webnovel

Menyelesaikan Misi

"Siang nyonya Mo..... waah baunya enak, kamu selalu menggagalkan niat ku untuk diet dengan masakan lezatmu." Safira menfhampiri nyonya Mo yang sibuk meracik makanan dengan seorang pelayan lainya.

"Hey... jangan mengerjakan kerjaan di meja makan, kamu mengganggu orang yang mau makan tau!!."

"Aku udah selesai, semua data yang kuterima sudah berupa data matang jadi memudahkan ku dalam bekerja." Jawab Safira jutek

"Gimana udah dapet modelnya???"

"Udah... dan mungkin mulai nanti malam aku harus menginap di rumah nona Lusia." Jawab Silvi sambil mengunyah beberapa sushi yang diambilnya dari nyonya Mo

"Siapa dia?? kamu gak bisa nginep disini aja?" Safira menatap Silvi penuh pinta.

"Idih.... tampangmu buat aku eneg tau!! ogah ah disini juga gak bisa liat kamu gituan sama Ryuji dia kan masih terluka, lagian nona Lusia sudah bekerja sendiri selama aku tinggal dirumahmu padahal aku yang minta bantuanya, nona Lusia itu desainer asal Cina yang sudah beberapa kali memamerkan karyanya di Jepang setelah menikahi suaminya yang seorang produser film sekarang dia menetap di Jepang."

"Icch.... otak mesum beneran ni anak, buruan nikah sono ! Nah kan dia juga udah nikah kamu mau ganggu mereka??" Safira memutar tubuhnya ke arah Silvi

"Mending gangguin mereka bisa skalian ngintip, nah kalo ngintip kamu yang ada liat kamu molor sendiri di kasur empuk itu gak asik, gak greget, gak menarik." Silvi beranjak dari kursi meja makan dan kembali ke kamarnya.

***

"nona ini adalah data-data nyonya Tanaka." seorang lelaki memberikan amplop pada Ayumi.

Ayumi membaca lembar demi lembar informasi yang di dapatkan orang suruhanya tentang Safira.

"Temanya akan melakukan fashion show di Jepang?? menarik sekali. bagaimana dengan informasi perusahaan dan keluarganya?"

"Maaf nona, sepertinya tuan Tanaka telah menutup semua akses untuk mengulik latar belakang nyonya Tanaka."

"Sial !!!! Apa istimewanya wanita itu hingga Ryuji benar- benar melindunginya?" Ayumi menggebrak meja rias di depanya wajah cantiknya berubah menyeramkan di kuasai emosi yang membakar dirinya.

"Buat aku menjadi model di fashion show teman Safira bagaimanapun caranya !!!"

" tapi nona itu hanya acara kecil, aku takut akan menyulitkan karirmu nanti." pria itu membujuk Ayumi untuk mengurungkan niatnya.

tapi sayang sorot mata Ayumi hanya ada rasa ingin tahu dan cemburu pada Safira maka jika Ryuji menutup akses informasi Safira tidak ada jalan lain selain mencari tau sendiri dari sahabat dekatnya batin Safira berbisik.

***

Ryuji baru saja pulang dari kantor dia tak sabar segera menemui Safira dikamar, kini sudah lewat satu minggu dari operasi Ryuji sudah tak sanggup lagi menahan hasratnya untuk memiliki Safira seutuhnya.

Rasanya darahnya sudah bergemuruh hanya dengan membayangkan wajah cantik istrinya, suhu tubuhnya memanas, dan degup jantungnya bergejolak. Ryuji berlari kecil menuju kamarnya dia membayangkan Safira telah menantikanya dengan lingerie dan parfum yang menggoda tapi bayangan itu pupus saat ia memasuki kamarnya.

Safira terkapar dalam buaian mimpi dengan piyama panjang yang menutupi keindahan tubuhnya, ia tertidur sangat pulas hingga tak menyadari kedatangan Ryuji disampingnya

Hasrat Ryuji yang sudah berada di ubun -ubun memaksanya menjamah tubuh wanita yang tergolek lemah dalam tidurnya. Ryuji membuka satu persatu kancing kemejanya memperlihatkan betapa bidangnya dada dengan sedikit bulu halus miliknya, ia membalikan tubuh Safira perlahan ben menciumnya lembut.

Ryuji membelai lembut wajah cantik dihadapanya, hidung mancungnya menjelajah wajah itu, Ryuji sempat terhenti melakukan aktifitasnya saat Safira sedikit bergerak karena merasa sedikit geli. Melihat tingkah istrinya Ryuji tersenyum tulus ia kembali melumat bibir Safira sedang tangan kananya membuka kancing piyama Safira, tiba-tiba Ryuji merasa Safira membalas ciumanya.

"Nakal.... kamu mengambil kesempatan saat aku tertidur." bisik Safira

Ryuji menatap dalam Safira dan kembali memcium bibir Safira, perlahan Ryuji menundukan wajahnya ke leher jenjangnya menggigit dan menghisapnya meninggalkan tanda merah keungua...

"Aaaah... aryuuu saa hmmmm hh mmmmch." Safira mulai mengerang kesakitan dan tubuhnya bergetar hebat, nafas kedua orang dimabuk cinta ini semakin tak beraturan, Ryuji menurunkan kembali kepalanya membuatnya berada pada bagian tubuh paling ia sukai dari Safira dada yang busung dan sangat besar. kedua tanganya menyelinap kebagian belakang tubuh Safira mencari pengait bara yang menutupi dua buah gunung kembar nan indah itu, dalam sekejap pemandangan indah itu terlihat nyata.

Ryuji menelangkupkan jemari tangan kananya pada salah satu gunung Safira dan memainkan lembut puncaknya, sedang bagian satunya menjadi santapan bibir nakal Ryuji yang melahap dan memainkanya dengan lidah runcingnya.

Safira mengerang makin hebat, mulutnya meracau tak karuan meronta kesakitan dengan desahan yang semakin memburu, mendengar desahan Safira darah Ryuji semakin memanas, hasratnya menggebu seluruh urat syarafnya menegang dan berkumpul di satu titik tubuh Ryuji.

Safira menjambak rambut Ryuji saat ia mulai menurunkan kemabali kecupanya menuju perut putih datar dan ramping itu tanganya masih tak beranjak dari puncak dada Safira tapi dia sudah membuat satu lagi tanda cinta di bagian bawah perut Safira.

"Safira.... aku akan hilang kendali.... " kata Ryuji sembari melucuti piyama bagian bawah Safira.

Safira masih mengerang tubuhnya menegang dibuai kenikmatan, setelah ia menyelesaikanya dan membuat seluruh tubuh indah Safira terekspose dia kembali mendaratkan ciuman panasnya pada puncak dada Safira sedangkanjemarinya menjelajah tubuh bagian bawah Safira.

Ryuuuuu..... Sa kit.....hmmm aah... mmmhh...

Safira semakin meracau tak karuan, ia menutup sedikit pahanya untuk menahan rasa sakit yang dibuat oleh jemari Ryuji yang bermain bebas disana.

Ryuuuu.... hmm... kumohon hentikan... aahhh hmmmm

Ryuji tak mendengarkan kata Safira ia terus memijat lembut bagian paling sensitiv Safira perlahan,

"Maaf Sayang ..... aku tak bisa mengendalikan diriku sendiri.."

aaahhhh... hmmmm...mmmm Ryuuu...

hmmmm Safira .... aku benar -benar tidak kuat lagi...

lihatlah sepertinya kau sudah sangat siap ..... punyamu sudah basah....

Ryuji terus melakukan aktifitas jemarinya kemudia dia mencium tepat dibawah perut Safira terus kebawah dingga tepat pada area itu.... dia melumatnya,menghisapnya dan memainkanya dengan lidah eraman Safira semakin.menjadi tubuhnya menggeliat semakin keras kini pahanya dibula lebar menerima rangsangan Ryuji.

Uuuhhh...Ryuuu Sakiiit.....

Tapi bukankah lebih besar rasa nikmatnya?

hmmmmm hh hhmmm Safira tak mampu menjawabnya dan hanya mendesah menikmatinya.

"Safira mau kah kau membuka celanaku... aku benar- benar tersiksa..." pinta Ryji pada Safira

Safirapun duduk dan perlahan membuka celana Ryuji hingga tertinggal disana celana tipis yang sudah mengembang karena benda yang ada didalamnya semakin keras dan menegang.

Aaaaaaa....

Safira menutup kedua matanya dengan kedua telapak tanganya.

"Safira ingatkan kamu yang meminta ini dimalam pengantin kita???

Wajah Safira memerah dia menutup.matanya semakin kuat

"Malam ini aku berjanji akan membuatmu menyesal meminta itu padaku."

Wajah Safira yang tadinya memerah karena malu kini berubah pucat karena ketakutan, menggunakan tangan dan lidahnya saja sudah membuatnya kesakitan tak.tertahankan bagaimana jika....

Belum tuntas pikiran Safira melayang Ryuji telah menggengam tangan Safira dan di arahkan pada benda milik Ryuji yang mulai mengeras.

awalya Safira menutup matanya rapat -rapat dan mengikuti tuntunan Ryuji kini matanya sedikit terbuka dan jemarinya meremar perlahan milik Ryuji.

kini Ryuji yang meracau tak Karuan dia membanting tubuhnya ke kasur dan membuarkan Safira bergerak alamiah mengikuti nalurinya.

"Keluarkan... keluarkan Safira rasanya sakit sekali terhalang kain ini" pinta Ryuji

Safira menurutinya tpi setelah melihat benda itu tegak berdiri malah membuatnya takut setengah mati bahkan safira meloncat dari kasurnya.