Geram, aku langsung mematikan sambungan telepon. Kuremas ponsel pintarku seakan itu adalah muka Mas Faisal dan Adelia. Tak kuduga, permainan mereka sebusuk itu selama ini.
Sejak kapan? Di mana mereka menikah? Siapa saksinya? Apakah Tante Silvia dan Om Bahtiar tahu tentang hal ini? Mereka setuju Adelia menikahi sepupunya sendiri yang sudah beristri? Gila! Semua ini tak masuk akal bagiku.
Dengan bersimbah air mata, aku memutuskan untuk kembali ke kamar. Pelan-pelan aku menapaki lantai, takut bila Syifa kaget dan bangun dari lelapnya.
Yang kutuju adalah lemari pakaian. Dengan penuh gejolak emosi, kukeluarkan seluruh pakaian Mas Faisal dari dalam sana. Tak hanya pakaiannya saja, segala dokumen penting juga ikut kukeluarkan. Malam ini juga, musnah hidupmu, Mas!
Sekurangnya tiga puluh menit, aku telah berhasil mengumpulkan seluruh barang pribadi milik Mas Faisal ke dalam koper besar. Ada baju-baju kerja, pakaian dalam, pakaian santai, asesoris, ijazah, dan buku tabungan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください