webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 若者
レビュー数が足りません
167 Chs

Eps.37

Hingga pagi menjelang, Shea juga tak kunjung keluar dari kamarnya membuat semua orang yang berada di rumah semakin hawatir

" aduh, gimana ini no Shea Balum juga keluar kamarnya " ucap Bik Yasmin

" aku coba kekamar nya lagi ya bik " pinta Ajeng

Tok.... Tok..... Tok...

Shea terbangun dari tidurnya, karena mendengar ketukan pintu dari luar

" She... " Ajeng memanggil nya dengan ragu-ragu

" She.... kamu udah bangun belom ? " Shea beranjak menghampiri pintu

Ceklek!!!!!

Ajeng melihat penampilan Shea yang sangat buruk, matanya bengkak dan wajah nya juga masih pucat bahkan lebih dari yang kemarin

" ya ampun kamu kenapa? " Ajeng langsung masuk kekamar Shea dan menyentuh kening Shea dengan telapak tangan nya

" astaga..... badan kamu panas banget, kayaknya kamu demam tinggi "

" aku panggil Bik Yasmin ya " bum sempat Ajeng beranjak, Shea sudah menahannya

" nggak usah.... aku cuma butuh istirahat, nanti juga panas nya turun " ucap Shea dengan lemah

" ya udah, kamu istirahat aja nanti aku yang minta izin sama guru kelas kamu, jadi kamu nggak usah masuk yah " Shea hanya mengangguk setuju lalu kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur

Ajeng langsung menghampiri bik Yasmin yang sedang menyiapkan sarapan untuk Shea

" bik, non Shea sakit.... " ucap Ajeng

" apa? ya Allah cah ayu " Bik Yasmin langsung berlari menuju kamar Shea di lantai dua

Bik Yasmin langsung, duduk dipinggir ranjang Shea yang sedang terbaring

" non..... "

" bik Yasmin "

" kenapa non nggak bilang sama bibik kalo non sakit "

" cuma demam biasa kok bik "

" bibik buatin bubur aja ya non, sama teh jahe anget biar badan nya seger "

" iya bik makasih ya, oh iya aku minta tolong jangan kasih tau siapapun kalo aku sakit ya " pinta Shea

" kenapa non? "

" aku nggak mau buat mereka hawatir "

" tapi non- "

" udah, bibik tenang aja aku nggak apa-apa kok bik " Shea berusaha meyakinkan bik Yasmin

" yasudah kalau begitu, bibik ambil sarapan nya dulu ya " Bik Yasmin langsung keluar dari kamar Shea.

Shea mengambil ponsel nya di atas nakas melihat ada sekitar lima puluh lebih panggilan tak terjawab dari Yesaya

" sorry ya Yes... aku nggak bermaksud buat kamu hawatir " gumam Shea

Lalu mencoba ia kembali mencoba untuk menghubungi Brian namun tetap tak ada jawaban

" apa papi udah lupa sama aku, karena ada Tante Shalu di samping nya " batin Shea

" Aku cuma butuh papi saat ini " Shea kembali meneteskan air matanya

*******

Ajeng sudah tiba di sekolah dengan di antar oleh pak Yanto

" Loh jeng, Lo kok nggak bareng Shea ? " tanya Janet yang juga baru tiba di sekolah bersama Daniel

" Shea nggak masuk "

" kenapa? " tanya Janet dan Daniel serentak

" dia sakit... " jawab Ajeng " ya udah aku duluan ya " Ajeng berjalan lebih dulu kekelas nya, sedangkan Janet dan Daniel menuju kantin terlebih dahulu menemui teman-teman nya di kantin.

Dan benar saja, termasuk Yesaya pun ada di sana dan setia dengan game di ponselnya

" Lo udah tau, kalo Shea nggak masuk? " tanya Daniel tanpa basa-basi, Yesaya yang menghentikan game nya

" dari kemarin sampe semalam gue telfon ke ponsel nya nggak diangkat " jawab Yesaya

" tadi kita ketemu Ajeng di gerbang, terus dia bilang Shea nggak masuk karena sakit " balas Janet

" bearti Shea emang beneran sakit, kan dari kemarin aja mukanya udah pucet banget " sambung Cheryl

" bener, gimana kalo pulang sekolah kita jenguk dia aja " usul Nabila

" setuju " sambung Ragil dan Samudera kompak

" tumben Lo berdua kompak " Janet menaikan satu alisnya, sedangkan kan yang bersangkutan hanya cengengesan

" kayak nya ada yang di sembunyiin Shea dari gue deh " batin Yesaya.

" tapi kan, hari ini kita ada pelajaran tambahan buat UN " ucap Vino

" wah, iya ya kok kita bisa lupa " sambung Daniel

" gimana kalo pas selesai jam tambahan aja kita kerumah Shea? " kini Samudera yang memberikan usulan

" gue setuju, Lo gimana Yes? " tanya Ragil

" ok... gue juga setuju " jawab Yesaya

******

Shea sudah mengganti pakaian nya, hari ini ia harus kembali ke rumah sakit untuk memeriksa kan keadaan nya lebih lanjut.

Shea berjalan sendirian di koridor rumah sakit, bau obat di rumah sakit sudah menyengat di indra penciuman nya, sebelum ia sampai diruang dokter Abimana, ia menghampiri seorang anak perempuan yang masih kecil berumur sekitar lima tahun seperti nya dia sedang bersembunyi menghindari seseorang di balik dinding

" hei.... kamu lagi ngapain? " Shea mengejutkan anak kecil itu

" sstttttt kakak cantik jangan bilang sama suster ya kalo aku ada disini? "

" kenapa? " Shea nampak aneh

" aku mau di kasih obat, aku nggak mau minum obat "

" kan minum obat supaya sembuh "

" obat nya pahit, aku nggak mau " Shea tersenyum lalu mengambil permen lollipop di dalam tas kecilnya

" nih... kakak ada permen, nanti kalo udah minum obat dan rasa pahitnya masih terasa kamu bisa makan permen ini biar pahit nya ilang " ucap Shea dengan ramah

" wah.... permen lollipop, ini kesukaan Kaira " balas anak kecil yang bernama Kaira

" owh jadi nama kamu Kaira? "

" iya kakak cantik, oh ya nama kakak siapa? "

" nama kakak Shea "

" kakak ngapain kesini? kakak sakit juga ya kayak Kaira " Shea hanya mengangguk lalu tersenyum

" kakak sakit apa? " Shea nampak terdiam menatap wajah mungil di hadapannya

" kalau Kaira sakit Leukemia "

DEG

Jantung Shea seakan ingin berhenti, bagaimana mungkin anak sekecil Kaira sudah mengidap sakit seperti dirinya walaupun belum pasti

" Kaira tau dari mana? "

" tau dari ibu panti, kata ibu panti kalau Kaira sakit parah " jawabnya dengan polos

" terus Kaira nggak sengaja dengar waktu dokter bilang kalo hidup Kaira udah nggak akan lama lagi, tapi Ibu panti nggak percaya katanya hidup mati itu ada di tangan tuhan, tapi kan kalo nanti Kaira mati, Kaira bisa ketemu sama mama dan papa " ucap Kaira dengan polosnya bahkan tak ada rasa takut di wajahnya

" Kaira udah yatim piatu mama Kaira udah meninggal saat melahirkan Kaira, terus papa meninggal karena kecelakaan dan sekarang Kaira di rawat di panti asuhan, Kaira banyak temen disana " ucapnya

" eh sekarang malah Kaira sakit, kan kasian sama ibu panti yang capek harus ngurusin Kaira di rumah sakit terus ngurus temen-temen Kaira yang juga ada di panti " sambung nya lagi

Tangan kecil Kaira membelai rambut panjang Shea yang terurai, matanya berbinar-binar saat melihat rambut hitam yang lebat milik Shea

" dulu rambut Kaira juga panjang Loh... kayak rambut Kakak, tapi enggak tau kenapa tiba-tiba rambut Kaira hilang " sambung nya lalu membuka penutup kepalanya, Kaira memperlihatkan kepalanya yang tak berambut, sontak membuat Shea terkejut menutup mulutnya dengan kedua tangannya

" tapi Kaira nggak sedih, karena kata ibu panti rambut Kaira pasti tumbuh lagi "

" Kaira.... " seorang suster menghampiri mereka berdua

" yah.... ketahuan deh " ucap Kaira

" ayo kembali kekamar, sudah waktunya Kaira minum obat " ucap suster itu

" bye kakak cantik, oh ya terimakasih permen nya " Kaira melambaikan tangan nya lalu berjalan mengiringi suster

Ternyata, ada seseorang yang sudah sejak tadi memperhatikan percakapan antara Shea dan Kaira sejak tadi, tanpa sadar Shea meneteskan air matanya lagi dan lagi.

" kamu sedang apa disini? " dengan cepat Shea menghapus air matanya

" maaf saya telat " ucap Shea dengan gugup

" ayo kita keruangan saya " Shea berjalan mengiringi dokter Abimana menuju ruang pemeriksaan.