Gelisah

Annisa meminta Verrel menghentikan laju motornya, perjalanan mereka sempat terhenti karena Verrel yang harus membeli makanan yang dipesan Sani.

Dan sekarang Annisa yang gantian menghentikan perjalanan mereka.

"Kenapa ?"

"Itu bukannya Verry ya ?"

Ucap Annisa seraya menunjuk seberang jalan, Verrel meliriknya dan memastikan kebenarannya.

Sepertinya benar kalau itu Verry, karena Verrel masih ingat pakaian yang dikenakan Verry tadi pagi.

"Sama siapa dia ?"

"Mungkin itu wanitanya"

Verrel melirik Annisa, apa mungkin seperti itu, tapi kenapa Verry masih tidak mengenalkannya pada Sani, padahal mereka terlihat begitu dekat.

"Kita kesana saja"

"Untuk apa ?"

"Ya samperin mereka, biar jelas kan"

"Gak usahlah, nanti Verry pasti bawa dia ke rumah, kalau sekarang kita kesana mungkin saja akan membuat Verry malu"

Annisa mengangguk, mungkin benar juga dan lagi pula itu bukan urusan Annisa, Verry memiliki urusannya masing-masing yang pasti tidak perlu diketahui oleh Annisa.