webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 若者
レビュー数が足りません
167 Chs

Eps.4

Shea langsung menemui Janet kekelas mereka, ia tidak memperdulikan tatapan sinis para siswa kepadanya

" Janet Lo harus jelasin ke gue, kenapa gue bisa ada di UKS, terus kenapa Yesaya bisa berantem sama Morgan " tanya Shea

" Lo liat nggak jidat Lo memar kayak gitu " tunjuk Janet " tadi Lo itu pingsan, dan gue nggak tau tiba-tiba Yesaya muncul dan langsung gendong Lo ke UKS... udah kayak Superman tau nggak Lo tu orang.... " ucap Janet dengan berpangku tangan.

Shea mencoba mengingat kejadian saat ia tak sengaja bertabrakan dengan Morgan

" terus kenapa semua orang bilang kalo mereka berantem gara-gara gue "

" itu semua karena Morgan udah dorong Lo sampe tu jidat Lo memar dan yang parah nya Lo pingsan.... mangkanya Yesaya ngamuk "

Shea masih berfikir kenapa laki-laki yang ia benci malah membela nya.

Saat jam pelajaran dimulai, Shea tidak dapat berkonsentrasi mengikuti jam pelajaran ia masih bertanya dalam hatinya kenapa Yesaya melakukan itu

Pandangan para siswa tertuju pada 2 cowok ganteng yang sedang berdiri di tengah lapangan

" jangan contoh kakak kelas kalian yang ada di luar sana " ucap ibu Sarah

Shea merasa bersalah atas tindakan yang dilakukan oleh Yesaya untuk dirinya.

Bel jam istirahat berbunyi, Shea langsung mencari Yesaya di kantin namun dia tak ada disana, ia pun berlari menuju taman sekolah tapi juga tak ada di sana

" mana sih tu orang... " gumam Shea

" Lo cari siapa.... ? " Shea terkejut saat melihat Aiden berada di belakang nya

" Yesaya.... " jawabnya singkat

" dia udah pulang "

" kenapa.....? " shea menunjukkan rasa hawatir nya

" Lo hawatir... ? " Shea terdiam dan tak mau menjawab, karena dia malu untuk mengakui

" Yesaya di skors tiga hari sama guru BK "

" apa karena kejadian pagi tadi "

" kayak nya sih iya.... "

Shea semakin merasa bersalah, atas tindakan Yesaya yang membela dirinya.

" Lo jangan merasa bersalah gitu, Yesaya sama Morgan emang kayak gitu... lagian kalo Morgan nggak buat Lo celaka, Yesaya juga nggak bakal ngehajar dia " ucap Aiden lagi

" kok Lo tau, kan Lo nggak ada di sana " tanya Shea dengan bingung

" seluruh anak satu sekolah juga udah pada tau kali..... " jawab Aiden dengan tersenyum

Daniel melihat mereka dari arah kejauhan.

Saat jam pulang sekolah, Janet mengajak Shea kerumahnya dengan alasan untuk minta bantuan Shea mengerjakan tugasnya, Ajeng sudah pulang lebih dulu karena Ajeng tau batasan untuk berteman dengan Shea majikannya.

Mobil Shea sudah masuk ke komplek perumahan elit

" rumah Lo yang mana ? " tanya Shea yang fokus pada jalan

" tuh rumah putih yang paling ujung, di depannya ada tiang basket " jawab Janet.

Merekapun sampai di depan gerbang rumah mewah yang bernuansa putih gold itu, nampak ada beberapa motor sport dan beberapa mobil sport sudah terparkir di halaman rumah Janet.

" pasti mereka lagi pada kumpul " ucap Janet sambil membuka pintu

" mereka? siapa? " tanya Shea

" temen-temen abang gue " jawab Janet dengan santai

" Lo punya Abang? " Janet hanya tersenyum.

Saat Janet membuka pintu, banyak para remaja yang masih memakai Seragam sekolah di sana namun mereka semua berbeda sekolah, saat Shea melihat satu persatu dari mereka ada beberapa orang yang Shea kenal yaitu Samudera, Vino, Ragil, Nabila, dan Cheryl yang sudah melambaikan tangan padanya.

" gue fikir, Lo lupa jalang pulang " ucap Daniel sambil melempar bantal sofa kearah Janet

' Daniel ' gumam Shea

" Daniel itu Abang gue " ucap Janet " udah yuk kekamar gue aja, disini berisik " ajak Janet

Saat melangkah menuju kamar Janet, ada satu lagi orang yang Shea kenal turun dari lantai atas, mereka saling pandang bahkan Shea tak berkedip saat melihat nya.

Janet yang menyaksikan itu hanya menahan tawa, " awas jangan lama-lama saling pandang nya, nanti jatuh cinta loh " ejek Janet

Shea langsung membuang muka, lalu terus berjalan menaiki anak tangga menuju kamar Janet.

" gue baru tau kalo Lo saudaraan sama Daniel, gue fikir- "

" pacaran maksud Lo..... ? " Shea tersenyum kecil.

Setelah mengerjakan tugas, Shea membereskan semua buku-buku nya sedangkan Janet sudah terlelap.

" gimana sih.... dia malah molor " gumam Shea

Shea berjalan keluar kamar menuju balkon melihat, teman-teman Daniel pergi saat ia menoleh kebelakang sudah ada Yesaya berdiri di sana

" astaga.... Lo ngagetin gue " ucap Shea, sedangkan Yesaya menatap nya dingin lalu duduk di ayunan

" Lo di skors ? " Yesaya hanya tersenyum kecil

" sorry ya " ucap Shea

" untuk.... ? "

" mungkin gara-gara gue Lo di skors " Yesaya kembali tersenyum

" lain kali Lo nggak usah berurusan sama Morgan lagi... karena nggak setiap saat gue bakal bisa bantu Lo " ucap Yesaya lalu pergi meninggalkan Shea.

" ya elahh gue juga nggak minta tolong sama Lo kali.... " gumam shea dengan kesal.

Shea sudah bersiap untuk pulang, dia tidak tega membangun kan Janet yang masih terlelap.

" Shea... Lo mau pulang ? " tanya Daniel yang melihatnya menuruni anak tangga

" iya.... udah sore "

" cepet banget sih.... kan jarang-jarang Lo kumpul sama kita " ucap Nabila

" lain waktu aja " Shea sekilas melirik kearah Yesaya yang acuh tak acuh seakan tak melihatnya.

" hati-hati ya ..... " ucap Daniel dan yang lainnya kecuali Yesaya laki-laki yang menyebalkan menurut Shea.

Sedangkan di rumah, Anita sudah menunggu Shea karena tidak biasanya ia pulang terlambat, saat melihat mobil jazz milik Shea masuk ke halaman rumah, Anita langsung bergegas menuju Shea.

" ya ampun Shea... kamu kemana aja sih, sore baru pulang " Anita melihat memar di kening Shea

" loh... itu kening kamu kenapa, kok bisa memar gitu " tanya Anita

" oh ini... tadi nggak sengaja kejedot tembok " jawabnya dengan cengengesan " maaf Oma... nggak bermaksud buat Oma hawatir "

"mangkanya kamu hati-hati dong....

ya sudah ayo masuk.... kamu pasti belom makan kan? "

Shea hanya bisa cengengesan

" kamu mandi dulu, nanti Oma minta bik Ani siapin makanan "

" makasih Oma "

Shea langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua, dan langsung bergegas mandi.

Saat Shea sedang santai dikamar nya, Ajeng datang menghampiri nya

" kamu baik-baik aja kan? " Shea tersenyum

" Lo nggak cerita apa-apa kan sama Oma "

" enggak... tapi kamu harus hati-hati"

" kenapa..... ? "

" jangan sampai kamu berurusan sama kak Yesaya dan kak Morgan lagi "

" Lo tau tentang mereka "

" enggak begitu terlalu tau sih, tapi mereka memang siswa yang selalu bermasalah " Shea mengangguk menandakan ia mengerti maksud Ajeng

" tapi dibandingkan sama kak Morgan, masih mending kak Yesaya " sambung Ajeng lagi.

Apa yang dikatakan Ajeng memang ada benarnya, meskipun menurut nya Yesaya itu menyebalkan tapi ada sisi baik dalam dirinya.

" oh ya kira-kira Lo tau nggak pacarnya Yesaya, bukan apa-apa nih buat jaga-jaga aja " ucap Shea dengan ragu-ragu, Ajeng hanya tertawa

" setau aku kak Yesaya itu nggak punya pacar di sekolah, padahal setiap siswi di sekolah kita pada naksir sama dia... bahkan pernah ada yang menyatakan cinta sama dia, tapi malah di tolak mentah-mentah " jawab Ajeng dengan santai

' masak sih cowok seganteng dan sepopuler Yesaya nggak punya gebetan ' gumam Shea.