webnovel

TOGETHERNESS

Ini kisah tentang ke enam sahabat yang tidak sengaja di pertemukan oleh takdir. Persahabatan yang tidak ada kata 'MEMULAI' membuat mereka tanpa sadar sudah terikat akan kata persahabatan. Sama halnya dengan air yang mengalir begitu saja. Mungkin, Setiap persahabatan memang tidak memiliki kesamaan dalam setiap halnya, baik itu sikap, perilaku, dan perasaan. Tetapi, dari perbedaan itulah yang membuat mereka saling melengkapi akan kebersamaan yang tercipta. Karena itu, Hidup adalah pilihan. Maka, pilihlah teman yang bisa membawamu pada kebaikan. Copyright © 2019, Sriwulandari

Sriwulandarii8 · 若者
レビュー数が足りません
26 Chs

PERSEPSI

"Za, menurut Eza, Aksa kenapa bisa putus?" tanya Freya pada Ezra namun pandangannys tetap fokus ke arah toko-toko yang menyediakan sederet tas dan pakaian.

Ezra dan Freya kini masih berada di sebuah pusat perbelanjaan setelah mereka berdua selesai makan mereka memilih berkeliling sebentar. Keduanya tak berhenti membahas apapun yang terbesit dalam pikirannya. Seperti saat ini Freya selalu menanyakan kemungkinan-kemungkinan alasan Aksa dan Tasya putus, setahunya mereka adalah pasangan yang cukup romantis dan terlihat baik-baik saja.

"Nggak usah ngurusin hubungan orang."

Freya mengerucut sebal. "Kan penasaran."

Ezra menatap Freya. "Terus kalo udah tau masalahnya mau bilang apa?" tanyanya.

"Nggak tau. Mungkin Oh aja."

Seketika kekehan pelan keluar begitu saja dari mulut Ezra. "Dah ayo pulang." ajak Ezra seraya menggandeng tangan Freya.

****

"ARGHHH! SIALAN! SETAN!" amuk Aksa menendang tiang pos ronda.

Dara memegang bahu Aksa. "Wets..wets selow bro." kata Dara yang takut jika tempat tongkrong mereka roboh. "Tahan, Tahan."

"Apa salah dan dosaku sayang cinta suciku kau buang-buang.." canda Ameera dengan bersenandung.

"CARI MATI LO!" teriak.

"He? Aku?" ledek Ameera.

"Astagfirullah! astagfirullah!" cegah Dara saat Aksa ingin menghampiri Ameera yang sudah tertawa. "SAHA SIA? MAUNG ATAU BUAYA? KALUAR SIA." heboh Dara.

"Dara!" Seru Nosi membuat Dara meringis dan melepaskan Aksa. "Nih." Nosi melempar air meneral ke arah Aksa yang dengan sigap di tangkap oleh Aksa. "Mau sampe kapan lo uring-uringan?"

"Sampe negara api menyerang." celetuk Ameera.

"Sampe keluarga khong guan ketemu bapaknya." sahut Dara ikut-ikutan.

"Diem!"

Bibir Ameera dan Dara langsung mengatup begitu saja mendengar perintah Nosi. "Ampun Mak." ucapnya bersamaan lantas langsung terkikik geli melihat Nosi yang hanya melotot.

"Cowok cemen banget!" ejek Dara.

Aksa mendelik. "Jangan kira gue cowok gue nggak bisa sakit hati ya!" tandas Aksa.

Nosi menghela napas jengah. "Lo sadar nggak ada korban yang lebih sakit dari lo sama Tasya?"

"Tabrakan."

"Korban lari."

"Lo nggak sadar kan?" Tanya Nosi mengabaikan celetukan Dara dan Ameera. "Amel. Setiap lo nggak sengaja berpapasan sama Tasya dan lo dengan mudahnya gandeng si Amel yang kebetulan lewat tanpa lo tau kalo dia juga sakit hati karena cuma sebagai pelampiasan lo di saat lo ingin membalas si Tasya."

"Set dah! Kek kereta aja ngomong." sindir Ameera.

"Sabar Ci, sabar." kata Dara.

"Gedek banget tau nggak sih gue sama lo." geram Nosi melihat Aksa hanya diam berbaring dan memejamkan matanya.

"Masih ada ya orang yang tega sama anaknya." celetuk Dara. "Main jodoh-jodohin aja, itu mah sama aja melanggar ketentuan Allah yang udah nentuin jodoh kita siapa." ucapnya.

"Nggak usah sok tau lo!" cibir Ameera. "Mungkin takdir mereka berjodoh lewat cara orang tua mereka yang menjodohkan."

"Kasian gue sama Freya." lirih Dara.

****

"Tadi pulang sama siapa? Kemana?"

"Sama Eza." jawab Freya yang baru saja meletakan Jus ke meja teras depan rumahnya.

"Tumben." kata Bara langsung meminumnya.

Dahi Freya mengernyit. "Kan emang biasanya Kak Bara minum jus,, Kak."

"Ck, bukan jusnya tapi si Ezra." ralatnya.

"Kayaknya kamu makin kesini makin deket deh sama si Ezra itu." terdengar nada tak suka dalam ucapannya.

"He?" cengonya. "Kan Frey emang deket dari dulu sama Eza. Gimana nggak deket, dari awal masuk Cendana mulai MOS kita satu kelas terus." kilahnya.

"Gue nggak suka." cetusnya.

"Kak, Frey sama Eza itu sahabatan. Kita nggak ada apa-apa." jelasnya.

"Gue tau! Tapi nggak menutup kemungkinan kalo lo sama dia bisa bersama. Dalam artian hubungan lebih dari sekedar sahabat."

Freya hanya diam mendengar perkataan Bara barusan. Dia berpikir kenapa dia baru sadar kalau mereka sering jalan berdua tanpa adanya yang lain. Dari dulu mereka selalu bersama entah kemanapun mereka pergi. Tapi kali ini? Apa mungkin Ezra memiliki perasaan padanya. Tapi tidak mungkin karena Ezra selalu baik kepadanya saat pertama kali mereka bertemu.

•••••

Ada yang kangen dengan BANANA SQUAD?

Diantara mereka kalian lebih kangen sama siapa?

AKSA

AMEERA

DARA

NOSI

EZRA

FREYA

SEE YOU NEX PART, TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA.

Salam,

Sriwulandarii8