webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 若者
レビュー数が足りません
167 Chs

Eps.89

Jakarta,

" hei bro..... gimana liburan kalian? "

Setelah dua Minggu liburan di Bali, Alvarez dan Gilang kembali pada aktivitas mereka seperti biasanya.

" liburan pale lu!!!!!!!!! " Gilang merasa tak puas dengan pertanyaan James yang baru saja masuk kedalam ruangan Alvarez

" why....? bukannya kalian liburan ke Bali " tanya James dengan bingung

" iya liburan ke Bali, tapi itu hanya berlaku untuk dia.... " Gilang mencibir kan bibirnya pada Alvarez

" asal Lo tau, selama gue di sana, gue sama sekali nggak ngerasain yang namanya liburan... yang ada gue ngerasa cuma di pindahin tugas " sambung Gilang

" ngeong Mulu sih Lo, kayak kucing tetangga gue " balas Alvarez

" Bodo amat... gue kesel ni.... Lo sama sekali nggak ngasih gue kesempatan untuk jalan bareng Janet dengan waktu lama.... padahal gue ada rencana mau nembak dia di Bali..... " ujar Gilang dengan tampang lesu nya

" bisa lain hari " ucap Alvarez singkat tanpa menoleh ke arah Gilang

" enteng banget... tu bacot kalo ngomong " gumam Gilang

" udah kerja sana... " pinta Alvarez dengan dingin

" terus oleh-oleh buat gue mana? " James sudah menadakan tangan nya

" kagak ada!!!!!! " jawab Gilang dengan tegas kemudian keluar dari ruangan Alvarez dengan raut yang masih kesal.

James hanya clingak clinguk seperti orang yang tersesat jalan

" Lo ngapain masih disini? " ucap Alvarez dengan alisnya naik sebelah

" beneran nggak ada oleh-oleh buat gue ni? " James masih menanyakan oleh-oleh untuk dirinya.

" udah gue bilang kagak ada cunguk... " tiba-tiba Gilang kembali masuk keruangan Alvarez, dengan geram kemudian menarik tangan James untuk keluar dari ruangan itu

Alvarez hanya tersenyum sambil menggeleng kan kepalanya.

**********

Percaya atau tidak tapi inilah yang harus dijalani oleh Yesaya. Hatinya masih terasa sangat berat untuk menikahi Valentine.

" sayang, kamu suka aku pakek gaun yang ini, atau yang ini ? " dengan manja Valentine menunjukkan dua gaun putih yang saat ini ia pegang kepada Yesaya.

" terserah..... " jawab Yesaya singkat

" aku lagi minta pendapat kamu loh ini.... " gerutu Valentine

" kamu tanya sendiri sama mbak nya!!!!! " balas Yesaya dengan acuh tak acuh.

Valentine hanya menghela nafas lelah, karena Yesaya masih bersikap dingin padanya. Tapi dia tidak akan menyerah sampai situ saja.

" kita makan dulu ya, aku laper nih " ajak Valentine setelah mereka keluar dari butik, Yesaya tak menjawab namun ia mengemudi kan mobil nya menuju salah satu restauran, Karena sejujurnya ia juga lapar.

Mereka berdua sudah duduk di salah satu kursi restauran, makanan pun sudah terhidang di atas meja, baru saja Valentine akan menyuapkan makanan nya, tiba-tiba dirinya merasa mual dan ingin muntah dengan cepat Valentine berlari menuju toilet.

Yesaya tak mempedulikan apa yang terjadi pada wanita itu, dirinya malah justru lebih fokus pada makanan yang tertata cantik di hadapan nya, tak lama kemudian Valentine pun kembali dan duduk pada kursinya.

" maaf " ucap Valentine, namun tak mendapat respon oleh Yesaya.

Baru hendak menyuap lagi, Valentine kembali merasakan mual, melihat Valentine seperti itu Yesaya menghempaskan sendok beserta garpu secara serentak dan menghasilkan suara yang cukup kencang

" kamu buat nafsu makan aku hilang tau nggak!!! " ujar Yesaya dengan kesal

" maaf.... aku nggak bermaksud, dan aku juga nggak tau kenapa tiba-tiba aku merasa mual " jawab Valentine

Yesaya memutar bola matanya dengan malas, ia tak ingin melanjutkan perdebatan nya dan lebih memilih meninggalkan Valentine.

Sedangkan Valentine, entah kenapa dirinya mulai merasa lelah dan tak ingin mengejar Yesaya, tanpa ia sadari cairan bening menetes dari sudut matanya.

Arrrrrhhhhhggggg!!!!!!

Yesaya menyugar rambut nya yang sudah sedikit panjang, ia merasa setiap melihat Valentine emosi nya selalu menggebu-gebu dan selalu mengingat rasa bersalah nya pada Shea dan juga ibunya. Saat Yesaya kembali kemeja nya, ia tak melihat keberadaan Valentine lagi disana, laki-laki itu pun menghampiri receptionis

" maaf mbak, saya mau tanya apa anda melihat seorang wanita yang duduk di meja no 37 bersama saya tadi? " tanya Yesaya

" owh nona yang memakai dress hitam tadi ya pak? " Yesaya hanya mengangguk

" beliau sudah pergi pak, tapi sepertinya beliau dalam keadaan tidak baik-baik karena beliau pergi dengan menangis " ucap receptionis itu, Yesaya tak bergeming kemudian pergi begitu saja tanpa mengucapkan satu kata pun

******

Terdengar suara Isak tangis di dalam sebuah kamar yang terlihat sangat gelap, tak ada satu cahaya pun yang menyinari ruangan itu.

Ceklek!!!!!

Suara pintu terbuka dan lampu kamar pun menyala, Clara mengedarkan pandangannya mencari sumber suara yang membuat tubuhnya meremang. Sampai matanya menangkap sosok wanita yang duduk sambil melipat kedua kakinya dan menenggelamkan wajahnya di antara kedua kakinya.

" Valentine!!!!! " Clara langsung menghampiri wanita yang sedang dirundung kesedihan itu.

" Val.... Lo kenapa? " tanya Clara yang melihat penampilan nya sudah kacau, kedua tangannya menangkup wajah Valentine yang sembab karena sudah terlalu lama menangis

Valentine tak menjawab, pandangannya menerawang, namun ada sesuatu yang menarik perhatian mata Clara yaitu benda kecil di tangan Valentine. Bola mata Clara membulat saat melihat dua garis merah yang tertera dengan jelas pada benda itu

" Valentine ini- " jari-jemari Clara bergetar setelah memegang benda itu

" gue hamil... " gumam Valentine.

Kalimat terakhir yang di ucapkan oleh Valentine berhasil membuat tubuh Clara roboh, ia masih tak percaya dengan apa yang ia dengar saat ini.

Valentine berlari tunggang langgang menuju wastafel, karena dirinya kembali merasa mual, seketika Clara mengingat perkataan seseorang.

' dan satu hal yang belum Lo tahu, kalo Valentine selamanya akan hanya jadi milik gue.... karena gue pastikan kalau dia akan mengandung anak gue '

Clara kembali menghampiri Valentine yang masih berdiri di depan wastafel, ia meraih kedua pundak wanita itu

" jawab jujur sama gue, siapa yang udah lakuin itu sama Lo ? " tanya Clara dengan penuh penekanan

" MANANTA..... laki-laki brengsek itu yang udah jebak gue " jawab Valentine tanpa ragu

" Oh GOD Valentine... " ingin rasanya Clara ikut menangis, rencana jahat yang mereka rencanakan malah justru berbalik kepada mereka seperti boomerang.

Seketika, tawa Valentine pecah dan itu juga sukses membuat Clara kaget dengan sikap yang di tunjukkan oleh sepupunya itu.

" Val - "

" tapi Lo tenang aja, karena sebentar lagi gue bakalan nikah sama Yesaya "

Clara merasa jantung nya ingin berhenti, wajah Valentine begitu menunjukkan obsesi nya untuk memiliki Yesaya.

" karena gue udah berhasil buat Yesaya menikahi gue, dan dia yang akan menjadi ayah dari anak ini " ujar Valentine di sela-sela tawanya.

" maksud Lo apa Val.... " Clara masih bingung dengan yang di ucapkan oleh Valentine. Namun wanita itu tak menjawab pertanyaan Clara, karena itu hanya akan menjadi rahasia nya sendiri dan Tuhan.

********

Waktu terus berjalan, hingga tiba akhirnya ijab qobul itu Yesaya ucap kan dengan tegas dan lantang dan penghulu mengucapkan kata

' SAH ' sekarang Yesaya dan Valentine telah sah menjadi sepasang suami istri.

Pernikahan itu pun di hadiri oleh banyak nya tamu undangan, rekan bisnis beserta teman- temannya, tak lupa juga Shea dan Alvarez juga turut hadir di acara itu.

" huh..... temen kita udah sold out satu " gumam Ragil

" kenape Lo? pengen nikah juga? mangkanya punya pacar!!! " ejek Samudera

" diem Lo kunyuk... Lo juga jomblo pakek sok-sokan ngomongin gue " balas Ragil

" udah... duo kunyuk nggak usah saling ngatain... " sahut Cheryl dan di sambut gelak tawa oleh teman-temannya

" gue bener-bener nggak nyangka kalo Yesaya bakalan nikah sama nenek lampir itu " ucap Nabila

" hati-hati Lo kalo ngomong, dia sekarang udah jadi nyonya nya Wijaya " ujar Vino

" bodo amat..... " sahut Nabila.

" Daniel sama Janet ngobrolin apaan sih sama Yesaya, kok serius amat? " tanya Samudera

" paling juga soal kerjaan, nggak mungkin juga kan ngomongin masalah malam pertama " celetuk Ragil

" Gil, kalo ngomong tu di saring dulu jangan asal jablak!!!! " cerca Cheryl

" disaring, emang gue teh? " sungut Ragil

" lo bukan teh, tapi lebih tepatnya dedak kopi pahit yang siap di buang!!!!! " balas Cheryl yang tak kalah sungut nya

" Lo kenapa sewot sih "

" siapa yang sewot, Lo nya aja yang sensi sama gue "

" Lo !!! "

" Lo !!! "

" STOP!!!! kalo kalian masih debat, gue kawinin juga Lo berdua " lerai Vino

" kawin sama dia? idihhhhh ogah " Cheryl bergedik

" Lo fikir gue mau sama cewek yang mulutnya lemes kayak Lo!!!! sampe lebaran temen-temennya Samudera gue kagak bakalan mau kawin sama Lo " balas Ragil

" ha? lebaran temen gue? emang siapa? " tanya Samudera bingung

" MONYET!!!!! " jawab Ragil dan Cheryl serentak

" jiiiaaaahhhh mereka kompak " ledek Nabila

" DIEM!!!! " spontan Nabila langsung membekap mulutnya

" hai.... "

serentak Samudera, Ragil, Vino, Cheryl dan Nabila menghadap ke sumber suara yang menyapa mereka

" demi Spongebob yang tinggal di rumah nanas, cowok ini ganteng banget pakek kuadrat.... " gumam Cheryl

" ya Tuhan... please sisain satu cowok yang kayak gini untuk hamba " sahut Nabila

" dasar cewek-cewek, nggak bisa liat yang bening dikit langsung aja kayak buaya kelaparan " celetuk Samudera

" diem Lo monyet!!!! " bisik Cheryl pada Samudera

" hai Shea...hai Rez apa kabar? " sapa Vino

" baik..... " jawab Shea dengan singkat.

" Daniel sama Janet mana? " tanya Shea yang tak melihat kedua sahabatnya itu

" tuh, lagi ngobrol sama penganten " tunjuk Ragil,

Shea tak bergeming saat matanya beradu dengan mata Yesaya yang juga melihat nya. Dirinya dan Alvarez pun menghampiri Yesaya.

" happy wedding " Shea mengulurkan tangannya, dan disambut baik oleh Yesaya.

" thanks " balas Yesaya.

" hai semua... makasih ya udah pada dateng... " ujar Valentine yang juga ikut menghampiri mereka kemudian menggandeng lengan Yesaya dengan posesif

" Shea, makasih ya bucket bunga matahari nya, gue sama Yesaya suka deh " ucap Valentine yang sok akrab

" sama-sama!!! but sorry, it's not from me but from my father " balas Shea, Janet tersenyum sinis pada Valentine begitu pun dengan Daniel sedangkan Alvarez tak ingin ambil pusing dirinya hanya diam saja.

" Shea, aku tinggal ke toilet bentar yah " bisik Alvarez, Shea hanya mengangguk pertanda setuju.

Ketika hendak menuju toilet, Alvarez melihat sosok yang mencurigakan di balik pintu utama, orang itu memakai pakaian serba hitam dengan topi yang berhasil menutupi wajahnya. Awalnya Alvarez hendak menghampiri orang itu, tapi karena panggilan alam, ia menghentikan niatnya dan langsung masuk ke toilet.

" gue nggak akan biarin pernikahan Lo berlangsung lama!!!! karena Lo hanya milik gue Valentine " gumam seseorang yang berdiri di depan pintu utama, pandangan nya tertuju pada Valentine yang sedang tertawa bersama keluarga nya.

********

" Alvarez.... "

Merasa namanya dipanggil, Alvarez menghentikan langkah kakinya, sosok Clara kini berdiri tepat di hadapan nya.

" Clara " gumam Alvarez, Clara tersenyum manis padanya

" ada apa? " tanya nya datar

" gue mau minta maaf untuk semua nya... meskipun itu semua nggak ada artinya lagi, tapi gue berharap Lo mau maafin semua yang udah gue lakuin " jawab Clara

" gue nggak akan pernah ganggu hubungan Lo sama Shea lagi.... " sambung nya, Alvarez tersenyum lalu mengulurkan tangannya.

Clara tersentuh melihat Alvarez yang akhirnya mau mengulurkan tangannya, dan dengan senang hati Clara pun menerima nya.

" seperti apapun masalah kita di masa lalu, kita tetep akan jadi temen " ujar Alvarez dan di balas dengan anggukkan antusias dari Clara karena untuk pertama kalinya Alvarez tak bersikap dingin padanya.