webnovel

They Are My Destination

Bercerita tentang seorang gadis yang tidak dipedulikan oleh orang tuanya. Dia berfikir untuk apa sebenarnya dilahirkan?apakah nantinya dia akan sama seperti orang tua yang menjalani hidup masing-masing tanpa menghiraukan ikatan? Seperti ketika mempunyai masalah pribadi,dia merasa orang tuanya menjadi asing yang mempunyai kehidupan berbeda,hanya tinggal satu atap saja. Gadis itu terluntang-lantung mencari tujuan hidupnya.Sampai dia tiba-tiba masuk kesemacam dunia survivor bertahan hidup yang diciptakan oleh seorang "pemilik dungeon". Akankah dia menemukan tujuan hidupnya disana?

Asnow · ファンタジー
レビュー数が足りません
24 Chs

Pertemuan kali kedua dan Kelegaan

"Kau.. sadar? Tahan sebentar ini agak sakit"ujar Maze terkejut

"Key..Kesha gimana?"Yeena menyela omongan Maze

"Kau masih mikirin orang?kau aja hampir mati kalau gak aku tolongin!"bentak Maze tak percaya dengan fikiran Yeena

"Kau tolong?"tanya nya denga suara lemah

"Iya. Dia gak berani ngobatin kau,oh jangankan itu ngeliat aja dia takut! Aku yang cowok ini lebih bisa dipercaya daripada mereka"Maze mengingat cara mereka memperlakukan Yeena yang terluka parah

"Kau tahan dulu bentar,teriak kalau sakit"ujar Maze melanjutkan jahitannya

"Tunggu...kasih aku kain kasa"Maze memberikan pada Yeena

"Kalau aku teriak Kesha bisa lebih takut"Yeena menggigit kain itu

"Kau!"Maze marah karena Yeena lebih mementingkan perasaan orang lain

Yeena merasakan sakit yang luar biasa ketika dagingnya ditusuk jarum dan dimasuki benang,tubuhnya panas dingin bahkan keringat mengucur membasahi luka yang masih menganga. Dia menggigit kuat gulungan kain kasa itu untuk meredam  suaranya.

"Lepas tangan mu. Nanti semua badanmu ketutup perban kayak si buruk rupa"tegur Maze ketika melihat Yeena membuat tangannya sendiri terluka

"Kauw siwalan"umpat Yeena tak jelas karena menggigit kain

"Iya-iya nanti aja bilang makasihnya"balas Maze yang salah paham

Yeena memelototinya

Diluar,Kesha tengah berdebat dengan Nanad karena sibuk bermesraan bersama Haru

"Kau bisa mikir gak sih? Yeena didalam lagi dirawat tapi kau malah mesra-mesraan disini!"Kesha menunjuk Nanad

"Kau juga sama ajakan? Bukannya ngobatin Yeena kau malah ketakutan ngeliat lukanya,kau gak mikirin perasaannya kalau tau  sahabatnya natap dia kayak monster? Sahabat macam apa kau!"balas Nanad

"Kau memang benar-benar gak tau diuntung ya! Yeena udah baik hati nolongin kalian tapi kau bahkan gak ngelarang ini cowok waktu ngehina Yeena dan sekarang kalian lebih milih mesra-mesraan daripada khawatir!?"emosi Kesha memuncak mengingat tangisan Yeena yang disebabkan Nanad dan Haru dimasa lalu

"Ayolah Key gak usah munafik kau juga cuma sayang sama nyawamu kan? Waktu kau dilepasin kau legakan karena digantiin Yeena? Satu-satunya yang ngaggap nyawa kita semua itu penting cuma Yeena!"Nanad mengacungkan jarinya

Kesha tak berkutik dia mulai meragukan dirinya,apa benar dia lega karena Yeena yang menggantikan hukumannya?

"Jangan kelewatan ya Nad! Kesha gak mungkin berfikir kayak gitu! Mending kau jauh-jauh deh sama pacarmu itu!"Nacia balas mengacungkan jari

Sementara Yeena tertidur setelah melalui pengobatan yang menyakitkan itu. Maze terus memandanginya,bagaimana bisa gadis yang semungil ini menahan semuanya? Bagaimana bisa tak ada ketakutan sedikitpun disorot matanya?bagaimana bisa dia setegas dan setegar ini?

"Kalau itu aku belum tentu bisa tahan"gumam Maze

"Kau terlalu perduli gak sih,Ze?"Zhai tiba-tiba masuk

"Ini belum setimpal sama dia yang udah nyelamatin kau!"ujar Maze

"Dia?! Astagaaa kenapa kau gak bilang? Tau gitukan aku gak mungkin ngomong kayak tadi"Zhai

"Anggap aja kita impas"sela Yeena yang mendengar percakapan mereka

"Ini gimana bisa dihitung"ujar Maze

"Aku bukan nyelamatin tim kalian,kita jugakan kerja sama"ujar Yeena

"Aku gak suka utang budi"ujar Maze lagi melipat tangan sambil menoleh kearah Yeena

"Terserah. Kalau bukan kepaksa aku gak mungkin kerja sama,sama orang yang gak berguna"ketus Yeena

"Masa? Berarti nyawa mu gak berguna dong karena diselamatin sama orang kayak aku"ujar Maze penuh tekanan

Yeena mendesis dan mengatur nafas

"Ehm,kami keluar dulu. Kau istirahat aja"Zhai menengahi pertengkaran mereka

"Kau duluan aja. Aku harus jagain pasien gak berguna yang nyawanya aku selamatin"ujar Maze sambil medorong Zhai keuar

"Eh tapi,tapi"Maze memelototi Zhai

"Akh terserah. Sekali lagi makasih ya"Zhai tersenyum pada Yeena

"Kan aku udah bilang karna terpaksa,bahkan aku gak ada niat-"Yeena berhenti  berbicara saat Maze mendorong Zhai keluar dan menutup pintu

"Akhh bisa gila aku. Kau ngapain sih disini?!"kesal Yeena sambil memegang lukanya yang terusik karena karena nafasnya memburu

"Makannya jangan marah-marah nanti kau sama kayak si buruk rupa loh"cemooh Maze

"Woy!"teriak Yeena

"Apa?"tanya Maze bingung

"Terserah,brengsek! Aku mau tidur"Yeena membalikkan badannya

Maze mengambil kursi dan duduk disampingnya

"Key..."gumam Yeena dalam tidurnya

"Nad..Cia..hiks"Maze terbangun mendengar tangisan Yeena

"Maaf..hiks maaf Yeena bakal jadi anak baik ma...mama jangan tinggalin Yeena plis..liat Yeena sekali aja ..enggak..jangan..engak"Maze berusaha mendengar

"Dia mimpi apa sih? Eh? Dia nangis? Pas dijait gak ngeluarin air mata setetespun "Maze mendekat

"Mama..peluk Yeena sekali aja..ma...maaf.."Maze merasa iba melihat raut wajah Yeena yang seperti kesepian dan kesedihan yang mendalam dari suaranya yang juga membuat Maze merasa sesak

"Mama..hiks plis.."Maze menyeka keringat diwajah Yeena

"Dia demam!"Maze mengompres untuk menurunkan demamnya

"Mesum mu kebawa sampe tidur?"ujar Yeena memegang tangan Maze yang sedang menghapus air mata Yeena

"Ap,apa?"Maze terkejut dan gelagapan seperti orang yang tertangkap basah

"Maksud ku diam! Jangan nungging atau apapun itu"Yeena mengelakkan tangan Maze

"Nungging? Aku enggak.."Maze menghentikan pembelaannya

"Tunggu,kenapa aku harus jelasin ke kau?!"Maze menatap tajam Yeena

"Karna kau yang kecyduk"jawab Yeena cepat

"Hmm...masuk akal"fikir Maze

"Apa?aku? kecyduk?! Terserah aku dong mau tidur kayak mana!"bantahnya tersadar

"Tn. Idiot, apa sekarang anda sedang tidur?"

"Enggak! Mem,maksud ku tadinya iya"jawab Maze gelagapan

"Tolol"ketus Yeena tanpa membuka matanya

"Eyy berkat ketololan ku kau selamat!"Maze menekankan

"Berkat ketololan mu aku dapat pengalaman dijait tanpa dibius"Maze tidak bisa mendebat ucapan Yeena

"Aku,cuma jagain kau"cucap Maze pelan

"Kau jagain atau megang-megang?"

"Dua-duanya. Kau kok tau? Apa jangan-jangan kau gak bisa tidur gara-gara deg-degan,hm?"Maze bertingkah menggoda Yeena

Yeena duduk dan mendekatkan wajahnya saat Maze menoleh padanya "Aku atau kau yang gak bisa tidur karna deg-degan?"

"Ka,kau"Maze gugup karena wajah mereka terlalu dekat

"Dengar,kalau ada didekat ku jangan ngomong,gerak,ngeliatin atau coba-coba nyentuh! Kau pernah dengar orang yang tidur tapi otaknya terus berfikir,gak pernah istirahat?"Yeena berbicara sambil menatap mata Maze

"Pernah"jawabnya gugup dan merasa jantungnya berdebar keras

Yeena semakin mendekat "jadi" dia berbicara disamping telinga Maze "Tidur kayak orang mati!"lanjutnya berteriak

"Arghhh sial! Kau gila?!" Maze memegang telinganya

"Aaa gendang telinga ku pecah"lanjutnya mengeluh

"Aku harap itu otak mu"Yeena berbaring kembali dan berpura-pura tidak mendengar semua umpatan Maze

Setelah beberapa saat Maze berhenti mengumpat

"Hey.. kau demam"

"Kau dengar ya?"tanya Yeena

"Apa? O,oh iya"jawab Maze ragu

"Hah...kenapa kau selalu liat sisi menyedihkan ku?!"Yeena berbalik menghadap Maze

"Harusnya kau merasa beruntung karena diliat sama orang ganteng"

"Sialan"Yeena tertawa

"Ehem,mama mu...?"

"Masih hidup"

"O,oh. Kalau gak mau cerita gak masalah"