webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 若者
レビュー数が足りません
167 Chs

Eps.21

Saat jam pulang sekolah, Yesaya menghampiri Shea dikelas diiringi oleh Daniel dan yang lainnya.

" tumben nyamperin kekelas, biasanya udah pada di parkiran " ucap Janet

" katanya Shea sakit ya? " tanya Samudera

" nggak kok... " jawab Shea dengan memelototi Yesaya, sedangkan yang bersangkutan acuh tak acuh

" kita semua mau ke basecamp, Lo berdua mau ikut... ? " tanya Vino

Shea melirik Kinan yang sudah berdiri di samping Nabila

" tapi inget, jangan ada yang cemburuan lagi " singgung Nabila

" Nabila... Lo apaan sih " bisik Cheryl, namun tak ia hiraukan

" kalian aja, kayak nya gue nggak deh " balas Shea

Melihat Ajeng yang sudah berdiri di depan pintu kelas, Shea mendekati nya

" gue mau langsung pulang sama Ajeng " ucap Shea lagi

" udah nggak apa-apa, kamu pergi aja bareng mereka " Shea tersenyum manis pada Yesaya

" gue nebeng dong... " sambung Janet

" Lo nggak ikut? " tanya Vino

" kagak.... mualessssss " jawab Janet dengan wajah sinisnya

Shea, Janet, dan Ajeng berjalan lebih dulu dari pada mereka.

" She... hidung kamu berdarah " ucap Ajeng

" ha.... ? " Shea langsung mengambil tissue dalam tasnya dan langsung membersihkannya

" kok Lo mimisan terus sih " tanya Janet dengan curiga, namun Shea hanya tersenyum

" udah... nggak usah berlebihan "

Yesaya dan teman-teman nya sudah sampai di basecamp, dan seperti biasa Romeo and Gank sudah lebih dulu berada disana.

" Shea sama Janet nggak ikut? " tanya Romeo

" nggak.... " jawab Daniel dengan santai

" kenapa? " tanya Monika

" kayaknya Shea lagi nggak enak badan " jawab Samudera

" bukan nggak enak badan, tapi nggak enak hati... " sambung Monika dengan wajah sinisnya melirik kearah Kinan.

" eh Monika jaga ya mulut Lo " ucap Nabila

" why.....? " Monika dengan berlagak sombong

" Udah.... nggak usah di ladenin " lerai Daniel

Yesaya sedang berada dikamar nya di lantai atas untuk mengganti pakaian nya, saat menuruni anak tangga, ia melihat Morgan datang

" mau ngapain Lo kesini? " tanya Vino dengan kektus

" bukan urusan Lo... ini rumah Abang gue, jadi gue bebas keluar masuk sini " jawab Morgan dengan tak kalah kektus

" eh... Lo inget, dia cuma Abang tiri Lo " tunjuk Romeo, namun Morgan hanya tersenyum sinis dan beralih memperhatikan wanita di sebelah Nabila.

" Kinan " gumamnya dalam hati

" mau ngapain Lo kesini? " tanya Yesaya

" sebenarnya gue juga males kesini, kalo bukan disuruh sama nyokap " jawabnya

" to the point " pinta Yesaya

" mom wants you back home " jawabnya, dan langsung pergi tanpa mempedulikan teman-teman Yesaya lagi.

Shea sudah sampai dirumah nya, setelah mengantar Janet

" Ajeng... jangan bilang siapa-siapa ya soal kejadian di sekolah " pinta Shea, Ajeng hanya tersenyum lalu menuju kamarnya.

Shea menaiki tangga menuju kamarnya di lantai atas, belum mengganti seragam nya Shea langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang lebar memejamkan matanya sejenak sebelum ia meraih ponselnya yang bergetar di dalam tasnya, bibir Shea melengkung tersenyum manis saat melihat nama seseorang di layar ponselnya

" hallo... "

" hai... lagi ngapain? "

" nggak lagi ngapa-ngapain "

" malam ini, kamu ada acara? "

" ada sih, papi mau ngajak aku ke acara rekan bisnisnya "

" yah.... telat deh "

" kenapa? "

" padahal aku mau ngajak kamu datang ke acara mama "

" maaf yah "

" ya udah nggak apa-apa "

" salam ya buat tante Bella, salam kangen dari aku "

" terus sama aku nggak "

" idihhhhh tiap hari juga ketemu "

" hmmmm ok baik lah "

" bye.... "

" I love you more " kata-kata terakhir Yesaya membuat Shea seakan melayang

Yesaya sedang berada dirumahnya, bersiap-siap untuk menemani sang ibu ke acara grand opening restauran serta launching produk makeup terbaru dari perusahaan Wijaya Group milik almarhum ayah Yesaya yang sekarang di gantikan oleh Bella.

Malam ini Yesaya mengenakan celana bahan hitam serta kemeja berwarna biru malam dipadukan dengan Jaz berwarna hitam tampilan nya sangat elegan, melihat kan sisi karismatik nya untuk menjadi pimpinan perusahaan masa depan

" kamu sangat tampan malam ini Yesa " puji Bella dengan bangga

" jangan berlebihan deh ma... " balas Yesaya dengan acuh tak acuh

" oh ya... bagaimana Shea, apa dia bisa ikut? " tanya Bella

" nggak ma... dia ada acara sama papinya " jawab Yesaya dengan malas

" oh ya... tadi dia kirim salam buat mama " sambung nya

" mangkanya, kamu ajak dia kesini lagi dong " pinta Bella

" apa kita akan disini terus????? " tanya Morgan dengan kesal

" kenapa, Lo cemburu nyokap muji gue " ejek Yesaya

" najis..... " balas Morgan, Yesaya hanya tersenyum kecil

" sudah... kok malah berdebat " lerai Bella

" anak kesayangan mama tu yang nyebelin " ucap Morgan

" semua orang tua pasti sayang pada anaknya, nggak ada yang di bedakan " balas Antonio yang baru menghampiri mereka

" ayo... kita berangkat sekarang " ajak Bella

Shea sedang berdandan, untuk menemani Brian pergi ke acara rekan bisnisnya, malam ini Shea sangat cantik. Ia mengenakan dress panjang berwarna biru malam, makeup di wajahnya tak terlalu tebal sehingga masih membuat nya seperti anak remaja pada umumnya, rambut panjang nya ia bentuk bergelombang dan ia biarkan tetap terurai menutupi punggung putihnya, dan tak lupa dengan jepit rambut berbentuk bunga matahari yang diberikan oleh Yesaya selalu setia menghiasi rambutnya yang hitam pekat.

Dengan hati-hati Shea menuruni anak tangga karena baru pertama kalinya ia mengenakan high heels, melihat putri nya yang begitu cantik saat mengenakan gaun itu, Brian seakan melihat sosok Vee di hadapannya

" papi kenapa liatin aku kayak gitu, aku jelek ya...? " Shea merasa canggung

" enggak sayang.... kamu sangat cantik " puji Brian, lalu memeluk Shea

" kamu sangat mirip sekali sama mommy kamu " sambung Brian

" wah... cantiknya cucu Oma " puji Anita

" setiap anak muda pasti akan memandang kamu dengan kagum " goda Gunawan, Shea hanya tersenyum kecil.

" mangka nya, papi buruan cari pasangan biar kalo kemana-mana ada yang bisa di gandeng " ejek Shea

" jadi kamu nggak mau papi gandeng? " tanya Brian dengan mengangkat satu alisnya, membuat Anita dan Gunawan menahan tawa

" bukannya gitu... aku kan nggak bisa setiap saat harus jadi gandengan nya papi, terus nanti kalo aku udah dewasa dan nikah, masak ia masih di gandeng papi terus... " jawab Shea

membuat Brian tak berkutik

" mau sampai kapan papi menduda " ucap Shea kemudian berjalan meninggalkan Brian menuju mobil lebih dulu

" kamu dengar kan.... anak kamu sendiri yang nyuruh kamu cepat-cepat melepaskan masa duda " ucap Anita dengan tertawa

" papa aja sampe syok denger ucapan Shea " sambung Gunawan

Tak tahan dengan kata-kata orang tuanya, Brian pun menyusul Shea.

Yesaya dan keluarga nya sudah sampai di tempat acara, banyak rekan-rekan bisnis Bella yang hadir termasuk Erlangga orang tua dari Aiden dan Bagas orang tua dari Daniel juga hadir disana. Erlangga dan Bagas adalah salah satu dari rekan bisnis dari Wijaya Group

" gue fikir Lo bakalan ngajak Shea keacara besar ini " ucap Aiden dengan memegang secangkir minuman di tangan nya, dan tangannya yang lain berada di dalam saku celananya

" bukan urusan Lo... " balas Yesaya santai, Daniel hanya tersenyum kecil

" selamat Ny.Bella dan Tn. Antonio atas pembukaan restauran berbintang nya " ucap Erlangga dengan sopan

" dan selamat juga untuk launching produk terbaru nya, semoga kita terus bisa terus berkerja sama di masa depan " sambung Bagas

" terimakasih banyak Tn. Erlangga dan Tn. Bagas karena kalian sudah menyempatkan untuk memenuhi undangan kami " balas Antonio