webnovel

Thoughts (You & Me)

[UPDATE SETIAP SENIN DAN KAMIS] Dua orang sahabat yang sudah terpisah oleh jarak, kini dipertemukan kembali dalam sebuah ikatan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtua mereka. Namun, salah satu dari mereka lupa akan kenangan masa lalu mereka. Sedangkan yang lainnya lagi masih mengingat dengan jelas, bahkan di setiap detiknya saat dulu. Bisakah seorang Reno Alviandro Jonathan membuat Titania Rania Chavali jatuh cinta padanya dan kembali mengingat masa kecil mereka? Atau justru Reno malah kehilangan Rania? Akankah usahanya untuk Rania dapat berjalan dengan baik? Akankah Rania mencintai Reno seperti Reno juga mencintainya? "It's always been you, Ra." - Reno.

ecstusea · 若者
レビュー数が足りません
30 Chs

Stay

Selama Reno berada dirumah sakit, Rania memberi perhatian ekstra pada Reno. Entah seperti kesambet setan, Rania selalu bersemangat apabila ingin bertemu Reno.

Bahkan terkadang Rania lebih rela untuk tidak sekolah hanya untuk menemani Reno dirumah sakit.

"Bolos lagi?" tanya Reno yang melihat Rania yang masuk kedalam kamar rawat Reno dengan memakai seragam sekolah.

Rania menyengir tanpa dosa, "Hmm-mm. Abis disekolah hari ini pelajarannya malesin semua. Mending aku kesini kan?" tanyanya.

"Aku?" Reno terkekeh pelan. "Jadi kita ngomong aku kamu nih sekarang?" tanyanya.

Deg

Gimana bisa kata-kata 'aku' muncul dari mulut gue? batin Rania.

"Ih Reno nyebelin banget sih!" Rania mengerucutkan bibirnya.

Reno mencubit hidung Rania, "Gue cuman becanda. Oke mulai sekarang aku-kamu nih bukan gue-lo lagi?" tanyanya.

"Maunya?" tanya Rania.

"Maunya ditambah kata-kata sayang, biar makin romantis." jawab Reno.

Rania berdecih kecil, "Itu mah maunya lo," katanya.

Reno terkekeh pelan, "Tapi Ra, gue ngga suka kalo lo harus bolos sekolah cuma karena lo mau nemenin gue dirumah sakit. Nanti absensi sekolah lo jadi jelek, terus Om Daniel sama tante Franda dipanggil ke sekolah, dan lo diomelin. Gue gamau lo kayak gitu," katanya.

"Cieeeeeeeee phew phew, perhatian banget sama gue," kata Rania menggoda.

"Ra gue serius," kata Reno. "Kata-kata dari mana tuh 'phew phew'?" tanyanya.

"Iya iya deh. Ini terakhir gue bolos. Makanya lo cepetan keluar dari rumah sakit, cepet sembuh, cepet masuk sekolah lagi, biar kita bisa bareng kesana ya," Rania mengusap rambut Reno. "Ya phew-phew, masa lo gatau?" tanya Rania.

"Nggak gue gak tau..." Reno menatap lurus kearah Rania, "Gue sayang sama lo, Ra," katanya. "Gue pengen kita bisa kayak gini terus."

Blush!

"Gu-gue juga--"

"Reno!" Pekik orang dari pintu ruang rawat Reno. "Lo apa kabar?" tanyanya lagi.

Rania hanya memutar bola matanya kesal saat ia tau siapa yang datang menjenguk Reno, "Let ini dirumah sakit. Please ilangin suara toa lo itu dulu kek." katanya.

"Maaf maaf Ran," kata Letta. "Eh Ren gimana keadaan lo? Udah baikan? Ah pasti udah baikan orang ada Rania, ya gak Ran?" tanyanya kepada Rania.

"Oi Ren," sapa Givran.

Reno menatap Letta dan Givran secara bergantian, "Jangan bilang lo berdua juga bolos sama kayak Rara?"

Givran menganggukan kepalanya. Letta pun juga menganggukan kepalanya.

"Astaga! Jadi apa negri ini kalo muridnya pemalas kayak kalian bertiga?" tanya Reno.

"Elah Ren sehari doang," kata Letta.

"Tau Ren." Timpal Givran.

"Bener tuh." Rania ikut-ikutan, "Eh gadeng gue sih udah... eum-- hampir 3 kali sih. Eh udah 3 kali deng sama hari ini." katanya.

Reno menoyor kepala Rania, "Ih Ra, nakal banget sih! Masa calon istri gue kayak gitu?!" katanya.

"Ih sakit Ren!" balas Rania.

"Duh udah deh kita disini jadi nyamuk Giv," kata Letta. "Btw kalian udah jadian belom sih..?" goda Letta.

Rania menggelengkan kepalanya. Pengennya sih gitu Let... Abis Renonya belom nembak, masa gue yang nembak duluan? Tengsin kali... Batinnya.

Givran menganggukan kepalanya, "Iya nih. Tau gini kita gausah dateng ya Let," katanya.

Rania dan Reno menatap Givran dan juga Letta, "Huh dasar!!!" kata mereka bersamaan.

〰〰〰

Setelah pulih Reno kembali ke rumahnya. Sekarang gantian, biasanya Reno yang selalu datang ke rumah Rania, sekarang Rania-lah yang akan lebih sering berkunjung ke rumah Reno untuk mengecek keadaan Reno karena dokter menyarankan agar Reno jangan terlalu banyak bergerak.

"Ra?"

"Hm?"

"Makasih ya Ra," kata Reno sambil tersenyum.

Rania menoleh kearahnya, "Buat apa?" tanyanya.

"Buat segalanya.." Jawab Reno.

"Maksudnya?"

Reno menghela nafasnya pelan, "Ya buat semuanya. Makasih karna lo udah ada pas gue lagi sakit kayak gini, makasih lo udah peduli sama gue, makasih karena lo udah hadir dihidup gue, makasih karna lo udah percaya lagi sama gue setelah kemaren lo gak percaya sama gue..." katanya.

"Lo tau nggak Ra, gue lebih milih keadaan gue kayak gini dibanding gue harus kehilangan lo. Jangan bilang kayak gitu lagi Ra, jangan pergi Ra, tetep disini... sama gue." kata Reno.

Deg

"Gue ngga akan kemana-mana Ren. Gue bakal terus ada disini... Buat lo, buat kita." jawab Rania sambil tersenyum.

"Janji?"

"Janji." Kata Rania sambil tersenyum.

Tbc

***

Like it ? Add to library!

ecstuseacreators' thoughts