Sabar

Verrel menggaruk kepalanya yang tak gatal, sejak kedatangannya ke rumah 1 jam yang lalu, Verry tak henti mengomel pada Verrel.

Perihal pekerjaan yang ditawarkan Verrel untuk Verry yang ternyata malah diisi oleh Rasya, Verrel mengaku tidak tahu tentang semua itu, Verrel hanya diberi tahukan tentang Verry yang tidak diterima disana, bukan tentang penerimaan Rasya untuk pengganti Verry.

"Sudahlah, kamu cari saja di tempat lain"

"Dimana, kamu tahu sendiri aku gak bisa lamar-lamar kerja kaya gitu"

Verrel memejamkan matanya sesaat, seperti bukan lelaki saja Verry ini, melamar pekerjaan pun tidak berani sendiri.

"Ya nanti dibantulah, aku cari dulu lowongannya"

"Lama ah"

"Ya udah makanya jangan cuma diam nunggu doang, gak ada niat banget kerja"

Verry mengernyit, menyebalkan sekali kenapa malah memceramahi Verry seperti itu.

Verrel sendiri yang menjanjikan untuk bisa mempekerjakan Verry di tempatnya, tapi ternyata tidak terbukti dan justru orang lain yang mengisinya.