webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 若者
レビュー数が足りません
167 Chs

Kebahagiaan Brian.

Vee sudah mengenakan dress panjang berwarna biru malam di hiasi butiran mutiara yang dikirim Brian tadi sore, rambutnya yang panjang hitam berkilau ia biarkan terurai, tatanan makeup diwajahnya pun tidak begitu mencolok karena mengingat usianya yang baru masuk 18 Tahun.

' waw... beautiful ' gumam Brian yang menatap Vee tanpa berkedip.

Malam ini pun Brian begitu tampan dengan mengenakan jaz yang berwarna senada dengan Vee.

" kamu kapan nyampe " tanya Vee yang langsung menghampiri Brian di ambang pintu kamar.

" udah dari tadi... " jawab Brian sembari memeluk Vee

" kita mau kemana ? " tanya Vee sambil mengurai pelukannya

Brian menatap wajah Vee dengan dingin dan merasa kesal Vee belum sama sekali mengucapkan selamat ulang tahun padanya

" kok ngeliat aku gitu banget " tanya Vee dengan aneh, Brian memutar bola matanya tak menanggapi pertanyaan Vee lalu berjalan meninggalkan Vee menuju lantai bawah sedangkan Vee terus menahan tawa.

" tunggu... " panggil Vee yang berjalan cepat menyusul Brian

" hubby.... " panggil Vee dengan lembut.

mendengar Vee memanggil nya dengan sebutan itu, sontak membuat Brian menghentikan langkah kakinya lalu berbalik menghadap Vee yang berada di belakang nya.

Vee tersenyum melihat wajah Brian yang masih nampak kesal.

" happy birthday my husband " ucap Vee dengan lembut

" surprise... " teriak teman-temannya dan Vee yang muncul dari pintu depan

Brian masih diam mematung saat melihat balon-balon yang bertuliskan happy birthday ditangan mereka, namun mata Brian tertuju pada satu balon yang paling besar.

Perlahan Brian mendekati Arkan yang memegang balon tersebut dengan wajah yang masih tak percaya.

' you are going to be a father '

dengan jelas Brian membaca balon tersebut, lalu beralih melihat kearah Vee yang sedang memegang kotak merah di tangan nya.

Brian masih belum mengeluarkan suaranya, Vee kembali mendekati Brian dan memberikan kotak tersebut pada Brian.

" buka..... " ucap Vee yang matanya mulai berkaca-kaca.

Brian meraih kotak merah di tangan Vee lalu membuka kotak pemberian Vee. Wajah Brian putih milik Brian memerah saat melihat isi kotak tersebut, lalu kembali melihat Vee dengan wajah yang terlihat masih tak percaya

" kamu akan jadi seorang ayah " ucap Vee

" oh God... I ' am so be happy..... " teriak Brian dengan bahagia, ia langsung memeluk Vee dengan erat bahkan Brian tak mampu membendung air matanya lagi.

" guys..... gue bakalan jadi seorang ayah " teriak Brian pada teman-temannya

" selamat bro... " ucap Nathan, Arkan dan Fadhil.

" inget tu..... Lo bakalan jadi bapak jadi jangan sok kegantengan lagi " celetuk Restu

" emang gue ganteng.... " balas Brian yang masih memeluk Vee dengan erat

" selamat ya kk Brian dan Vee akan jadi orang tua " ucap Bintang

" dan khusus buat Lo Vee jangan capek-capek jaga tu calon ponakan gue " ucap Cleo

" gue juga pengen di peluk " ucap Hanna dengan merengek

" tuh pelukan sama tembok... " sahut Angel

" hahahahahaha " mereka semua tertawa.

#caffe Victoria,

Sudah banyak tamu dari rekan bisnis dan para karyawan Brian yang datang termasuk Shalu.

" Pak brian kok belum dateng ya " gumamnya

" sabar..... kena macet mungkin " balas Rani yang sedang menikmati makanannya.

" eh pak Brian udah datang tu " ucap salah satu undangan, semua mata tertuju pada Brian yang terlihat gagah dan sangat tampan malam ini. Shalu merasakan detak jantung nya yang mulai berdebar.

" eh pak Brian gandeng cewek "

" ya ampun beruntung banget cewek di samping pak Brian "

" liat aja pak Brian genggam tangan cewek itu "

" itu siap nya pak Brian "

Telinga Shalu merasa gatal saat mendengar perkataan para tamu undangan, karena setahu mereka Brian tidak memiliki pasangan.

" oh my God ..... gue nggak salah liat kan " gumam Rani yang melihat Brian menggandeng seorang wanita, bahkan Brian terlihat sangat bahagia.

" selama gue kerja, baru kali ini gue liat pak Brian sebahagia itu " ucap Rani.

Shalu masih terdiam tak bergerak melihat pria yang sudah lama bersemi di hatinya ternyata menggandeng seorang wanita.

" Shalu... " Rani dengan sangat berhati-hati memanggil nama temannya itu, namun Shalu seakan membeku.

" selamat malam semuanya " sapa Brian dengan begitu hangat

" terimakasih untuk kalian yg sudah hadir....

di hari yang sangat bahagia ini, saya ingin memperkenalkan seseorang pada kalian " ucap Brian dengan melihat satu persatu tamu undangan.

Shalu merasa sekujur tubuh nya dihantam batu keras, saat melihat Brian terus menggenggam tangan wanita yang berada di sampingnya.

" dia adalah VEOLA CAMELIA, istri saya " ucap Brian dengan lantang.

Semua tamu terkejut, karena yang mereka tahu bahwa Brian masih lajang.

Tanpa ia sadar, Shalu meneteskan air mata di telinga nya masih terasa bergema saat mendengar Brian mengatakan ' istri '

Semua tamu memberikan selamat kepada Brian dan Vee

" dan satu lagi, ini adalah kado paling berharga untuk saya bahwa sebentar lagi saya akan menjadi seorang ayah " ucap Brian dengan menatap mata Vee penuh cinta.

suara tepukan bergemuruh di ruangan privat itu, kaki Shalu tak dapat menopang tubuh nya untuk berdiri lagi membuat ia terduduk dengan lemas sedangkan Rani mencoba menenangkan perasaan Shalu.

Shalu memaksakan diri untuk kembali berdiri, dan menghapus air matanya mencoba untuk kembali tersenyum.

" selamat ya pak Brian " ucap Shalu dengan setenang mungkin sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

" terima kasih " balas Brian dengan baik

" selamat ya buk atas kehamilannya " ucap Shalu pada Vee dengan tulus.

" jangan panggil ibu... panggil aja Vee " jawab Vee tanpa ragu

" mohon maaf, tapi anda istri dari bos saya mana mungkin saya- "

" nggak apa-apa kok..... lagian keliatan nya umurku jauh dibawah kamu " ucap Vee yang memotong perkataan Shalu dengan sopan.

Shalu semakin bingung dengan ucapan Vee, sedangkan Vee hanya tersenyum hangat

" umur ku baru mau masuk 18 tahun... sedangkan kamu pasti seumuran sama kk Brian... " ucap Vee lagi, membuat Shalu merasa tak percaya

" apa yang dikatakan Vee benar.... tapi kamu jangan salah paham, saya menikah dengan Vee bukan karena hal buruk " ucap Brian yang menebak kalau Shalu akan berfikir seperti apa yang ia sebutkan.

" oh maaf pak, saya tidak bermaksud " balas Shalu gugup

" nggak apa-apa kok mbak, kita nggak pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan " sambung Vee sambil meraih tangan Shalu dan mengusap nya dengan lembut.

Melihat adegan itu, Brian kembali menatap Vee dengan penuh cinta sedangkan Shalu berada di tengah mereka.

Berbeda dengan tatapan Bintang, ia merasa akan terjadi sesuatu antar Vee, Brian, dan Shalu.

" Bintang.... Lo kenapa ? " tanya Cleo yang melihat wajah Bintang dengan aneh

" Bintang laper mungkin " ucap Angel

" atau dia ngeliat cowok ganteng " celetuk Hanna, namun ia mendapat toyoran dari Angel sedangkan Bintang tak menanggapi perkataan Hanna dan Angel, ia hanya terus memandang kearah tiga orang di hadapannya.