webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 若者
レビュー数が足りません
167 Chs

Eps.7

Semua siswa sedang beramai-ramai melihat papan pengumuman di ruang aula bahwa sekolah akan mengadakan camping selama empat hari, dan semua siswa dari kelas X - XII boleh mengikuti kegiatan ini.

" Shea... Ajeng... pokonya kita harus ikut " ucap Janet dengan antusias

Pandangan Shea tertuju pada wajah tampan Yesaya yang sedang berjalan di koridor kelas

' apa dia juga ikut ' gumam Shea dihati

" Daniel..... " panggil Janet sontak membuat sang pemilik nama menoleh ke aula, begitu pun dengan teman-teman nya merekapun menghampiri Janet

DEG!!!

jantung Shea berdetak dengan kencang saat mata tajam milik Yesaya menatap nya, dengan canggung Shea langsung membuang penglihatan nya.

" apaan ? " tanya Daniel

" Lo udah liatkan di papan pengumuman "

" terus.... ? "

" kita ikut kan, awas aja kalo Lo nggak ngedaftarin gue pecat Lo jadi saudara "

"idih emang bisa gitu yah " tanya Ragil

" bisalah " jawab Janet dengan berpangku tangan

" iye..... bawel Lo " balas Daniel dengan kektus

" hai Shea.... tambah cantik aja " goda Samudera, namun mendapatkan toyoran dari Yesaya

" guys... gue duluan ya ke kelas " ucap Shea yang hendak meninggalkan mereka namun di halang oleh Yesaya

" gue mau ngomong sama Lo " Yesaya langsung menarik tangan nya, dan heran nya Shea tidak memberontak

" eh.... itu anak gadis orang, jangan asal diseret " teriak Samudera namun tak di hiraukan oleh Yesaya

Yesaya membawa Shea ke rooftof gedung sekolah, sudah hampir setengah jam mereka disana namun tak ada salah satu dari mereka memulai pembicaraan. Angin terus menyapu wajah cantik Shea

" gue mau jelasin kejadian Waktu itu "

" gue nggak perduli "

" tapi gue perduli "

Mata Yesaya tepat bertemu dengan mata Shea, ada binar dimata Shea yang tak dapat di artikan oleh Yesaya.

" gue nggak mau Lo mikir kalo gue cowok brengsek "

" terus apa pentingnya buat gue tau... bahkan Lo mau Deket sama siapa pun gue nggak akan pernah perduli dan gue juga nggak mau tau "

" apa Lo yakin sama ucapan Lo " Shea terdiam

Yesaya mendekati nya menatap nya lebih tajam

" jangan bohongin perasaan Lo sendiri... "

" gue nggak ngerti maksud Lo apa " Shea mengalihkan penglihatan nya

" tatap mata gue, kalo emang rasa itu nggak ada " namun Shea tidak memperdulikan ucapan Yesaya

" gue nggak perduli " ucap Shea

" ok... gue anggap itu jawaban finish Lo " Yesaya berjalan meninggalkan Shea.

Sesaat ia sudah tak melihat Yesaya lagi, Shea terduduk lemas, entah mengapa ia menyesali setiap ucap yang ia lontarkan dan kenapa ia harus membohongi Yesaya bahkan dirinya sendiri, tanpa ia sadar airmatanya sudah mengalir membasahi pipinya

" gue cemburu... gue sakit hati... " teriak Shea dalam tangisnya tapi itu percuma Yesaya tak berada disana lagi

" gue malu buat jujur.... gue terlalu takut untuk mengakui semua perasaan gue ke Lo Yesaya, gue takut... " Shea menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Seseorang menyentuh lembut pundak Shea membuat nya terkejut seorang pria yang berada di hadapan nya saat ini, bukankah tadi ia sudah pergi tapi kenapa dia kembali.

' Yesaya ' gumam Shea, wajah nya memerah karena malu.

" gue denger semua " ucap Yesaya santai dengan kedua tangannya berada di saku celananya.

" sekarang apa mau Lo... " tanya Shea dengan gugup " apa Lo mau bully gue dan bilang sama anak-anak satu sekolah kalo ada cewek bego yang nangis gara-gara cemburu sama Lo " Yesaya tersenyum kecil

" jadi, sedangkal itu Lo berfikiran tentang gue " Yesaya mengangkat satu alisnya dan menatap nya dengan tajam membuat Shea tak berkutik

" apa Lo mau jadi pacar gue ? " tanya Yesaya dengan spontan, Shea masih diam tak menjawab

" Lo becanda kan "

" Lo nggak percaya sama gue ? " Shea terdiam

" kalo Lo diem, gue anggap Lo jawab IYA "

" eh apa-apaan Lo.... enak aja nentuin sendiri "

* mangkanya jawab "

" gue nggak percaya " Yesaya menatap tajam kearah Shea

" Shea Veola Alexander I Love you.... " teriak Yesaya dengan kencang, membuat Shea tercengang lalu Yesaya mendekati Shea mengecup lembut bibir tipis milik Shea

" apa sekarang Lo percaya " tanya Yesaya, Shea tak mampu berkata hanya air mata yang menjawab nya, Yesaya langsung memeluknya.

Saat berada dikelas, Janet langsung mendekati Shea

" apa yang dilakukan Yesaya ke Lo "

" nggak ada... "

" jangan bohong Lo "

" iya gue nggak bohong "

" terus dia ngomong apa "

" rahasia.... "

" oh gitu ya, udah mulai mau rahasiaan "Shea hanya tersenyum

" tapi Lo jangan kaget ya "

" iya apa "

" gue sama Yesaya jadian "

" what...? Really..... ? "

" iya... " Janet merasa kesal ia mengepalkan tangannya.

Tepat jam istirahat sekolah, Janet dengan emosi langsung menemui Yesaya di kantin

" Yesaya.... " teriak Janet dengan kesal,

" kenapa lagi sih tu anak " ucap Samudera

" PMS kali " celetuk Nabila

Brakkkkk

mereka semua terkejut, kecuali Yesaya yang nampak santai

" Yesaya..... kampret... "

" apaan sih Lo.... " tanya Daniel dengan kesal

" gue nggak ada urusan sama Lo Dan... urusan gue sama temen Lo yang brengsek ini "

" urusan apa " tanya Yesaya dengan santai

" apa bener Lo jadi sama Shea.... ? " Samudera tersedak makanan nya

" Samudera... jorok banget si Lo... " ucap Nabila yang terkena semburan Samudera

" jawab kampret.... "

" iya gue jadian sama dia, puas Lo.. " Yesaya mulai kesal

" brengsek... gue tau ya sifat Lo gimana, awas aja kalo Lo mainin perasaan Shea... gue jadiin Lo perkedel " ucap Janet dengan kesal

" gue serius..... !!!! " balas Yesaya dengan tegas.

Tak lama kemudian, Shea pun muncul diiringi oleh Aiden di belakang nya membuat Yesaya merasa matanya panas

" Lo mau makan apa ? " tanya Aiden dengan lembut, namun Shea hanya menggeleng ia Melihat Yesaya berjalan kearahnya

" hai..... " sapa Yesaya dengan ramah, dibalas senyuman oleh Aiden

" Shea... gimana kalo kita duduk di taman aja, sekalian bahas soal musik " ajak Aiden namun Yesaya menahan tangan Shea

" sorry Aiden, kayaknya Shea akan disini sama gue " ucap Yesaya dengan santai

" oh ya gue mau ngasih tau Lo, kalo sekarang gue sama Shea udah jadian " Yesaya merangkul Shea tanpa ragu, Aiden melihat kearah Shea dengan rasa tak percaya

" apa yang dibilang Yesaya bener " sambung Shea dengan tenang

Yesaya langsung mengajak Shea bergabung bersama ia dan teman-temannya, tanpa menghiraukan Aiden lagi.

" jadi makan hari ini, Yesaya yang traktir " ucap Ragil

" giliran yang gratisan aja cepet Lo " ejek Vino

" Aiden udah 3 langkah nggak dapet, sedang kan Yesaya baru 1 langkah aja udah langsung dapet..... gila... kayak nya gue perlu belajar dari Lo bro..... " ucap Samudera dan hanya di balas senyuman oleh Yesaya.

" aku nggak mau liat kamu Deket sama Aiden lagi " ucap Yesaya

" ciye..... udah aku kamu " goda teman-temannya, Shea hanya menunduk karena malu.