webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 若者
レビュー数が足りません
167 Chs

Eps.9

Ruangan yang tadi ramai akan suara bising kini menjadi hening, mereka semua menatap kearah Shea yang masih tak berkutik, Shea merasa jantung nya berdebar dengan kencang mendapatkan tatapan tajam dari teman-temannya

" OMG... jadi Lo anaknya pak Brian Alexander " Cheryl masih dengan rasa tak percaya nya

" hadehhhhhhhhhhhhhhhh pupus sudah harapan gue... " Samudera melemas

" kenapa Lo....? " tanya Vino

"Shea anak orang kaya bro, bahkan kekayaan bokap gue nggak sebanding sama bokap ya " jawab Samudera, lalu ia melirik kearah Yesaya

" terus kenapa Lo liatin gue kayak gitu " wajah Yesaya nampak santai tapi dingin

" Shea sederajat sama Lo bro... " tunjuk Samudera

" guys please..... jangan liat gue dari status bokap gue.... " Shea merasa canggung

" iya... buktinya, Shea mau temenan sama aku bahkan ngajak aku gabung sama kalian padahal jelas-jelas aku cuma pembantunya " sambung Ajeng tanpa ragu

" what..... you are a housemaid ? " Monika bergidik tak percaya, Ajeng hanya tersenyum

" kita fikir, Lo sepupu Shea " sambung Nabila

Keadaan semakin canggung saat Ajeng mengungkapkan jati dirinya.

" nggak penting seperti apa status kita, karena yang buat kita temenan itu karena rasa kenyamanan " Yesaya membela Ajeng karena melihat sebagian dari temannya memandang Ajeng dengan pandangan jijik.

Shea sudah sampai di rumahnya, dia sudah tidak sabar memeluk sang ayah.

" Papi .... " Shea langsung berlari memeluk Brian yang duduk di ruang keluarga

" I Miss you so much.... why didn't you say you were coming " Shea melepaskan pelukannya

" to give you a surprise " Brian mengusap rambut nya dengan lembut

Anita dan Gunawan merasa sangat senang melihat cucunya bahagia

" kan tadi pagi Oma sudah ngajakin kamu "

" Oh... jadi maksud Oma orang yang mau ketemu sama aku itu papi " Shea berpangku tangan, Brian kembali memeluk nya.

Malam harinya, Brian mengajak Shea bernostalgia ketempat saat pertama kali ia bertemu dengan Vee, tak ada yang berubah dari tempat itu masih sama seperti yang dulu

" you know, this is the place where I first met your mother " Brian menikmati suasana malam ibu kota

" do you really love him ? " Shea menatap lekat mata sang ayah, yang sudah berbinar

" love her so much "Shea terdiam.

Tak lama kemudian, datang empat orang pria yang sebaya dengan Brian dan dua orang wanita yang sangat Brian kenal

" hai bro .... " mereka pun berpelukan, seorang wanita menghampiri Shea dengan mata yang sudah berkaca-kaca

" Shea .... " gumamnya, Shea nampak bingung saat wanita itu menangis lalu memeluknya

" dia mirip banget sama Vee " ucap Nathan yang berdiri di samping Brian

" hai Shea... ini om Restu ganteng nya no dua dari papi kamu " Restu melambaikan tangan

" waktu kita liat berita Lo di tv, gue langsung ngehubungin mereka " ucap Arkan

" Lo nggak ada kabar sama sekali... apa hanya itu nilai persahabatan kita " Restu merasa jengkel, Brian mencoba merangkul nya

" Cleo dan Bintang maksa buat ikut, karena mereka ingin bertemu Shea.... " ucap Fadhil

" Biarkan mereka melepaskan rasa rindu " Brian menatap kearah Cleo dan Bintang yang sedang berbincang dengan Shea

" jadi, apa rencana Lo selanjutnya ? " tanya Nathan, Brian masih fokus menatap wajah Putri nya

" Gue bakal ambil alih perusahaan Herison dan akan menggabungkan dengan MJC group menjadi satu "

" wow.... itu yang kita tunggu-tunggu dari Lo bro.... " Nathan dan Restu bersemangat

" oh ya, dimana Hanna dan Angel ? " Brian tak melihat dua makhluk itu

" Hanna sudah menikah dengan Enggar, dan sekarang mereka menetap di Jerman sedangkan Angel dia menjadi salah satu dosen di universitas luar negeri " jawab Nathan

" Lo sendiri...? " Nathan sejenak melirik kearah Bintang, lalu menunjukkan cincin di jari manisnya dia sudah menikah dengannya

" selamat yah.... " Brian mengulurkan tangannya

" terus apa kabar pangeran kodok kita " Brian menyindir Restu

" maksud Lo gue.... " tunjuk Restu pada dirinya sendiri

" dia masih setia dengan status jomblo nya " ucap Fadhil sambil menahan tawa

" eh nggak usah ngomongin orang, Lo juga sama kayak Restu... " celetuk Arkan

" tapi bedanya, gue jomblo berwibawa sedangkan Restu jomblo recehan " ejek Fadhil

" wah... sialan Lo, gue ini jomblo paling ganteng "

" iya kalo di sandingkan dengan monyet Lo emang paling ganteng " ucap Nathan dengan tertawa, dibalas toyoran oleh Restu.

" dan Lo Ar.... udah berapa anak Lo " suasana menjadi hening " kenapa, gue salah ngomong yah ? " Brian nampak bingung

" Cleo udah tiga kali ke guguran " Brian menjadi merasa bersalah

" sorry gue nggak maksud-"

" nggak apa-apa Bri "

" terus apa kalian nggak coba lagi ? " Arkan menggeleng

" Cleo masih trauma, bahkan Cleo hampir despresi saat keguguran yang terakhir " Arkan menatap lekat Cleo yang sedang tertawa bersama Bintang dan Shea

" semoga kehadiran Shea, bisa buat Cleo semangat lagi " sambung Nathan.

" eh ngomong-ngomong Lo sendiri gimana ? " tanya Arkan

" apanya....? "

" apa Lo nggak ada niatan buat nikah lagi ? "

" gue nggak ada niatan kesana... karena bersama Shea itu udah lebih dari cukup " Brian beralih menatap langit " belom ada orang yang bisa gantiin posisi Vee di hati gue saat ini " Brian mengusap wajahnya dengan lembut

" gue yakin suatu saat, akan ada orang yang bakal ngisi kehidupan Lo... tapi bukan untuk menggantikan kan posisi Vee di hati Lo... Melainkan mengganti rasa rindu Shea terhadap kasih sayang seorang ibu " ucap Bintang yang menghampiri mereka.

Saat perjalanan pulang kerumah, Shea masih fokus pada pesan yang masuk ke ponselnya, wajahnya berseri-seri saat membaca pesan dari sang kekasih

' nggak sabar buat cepet ketemu kamu besok '

berulang kali ia membaca nya, membuat Brian menjadi curiga

" Shea kenapa kok senyum-senyum sendiri "

" nggak ada apa-apa kok Pi "

" Shea bohong ya....."

" enggak Pi.... aku nggak bohong "

" kayak orang lagi jatuh cinta gitu "

" Papi apaan sih "

" Papi pernah muda, jadi tau " Shea hanya mengulum senyum nya.

" emang Papi sama Mommy dulu gimana? yang sering bilang cinta, Papi atau mommy? "

Brian tersenyum sambil melirik Shea

" mommy kamu berbeda dari yang lain... dia nggak pernah mengungkapkan perasaan nya secara terang-terangan tapi dia melakukan dengan tindakan... "

Shea tertegun mendengar setiap inci dari kisah cinta kedua orang tuanya, Brian seperti membaca kan dongeng karena Shea sampai tertidur mendengar ceritanya, hingga sampai di rumah pun Shea masih tertidur nyenyak. Brian menggendong nya sampai kekamar Shea, ia melihat Foto Vee lalu mengambil nya dari atas nakas Shea

" you look at our daughter, she looks so much like you then... how can i forget you " Brian mengecup foto Vee lalu kembali meletakkan di atas nakas

" Good Night dear " Brian mengecup lembut kening putri nya, lalu perlahan keluar dari kamarnya.