webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 若者
レビュー数が足りません
167 Chs

Eps. 119

Ini seperti mimpi bagi Shea, tidak pernah terbayangkan kejadian buruk menimpanya, berita tentang percobaan p********n dan p*********n Shea juga sudah tersebar ke seluruh penjuru negeri membuat harga saham keluarga Brian Alexander turun 30%.

" BRENGSEKKKKKK!!!!!!!!! " Brian menghempaskan koran yang baru saja ia baca, bukan tentang saham yang turun drastis membuat nya marah melainkan pemberitaan buruk tentang skandal yang terjadi pada Shea putri kesayangannya.

" cari tahu, siapa yang sudah menyebarkan berita palsu ini!!!! " ucap Brian dengan tegas, pada pengawal nya, bola mata Brian memerah menahan emosi yang bergejolak di dalam d**a

" Baik Tuan, dalam waktu kurang 24 jam orang itu akan ada di bawah kaki anda " jawab salah satu laki-laki bertubuh tegap dan berwajah seram nampak seperti seorang Mafia kemudian laki-laki itu dan kedua temannya keluar dari ruangan Brian.

" kalian memulai menyalakan api, tapi aku yang akan membuat kalian menjadi abu " batin Brian

*******

" sepertinya ada yang sengaja ingin menjebak Shea dan menjadikan Shea sebagai kelemahan Lo "

Alvarez, dan Gilang masih berada di kantor padahal waktu sudah menunjukkan jam makan siang.

" ada berita HOAX yang mengatakan bahwa Shea di p*****a di internet dan itu sudah menyebar " James datang terengah-engah

" APA??????????? "

baik Alvarez, dan Gilang pun langsung menyalakan ponsel mereka lalu membuka internet dan benar saja apa yang di katakan oleh James, berita tentang Shea sudah menyebar keseluruh sosial media.

" Cepat cari tahu siapa yang membuat berita palsu ini!!!!!!! " rahang Alvarez mengeras, membuat Gilang dan James merinding melihat kemarahan dari wajah tampan Alvarez.

BRAKKKKKKKK!!!!!!!!

Pintu ruangan Alvarez terbuka secara paksa, nampak seorang laki-laki tampan berdiri di depan pintu dengan wajah yang tak kalah murkanya

BUKKKK

Satu pukulan keras tepat mengenai wajah tampan Alvarez, bercak darah keluar dari sudut bibir Alvarez, Gilang dan James hanya terdiam sorot kemarahan yang tak terkendali dari laki-laki yang baru saja datang itu

" Apa ini cara Lo ngelindungin Shea!!!!!!! " hardik laki-laki itu.

Baru saja laki-laki itu hendak melayangkan pukulan nya lagi pada Alvarez, sebuah tangan kokoh menahannya.

" gue tau Lo sayang sama Shea seperti adik Lo sendiri tapi bukan ini caranya, pakek otak jenius dan licik Lo "

" Morgan... Daniel.... " gumam Gilang dan James serentak.

Kedua laki-laki itu adalah Morgan dan Daniel yang baru saja tiba, dan langsung mendapat berita buruk tentang Shea wanita yang mereka sayangi dan sudah mereka anggap seperti adik mereka sendiri.

********

Shea terbangun dari tidurnya, melihat di sekeliling kamar nya lalu menangkap sebuah bingkai foto dirinya dan Alvarez terpajang di atas nakas, airmatanya kembali menetes tanpa permisi.

Shea takut jika Alvarez meninggalkan nya setelah apa yang terjadi, Shea takut Alvarez akan membencinya karena dirinya telah di sentuh oleh laki-laki lain dan masih banyak lagi ketakutan yang berlalu lalang di otaknya.

" kamu sudah bangun sayang " nampak Shalu masuk kekamar Shea dengan membawa baki yang berisikan makanan untuk Shea.

" hei kamu kenapa sayang " Shalu langsung menghampiri Shea setelah meletakkan baki itu di atas meja.

hiks hiks hiks hiks

Isakan tangis Shea membuat hati Shalu terenyuh, Shalu memeluk putri sambungnya dengan penuh kasih sayang lalu mengecup puncak kepala Shea.

" ada apa sayang? katakan pada Mommy "

" aku takut Mom "

" apa yang kamu takutkan? "

" aku takut Alvarez ninggalin aku Mom.... aku takut Alvarez nggak mau terima aku lagi "

" hei, kamu jangan ngomong seperti itu, Alvarez sangat mencintai dan menyayangi kamu, dia nggak akan ninggalin kamu, dan apa yang terjadi sama kamu itu adalah musibah nak.... bukan karena kamu yang menginginkan nya.... "

" tapi kenapa sekarang Alvarez nggak ada mom, kenapa dia nggak nemenin aku sekarang? kenapa dia bawa aku kerumah papi bukan kerumahnya, dan dia juga sama sekali nggak ngehubungin aku?? "

Hiks hiks hiks hiks hiks

Shalu terdiam, apa yang di katakan oleh Shea ada benar nya sudah tiga hari Alvarez tidak pulang kerumah mereka untuk menemui Shea, tapi bukan berarti Shalu tidak tahu kenapa menantunya itu tidak pulang.

Shalu masih teringat dengan jelas, saat Shea berteriak keras lalu mengusir Alvarez, bukan hanya Alvarez, Brian pun juga sama tapi itu bukan karena kesengajaan yang dilakukan Shea melainkan karena mental Shea yang sedang terganggu.

Alvarez yang menyaksikan kesakitan pada diri istrinya itu kemudian pergi tapi sebelum dirinya pergi Alvarez berjanji pada mereka semua yang ada dirumah itu bahwa dirinya tidak akan pulang sebelum berhasil menangkap pelaku yang melukai Shea.

" kamu harus percaya, Alvarez akan segera pulang dan menemui kamu " ucap Shalu dengan lembut

" tapi gimana kalau Alvarez nggak pulang Mom "

Shalu mempererat pelukannya dan mengusap punggung Shea dengan lembut.

*********

SIAL!!!!!! "

Alvarez, James, Gilang, dan Daniel langsung menatap Morgan yang baru saja mengupat kesal. Mereka berlima baru saja kembali menyaksikan video di kejadian buruk itu menimpa Shea.

Alvarez sudah menceritakan kronologi kejadian pada saat malam itu pada Morgan dan Daniel, kemudian menunjukkan rekaman cctv yang terpasang di setiap sudut rumahnya.

" perbesar video nya!!!! " pinta Morgan pada James, dan James langsung melakukan apa yang dipinta oleh Morgan

" apa Lo menemukan petunjuk? " tanya Alvarez

" PAUSE " James langsung menuruti perintah Morgan

" itu " tunjuk Morgan dengan dingin

" Tato? " tanya Alvarez dan yang lainnya

" gue tau siapa orang di balik topeng itu, dan gue juga tau siapa orang di balik dari kejahatan menjijikkan itu " geram Morgan

" Lo kenal orang nya? " tanya Gilang dengan polos, dan Morgan mengangguk kan kepalanya.

Morgan tersenyum sinis, dan langsung mengenali pelaku hanya melalui tatto yang tergambar dengan jelas di leher laki-laki bertopeng itu.

" kita harus menyusun rencana dengan matang, dan jangan sampai membuat lawan curiga " ucap Morgan

" apa sebaiknya Om Brian tahu tentang rencana kita ini? " tanya Daniel yang akhirnya buka suara

" Jangan!!!!! " cela Alvarez

Keempat laki-laki dewasa lain nya menatap Alvarez dengan menuntut penjelasan

" Brian Alexander sedang menyelidiki orang yang menyebar kan berita HOAX di internet tentang Shea " jelas Alvarez

" ternyata laki-laki tua bangka itu tidak pernah belajar dari kesalahannya, dia mulai bermain-main dengan Brian Alexander " batin Morgan.

*********

Disebuah rumah megah yang terpencil dari kota nampak seorang laki-laki dingin yang sedang duduk di kursi malas di pinggir kolam dengan sebatang rokok yang di apit oleh jari-jemari indahnya dan ditemani oleh dua temannya yang sedang bermain catur mereka masih terlihat sangat tampan walau mereka sudah terlihat tidak muda lagi.

BUKKKKKK

tiba-tiba seorang laki tersungkur di bawah kaki ketiga orang itu dengan wajah yang sudah nyaris hancur dan sulit untuk dikenali.

" saya sudah membawa orang yang anda inginkan Tuan " ucap laki-laki bertubuh besar itu pada mereka bertiga

" ampuni saya Tuan..... saya tidak bersalah.... saya hanya disuruh " ucap laki-laki yang wajahnya sudah berlumuran darah

" DIAM!!!!!! ATAU AKU TEMBAK KEPALAMU!!!!! " bentak laki-laki bertubuh besar itu, sedang kan kedua laki-laki yang bermain catur itu hanya tersenyum sinis lalu berdiri

" ini bayaran mu Jon, aku bangga mempunyai orang seperti mu "

" terimakasih Tuan Nathan, jika tak ada lagi pekerjaan untuk saya, maka izinkan saya undur diri "

" tentu saja Jon.... kau boleh istirahat, jika aku membutuhkan mu maka aku akan menghubungi mu "

" baik, Tuan Brian dan Tuan Restu saya permisi " laki-laki bertubuh besar yang di panggil Jon itupun pergi bersama anak buahnya yang lain

" akan kita apakan dia? " tanya Restu, sedang kan Nathan langsung menoleh Brian yang masih duduk santai dengan rokok di jarinya.

" saya mohon ampuni saya Tuan, saya hanya disuruh.... dan saya tidak tahu bahwa ternyata anak itu masih kelurga anda " ucap laki-laki itu dengan ketakutan

Brian yang tadi akan kembali menyesap rokok nya terhenti, lalu meremas rokok yang apinya masih menyala, Brian tak merasakan perih saat api rokok yang menyulut telapak tangan nya seakan dirinya sudah mati rasa, mata Brian merah dan rahang nya mengeras menahan emosi Nathan dan Restu sedikit merinding melihat aura Brian yang berubah seperti iblis.

BUUkKKKKK

Brian menendang dada laki-laki itu sampai terjengkang kebelakang kemudian kembali menghajar nya tanpa ampun, sedangkan Nathan dan Restu hanya bisa menelan salivanya, setelah Brian merasa puas dirinya baru mengehentikan aksinya menghajar laki-laki itu.

" DIA BUKAN HANYA KELUARGA KU TAPI DIA ADALAH PUTRIKU, DARAH DAN NYAWAKU!!!!!! " ucap Brian dengan penuh penekanan.

" ampuni saya Tuan..... saya mohon ampuni saya " laki-laki itu terus memohon meminta belas kasih Brian namun tak ia hiraukan

" apa kau tau, akibat berita yang kau sebar itu sudah menghancurkan mental putrimu!!!!! " dan lagi-lagi Brian memukul wajah laki-laki itu

" saya hanya disuruh Tuan..... saya benar-benar tidak tahu, kalau dia kelurga bahkan anak anda.... saya bersumpah, saya hanya melakukan apa yang di pinta oleh bis saya " akunya

Bola mata Brian menajam, lalu mencengkram kedua pipi laki-laki itu dengan kencang membuat laki-laki itu semakin kesakitan.

" katakan siapa yang menyuruhmu membuat berita L****t itu dengan jujur karena jika kau menipu ku, aku tidak akan segan-segan membunuh mu dan keluarga mu!!!! "

Seketika, kejadian buruk yang menimpa Shea membuat Brian berubah menjadi iblis yang sangat menakutkan, membuat Nathan dan Restu lagi-lagi menekan saliva mereka.