuke

aku menoleh dan menjawab "Ya?" ini reflek

"Sedang apa kau disini?" tanyanya

Hati ku bergejolak ingin ku teriak ingin ku menangis. apakah dia tidak bisa melihat?

"Beli obat lah"

"Sebanyak itu?" Tanyanya kaget "kau tidak terkena penyakit kronis kan?"

Mulutnya ya Lord.

"Hush mulutmu itu busuk banget. Ngak lah ini buat jaga jaga aja."

"Kaki mu kenapa lagi?" Tanyanya

"Keseleo"

"Sudah kuduga wanita bar bar seperti mu pasti sering keseleo, hahaha"

Aku mencubit pinggang nya

"Aduh!! Sakit sekali.. oh ya soal shion."

"Kenapa dia?" Tanyaku dengan nada dan wajah datar

"Aku hanya ingin bilang, dia masuk rumah sakit"

"Lah kok bisa?" Aku mengambil barang yang sudah di scan oleh kasir dan membayarnya. lanjut Mendengar celotehan yusuke sambil menunggunya kelar

"Iya.. semalam dia mabuk berat sambil hujan hujanan. Setelah itu ia berkelahi lagi"

'oh lantas' kenapa ga koma aja sekalian? anaknya cari penyakit banget sih!

"Aku dan taiga menemukan nya tergeletak di jalan semalam. Tapi saat dia melihat taiga, dia marah sekali padanya dan memaki maki taiga. Aku tidak pernah melihat hinata memaki maki taiga seperti itu. Entah kenapa dia seperti itu.. tak lama kemudian dia pingsan. Lalu aku dan taiga membawanya ke rumah sakit"

'wanita perusak persahabatan, ahaha' aku memaki diriku sendiri

"Dia terluka parah?"

"Ya dia terluka parah. Tangan kirinya patah dan seluruh tubuh hingga mukanya dipenuhi luka. Sepertinya dia harus diopname selama beberapa minggu"

aku terkejut.. betapa barbarnya cowo ku.. cowo ku? Ku?. halah ngaco... dia terlalu mahal untukmu yang murahan haha

"Aku mau kerumah sakit sekarang, kau mau ikut?"

"Hah?" ga salah ni? sinting!

"Sudahlah ikut saja"

Aku diseret oleh yusuke. Kuat sekali monyet satu ini . Akhirnya aku di seret oleh monyet ini sampai didepan kamar nomer 93.

"Aku takut.." ucapku wajahku memucat

"shion chan.. aku membawa hinachii nih" katanya sambil memasuki kamar. Aku tidak bergerak dari tempat..

Aku takut.. aku mengintip dikit. Yusuke sadar bahwa aku tidak mengikutinya aku diseret masuk kedalam.

shion ada disitu dengan lengan kiri di gips, kepalanya di perban dan wajahnya di tempel banyak plester. Dia mengenakan baju rumah sakit dan itu membuat nya cukup lucu. Hehehe

Banyak orang disini sebagian aku kenali sebagian tidak. Dan di sini tidak ada taiga.

tubuhku bergetar... aku.. takut..

shion hanya menatapku dengan tatapan tajamnya. aku bersembunyi dibalik yusuke

"Untuk apa kau kemari?"

.... Aku pengin pulang ...

"Menjenguk mu, tapi sepertinya batin mu masih sehat, aku pulang saja kalau begitu"

"Hei!!! Kau itu buta atau apa!? kau lihat Aku sehat?"

Oh ya? shion tidak seperti kemarin dia tidak terlihat begitu menyeramkan

Aku lega dia oke oke aja. Kuharap otaknya juga ikut membaik

"Kalian semua keluar" kata shion tiba tiba pada semua orang yang ada didalam ruangan.

Aku sudah memutar balik badan dan bersiap kabur

"Kau mau kemana?" Tanya shion

"Ha? Siapa?"

"Ya kamu lah! Pake nanya lagi, bodoh. Kamu tetap disini yang lain keluar!" Teriaknya

Aku menutup kupingku dan mengusapnya

"Bisa ga sih ga usah teriak teriak"

"Tutup mulutmu, dengar dan lakukan sajalah!"

Aku menuruti saja lah perminataan sang raja ini. Sebelum akhirnya nanti ku kudeta

Aku duduk disamping tempat tidurnya dan bertanya. "Kenapa kau suruh mereka keluar?" ada apel dan pisau buah. karena gabut dan ku yakin ini akan memakan waktu yang lama jadi aku potong apel itu

"Terserah aku" jawabnya

Entah jadi kesal rasanya

"Dimana taiga?" Tanyaku

"Buat apa kau menanyakannya? Kau suka padanya?" Sindir shion

Aku memberinya eye roll yang super menggelikan

"Aku muak dengannya! Jangan sebut namanya didepan ku lagi!" balas shion

aku menaruh piring yang sudah ku potong itu di tempat awalnya, lalu membereskan sampah(sisaan kulit apel).

aku cuci tangan dan kembali duduk di bangku

"Oh ya oh ya?" tanganku sudah siap menggenggam tangannya

namun Dia berhasil menghindari tanganku seperti tanganku ini penuh dengan virus.

"Tenang saja nanti aku sebut namanya dibelakangmu" ucapku sambil tertawa ringan

"APA!!??" Si sinting meneriaki ku

"Kau kemarin memukulnya, jangan lupa minta maaf ya" ucapku

"Tidak mau, dia sendiri yang salah"

"Ha?"

"KAU TULI? AKU TIDAK MAU MINTA MAAF!!"

Aku menghela nafas panjang, Aku menatap matanya

"Maaf ya"

Aku mengambil obat obatan ku yang ku taruh dibangku dekat kasurnya.super deket

"Jangan pergi"

"Kita bicara lain kali saja ya!" Ucapku sambil melepas genggamannya. dan mengkerut kan dahi

"Jangan pergi" dia mencoba untuk meraih tanganku. tapi gagal

"Maaf, aku nanti balik lagi" ini perut ku ga berkompromi.... you know laa. dan sialnya lagi tadi pas cuci tangan ada pesan masuk dari adikku, dia kekunci di luar rumah

"TAPI KAPAN? KAPAN KAU AKAN KEMBALI LAGI KESINI!!? HEI? TUNGGU!!" Teriak shion

Dia belum menyelesai kata katanya, tapi aku sudah berbalik dan meneriakinya

"YA NANTI LAH, AKU MAU PULANG DULU, ADIKKU KEKUNCI DI LUAR RUMAH!"

Lalu aku bergegas keluar ruangan. Kulihat yusuke amat kaget dan berlari memasuki ruangan karena mendengar shion berteriak teriak

Bisa ku dengar yusuke meneriakkiku agar kembali, tapi aku mengabaikan nya

'adikku bisa membuat ku di hajar mama! dan mama lebih menyeramkan dari pada amukan shion'

Aku berjalan cepat walau tertatih tatih jangan sampai si monyet atau si sinting itu menangkap dan menyeretku kembali

.

.

Hari ini hari selasa, tepat 2 hari semenjak kejadian di rumah sakit itu

Mama dan papa sudah balik dari luar negeri mereka triger saat melihat tanaman di teras rumah pada kurus kering. Sebagai hukumannya aku dan adikku di sambit...

Aku sedang bersiap siap untuk ke sekolah, aku ingin libur lagi tapi... Nanti bisa ketinggalan pelajaran.

Aku ingin ghibah sama akane. Sesampainya di sekolah aku ghibah sampai ke akarnya bersama akane

"Jadi kau belum kerumah sakit lagi semenjak kejadian itu?" Tanya akane

Aku jujur.. aku lupa.. kalau aku ga cerita sama akane.. aku beneran lupa

"hina... jawab aku dengan jujur, kau tidak lupa kan?" tanya akane dengan mata tajamnya

Untuk balasan pertanyaan itu, Aku hanya tersenyum. biarkan senyuman ku menjawab nya

"Kau keterlaluan hinata.. aku jamin kalau kau ga cerita padaku. pasti kau lupa total. Trus kau tidak kangen dengan shion?" Tanya akane

Aku berfikir kerad.. Aku tidak tau. Aku tidak pernah menyukai seseorang. Benar benar suka sampai aku memikirkan nya, tidak pernah.

Kangen? Apa itu rasanya?

Wajah ku terbaca oleh akane

"Kau... Sungguh.. parah hina"

"HEI KALIAN BERDUA JANGAN NGOBROL SENDIRI DI BELAKANG!" Teriak guru yang berada di depan

"Iya bu maaf" balasku sambil menampilkan cengiran gigi kudaku

*Ting tong* bel istirahat berbunyi

yes! Aku lapar.. maag ku tadi di jam pelajaran kambuh

Baru mengeluarkan kotak makan. Ada yang mencari ku

"Ada hinata?" Tanya taiga diambang pintu

"Ya?" jawabku

taiga melihat ke arah suara dan berjalan mendekat

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanyanya

"Uhm.. di koridor belakang aja ya.."

' urg .... maag ku tadi kambuh'

Di koridor belakang sungguh kosong dan hampa seperti hati adikku. Disini hanya ada aku dan taiga

"Ya? Mau ngomong apa?"

"Sebaiknya kau jenguk shion" ucapnya padaku

"Dia sudah minta maaf?" Tanyaku

"Dia sudah meminta maaf padaku, dan itu aneh. shion tidak pernah meminta maaf"

"Kau sudah meminta maaf pada nya?" Tanya ku pada taiga

"Sudah.. kau ingat saat kau bilang cape padanya?"

Aku punya feeling ini akan lama.

'Boleh kita masuk kedalam. Trus duduk di pojokan? Aku mau sambil makan' batinku bersedih.

"Bentar aku balik lagi" aku bergegas mengambil obat maag ku, kan ga lucu pingsan saat pelajaran. bisa bisa di sambit mama gara gara ga bisa jaga kesehatan

Aku kembali berada di koridor belakang

"Oke.. lanjutkan"

Suasana jadi sendu sendu gimana gitu

"Asal kau tau saja, orang tuanya bercerai. Dan dia lahir saat perceraian itu. Bisa di bilang orang tuanya tidak menginginkan nya. Dia tinggal bersama ibunya sekarang, namun ibunya sibuk bekerja dan hanya pulang sebulan sekali. dia di benci ibunya. Dan kau orang yang paling di sukainya juga menolak keberadaan nya. Bisa kau bayangkan betapa sakitnya dia?"

Aku diam. Diam itu adalah jalan ninjaku

"Dia tidak terlihat seperti orang yang kesepian kan?" Tanya taiga. Aku tetap diam

"Dia memang keterlaluan saat memukulku. Itu hanya karena dia takut kau hilang darinya saja. dan dia sudah meminta maaf padaku, jadi sebaiknya kau temui dia sebentar saja.. aku tau pasti, kau menyukai shion bukan?"

Aku diam dengan apa yang dia katakan terakhir. Aku menyukainya? Aku tidak tau

Wajahku datar... Aku sendiri bingung harusnya kan aku terharu, namun.. aku tidak bisa... Aku... Merasa gagal menjadi manusia...

shion.. mungkin dia sakit hati. Nanti akan ku kunjungi lah

Tapi apapun yang terjadi Aku tidak akan memeluknya, karena dia bilang aku murahan.... dan dia mau sama cewe cheap? oon

.

.

.

Aku diruang guru sedang mengerjakan sesuatu yang di tugaskan oleh guru. Aku benci itu! Sekarang sudah jam 5 apa sempat aku menjenguk nya? Mendung lagi!

Aku ngebut ngerjainnya dan langsung berkemas pulang secepat mungkin. Dan sesampainya di rumah langsung deras hujannya.

Yasudah jenguknya next time aja

Aku segera mandi dan membereskan buku ku... Ingin ku bakar saja

"Ce.. hp mu bunyi tuh" adikku meneriaki ku yang fokus dengan buku buku itu

*You call me senorita* aku mengangkat nya

"Halo?"

"....." Orang di sebrang diam saja, tapi aku bisa mendengar suara hujan sebagai latar belakang nya

"Halo?"

"...."

"shion?" Tanyaku

"Keluar kamu"

Ini hujan mas broo, bisa basah nyat

"Keluar kamu!! Katanya kau akan datang, ku tunggu namun kau tidak pernah datang!!"

"shion!! Kau mabuk?"

"Aku terus menunggu.. bahkan aku juga sudah meminta maaf dan bersikap dewasa. Namun kau tak kunjung datang"

"shion.. kau dimana?"

"Aku terus menunggu..."

*Tutt.. tutt* telpon dimatikan satu pihak

'APAAN SEH!!?' gaya ku sudah seperti ingin membanting hp

Aku langsung berlari keluar namun tidak lupa memakai payung. Karena kalo diriku basah pasti akan sakit. Dan mama pasti akan jadi buldozer

Jadi dia menungguku?

Selama ini?

Dia itu gila ya?

tapi aku jadi terharu..

Aku mencarinya dimana mana, sampai akhirnya kakiku membawaku ke taman tempat aku mengobatinya

Dan aku menemukannya

"shion!!" Aku berlari dan meneriaki namanya. Disampingnya banyak sekali botol botol bir/miras. sultan bener nih bocah sarap

Dan entah dari mana suatu rasa muncul. Aku ingin sekali memukulnya dirinya dengan keras dan tanpa ampun