Ada kalanya Zein bertanya-tanya bagaimana rasanya jika ia bisa melihat ibunya sekarang. Bagaimana rasanya jika dia masih hidup entah bagaimana, entah di mana.
Kadang, saat ia melihat foto wajah ibunya yang tersenyum, tertawa pada seseorang yang kini ia tahu, adalah ayahnya.
Dia bertanya-tanya apakah suatu hari nanti ibunya akan muncul dalam mimpinya, kini setelah ia tahu bagaimana rupanya. Dia bertanya-tanya apakah ibunya akan muda, persis di usia ketika ia melahirkannya. Atau apakah ibunya akan tumbuh bersamanya, menjadi wanita yang indah secukup rupa.
Dia bertanya-tanya tentang melihatnya dalam berbagai bentuk.
Tapi tidak seperti ini.
Mata biru yang cantik seperti mata Zein, jika saja mereka tidak terlihat begitu hampa. Jika saja mereka tidak terletak di atas pipi yang kuyu dan bibir yang pecah-pecah. Jika saja jari yang mengelusnya tidak begitu dingin dan kurus.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください