Malam semakin meninggi, udara perbukitan di Lembah Tukad Melangit semakin dingin. Hembusan anginnya seakan menyelinap diantara rapat tubuh kami yang saling berpelukan.
Lega rasanya bisa melihat dan menyentuh suamiku lagi, walau dengan derai airmata yang masih membasahi tulang pipiku, aku merasa terlindungi dengan hadirnya Arga disini, Setelah berhari-hari dirudung sepi dan nestapa dalam penyekapan.
"Mama Fifi sayang, aku gendong ya sampai ke bawah lembah." Ucap Arga sembari mengangkat tubuh lemahku pelan hingga berada diatas pangkuannya.
Lalu dengan perlahan kami menyusuri lembah menuju kaki bukit Tulad melangit. Arga nampak tegap berjalan dengam gagah. Tangan kekarnya sigap seakan tanpa lelah berjalan sembari membopong tubuhku yang sudah lemas tidak bertenaga ini.
Rasa sakit dan perih disekujur tubuhku seketika hilang saat berada dalam hangat pelukannya. Aku merasa beruntung memiliki suami seorang Arga. Arga, adalah lelaki yang dulu sempat aku benci.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください