webnovel

They Are My Destination

Bercerita tentang seorang gadis yang tidak dipedulikan oleh orang tuanya. Dia berfikir untuk apa sebenarnya dilahirkan?apakah nantinya dia akan sama seperti orang tua yang menjalani hidup masing-masing tanpa menghiraukan ikatan? Seperti ketika mempunyai masalah pribadi,dia merasa orang tuanya menjadi asing yang mempunyai kehidupan berbeda,hanya tinggal satu atap saja. Gadis itu terluntang-lantung mencari tujuan hidupnya.Sampai dia tiba-tiba masuk kesemacam dunia survivor bertahan hidup yang diciptakan oleh seorang "pemilik dungeon". Akankah dia menemukan tujuan hidupnya disana?

Asnow · ファンタジー
レビュー数が足りません
24 Chs

Maze mengejar cinta

Maze memutar pelan lehernya"Apa?! Kalian yang buat dia bangun!"katanya membela diri

"Minggir!"Yeena masuk kedalam rumah

"Woy bilang apa kek gitu"teriak Maze

"Pulang!"ujar Yeena

"Apa? Kalau mereka gak berisik kau masih tidur dipangkuan ku kayak kucing ketemu selimut!"balas Maze ketus

Yeena yang masih kikuk menyadari banyak orang melihatnya tidur dipagkuan Maze sambil menangis langsung masuk begitu saja.

"Gila kali ya! Udah dijadiin bantal terus disuruh pulang?"Maze menaikkan alisnya tak percaya

"Ohow Maze, kau udah tau kan konsekuensinya berani nyentuh guru-ku"Zhai tersenyum paksa

"Jangan ambil dialog ku! Bukannya kau tadi udah pindah satu fraksi ke si cabul ya?"sambung Tristan

"Itu firasat,insting kalau guru-ku dalam bahaya,ini namanya penyelamatan"jelas Zhai

"Waahh kau penyelamatan, pas tiba di aku jadi kejahatan gitu!?"debat Maze

"Udah jangan bacot lagi, gelud ayok!"seru Zhai

Sementara di rumah  Yeena

"Ehem, gimana tidurnya nyaman?"goda Kesha

"Iya dong kan tidur dipangkuan orang tersayang"sambung Nacia

"Berisik! Sana tidur kalau enggak-"

"Push up 100 kali"Nacia menirukan Yeena

"Aku restu kok kalau kau sama Maze,kau aja nyaman gitu"lanjut Kesha menggoda

"Aku juga! Kau liat gak Key. Yeena tidur kayak kucing ketemu selimut"Nacia bergabung menggoda Yeena

"Oh liat dong. Sekarang aja liat deh mukanya merah"goda Kesha lagi

"Eh iya, acieee Yeena malu-malu"Nacia menatap lekat Yeena dengan tatapan meledek

"Gerak cepat dong Cia, Yeena udah duluan aja tuh"mata Kesha melirik-lirik Yeena

"Arrggh apa sih udah tidur sana! Kalau enggak besok dari pagi sampe malam kalian latihan! Oh iya kalian liat apa tadi!?"ancam Yeena

"Liat apa? Kita gak liat apa-apa kok! Ya kan Cia"kata Kesha berubah ekspresi

"Iya kami gak liat apa-apa kok"ikut Nacia

"Bagus"Yeena bersembunyi dibalik selimut

"Tapi kami liat anak kucing tidur diatas selimut"ledek mereka serempak

"Arrghh kalian! Awas ya besok-"

"Hoaamm ngantuk nih tidur yuk Key"kata Nacia berlagak

"Iya nih yuk, kucing kecil nanti kebangun"ledek Kesha

"Aku serius"peringat Yeena

"Ahaha apa Yeen? Ngantuk? Sama kami juga hehe"Kesha berdalih

Mereka kembali keranjang masing-masing

"Arrghhhh gila! Yeena kau pasti gak Cuma ketularan sintingnya aja,idiotnya jugaaa! Bisa-bisanya aku tidur dipangkuannya!!"teriak Yeena dalam hatinya

"Tunggu deh...aku kan insomnia kok bisa tidur gitu aja dipangkuan dia? Aku juga paling gak bisa disentuh,kalau dengar suara orang pasti langsung bangun, ini kok enggak! Arrggh aku gak kayak kucing kecil tapi kayak sapi,gak sadar situasi!"Yeena berakhir gelisah hingga pagi tiba

Beberapa hari berlalu semenjak kejadian itu, Maze terus mengingatnya tetapi Yeena terus menghindarinya baik saat latihan,berpapasan maupun saat makan malam

"Sebenarnya dia kenapa sih! Bukan aku yang tidurin dia tapi kenapa aku yang gak enak dihindarin kayak gini"keluh Maze

"Bisa gak kata-katamu jangan ambigu,orang bisa salah paham!"kata Zhai

"Ha, iya! Dia pasti salah paham"ujar Maze

"Aku bilang orang lain. Kalau guru-ku emang seharusnya ngejauhin orang mesum kayak kau"Zhai menyengal senyum

"Dia yang tidur sembarangan,disini,dipangkuan ku yang berharga! Hiks aku yang dilecehkan disini"Maze berlagak seperti gadis

"Hiss kau bikin merinding. Jauh-jauh dari guru-ku jangan nodai reputasinya!"ketus Zhai

"Reputasi kepala mu! Kenapa kalau berurusan sama dia selalu aku yang salah? Oh bukan,cewek emang selalu benar! Sementara dia? Guru-ku,dewi-ku. Dipuji kayak orang suci! Think again, disituasi kayak gitu dia gak akan gunain logikanya tapi firasat,yang artinya dia me-mang ter-ta-rik sama aku. Like you said!"kata Maze dengan ekspresi beragam seperti pelangi

Sial! Kalau bukan karna takut gak bisa latihan sama guru-ku aku gak akan bilang gitu ke orang dungu satu ini! batin Zhai sambil berkomat-kamit

"Ntahlah! Yang jelas apa yang dilakuin guru-ku itu 100% bagus"ujar Zhai kesal

"Eh kenapa kau nyolot. Hah..."Maze berbaring diranjang

"Kenapa waktu itu aku sempat berharap dia bahagia? Aku pasti gila! Enggak,enggak...aku pasti kebawa suasana aja.Bukan...kalau kau berharap seseorang bahagia apa artinya suka? Gak mungkin! Aku juga berharap teman ku bahagia tapi aku gak suka tuh"Maze mencari jawaban dalam benak nya

"Tapi... kalau aku gak ketemu dia aku gelisah, kalau gak liat wajahnya aku gak bisa tidur,sekarang ditambah dia ngejauhin,rasanya aku bisa gilaa! Rasanya pengen ngikat terus mandangin Yeena siang-malam. Tuh kan...baru mikirin dia aku udah senang,baru juga nyebut namanya udah deg deg seer ni jantung. Tertarik berubah jadi cinta! Udah pastikan kalau aku..."Maze berlonjak duduk

"Aku suka sama Yeena! Mulai sekarang aku bakal ngejar dia!"serunya dengan mata berbinar

"Apa!? Ka-kau bilang apaaa!?"ucap Zhai terbelalak

"Aku, ngejar Yeena! Kayak yang kau bilang, dia mau didekat ku, aku juga harus balas perasaannya dong!"tegas Maze bersemangat

"Enggak! Jangannn! Arkh guru-kuuu....!"dia meringkuk sambil menyeru Maze yang pergi

"Dasar mulut sial!"gerutunya pada diri sendiri

Maze mengajak Yeena bertemu dipinggir danau waktu itu untuk memberitahu perasaannya

"Ehem, jadi aku mau bilang...kemarin"kata Maze canggung

"Anggap aja gak pernah terjadi apa-apa! Aku udah pernah bilangkan gak ada alasan buat kita ketemu lagi. Utang budi atau apapun itu gak ada lagi diantara kita! Anggap aja kita gak saling kenal"sanggah Yeena serius

"Hah. apa? Gak saling kenal? Kalau gitu aku juga pernah bilangkan,aku mutusin kita bakal ketemu terus!"balas Maze tegas

"Itu urusan mu. Yang jelas mulai dari sekarang jangan dekat-dekat! Jalani masing-masing kayak yang seharusnya!"ketus Yeena

"Yang seharusnya tetap sama. Karna itu urusanku kita bakal tetap ketemu dan aku tetap ngejar kau!"Maze mendekat satu langkah

"Kau gak tau malu ya? Aku udah nolak kau!"Yeena menatap mata Maze

"Kau gak tau waktu ya? Sekarang aku bukan lagi nembak kau, tapi ngasih balasan untuk perasaanmu!"Maze balas menatap

"Balas perasaan ku? Aku? Jangan halu!"Yeena menyengal senyum

"Haduh pake ngelak lagi. Kalau bukan karena kau suka sama aku ngapain peluk-peluk? Pake tidur lagi dipangkuan ku. Emangnya kau cewe gampangan apa yang asal nyender sana-sini?"ujar Maze bersikeras

"Sialan! kok ada sih cowo kayak kau! Aku cuma lagi panik!"Yeena memperjelas

"Panik? Disaat kayak gitu kau memang gak pake otak tapi firasat yang artinya,udah jelas dong kau punya perasaan sama aku makanya kau merasa nyaman,aman,tentram penuh suka-cinta!"Maze tersenyum percaya diri

"Astagaaaa! Aku permudah deh bahasanya,kau dengerin baik-baik. Panik adalah bingung,gugup atau takut dengan mendadak yang artinya itu gak berlandaskan otak, tapi juga kondisi dimana bahkan firasat,perasaan apapun yang pake hati itu terabaikan,yang ada cuma takut! Udah setara sama EQ jongkok mu?"Yeena menunjuk-nunjuk Maze

"Gak mungkin! Kau cuma malu. Oh atau, apa kau lagi tarik ulur?"Maze menggenggam telunjuk Yeena lalu mendapat tepisan

"Bukan"Yeena mencoba bersabar

"Apa kau mikir 'Gimana bisa aku sama cowo yang tampan dan menawan kayak dia, ah gimana ini,aku suka tapi dia terlalu tampan!' Ayolah jangan minder,gak cukup apa aku balas perasaanmu"lanjutnya mengedipkan mata

"Bukan!"Yeena berusaha menahan emosinya

"Atau kau gak tau mau bilang apa karna belum pernah ada yang suka? Hah,memang benar kata orang aku terlalu sempurna sampe gak mandang fisik atau kelakuan mu! Aku bahkan gak tau kenapa bisa suka sama cewek sinting kayak kau,padahal gak ada yang spesial. Muka pas-pasan,sifat kasar,dandanan serampangan...aduh dimana lagi kau bisa nemuin cowo setulus aku"ujarnya sambil menyibak rambut

"Bukan! Sempurna itu cuma definisi dari manusia yang pesimis didepan nyanjung dibelakang ngehujat! Apa lagi objeknya kau. Kalau gak mau mati diam aja deh! Arggh aku tau kau aneh tapi jangan nambah gak waras juga!"Yeena memejamkan matanya berusaha meredam amarahnya lalu mendengus melepaskan stresnya

"Aku rasa kau yang hampir gak waras saking senangnya aku balas perasaanmu. Jangan jaim kenapa sih"Maze melanjutkan ocehan menyebalkannya itu

"Diam! Percaya atau enggak aku bakal nenggelamin kau ke danau!"Yeena menatap lekat

Maze tersenyum"Kau lagi malu ya,hem? Takut aku liat muka merah mu makanya mau nenggelamin segala"lanjutnya mengoceh

"Bukan! Keparat!"teriak Yeena tak tahan

"Kalau gitu bilang"kata Maze menaikkan sebelah alisnya

"Aku! Aku...benci saat kau liat sisi lemah ku! Aku benci ada orang yang tau rahasia ku! Rasanya kayak kau tau semua hal memalukan tentang ku! Aku gak nyaman aku sesak didekat mu...makanya menjauh! Jangan pernah ungkit itu! Jangan tunjukin ekspresi hina kayak gitu,aku gak butuh rasa iba mu!"Yeena berteriak dengan marah,antmosfer pagi itu berubah drastis

"Jadi kau benci aku?"ucap Maze serak

"Iya! Sangat!"tegas Yeena

"Kalau gitu..."Maze menunduk sambil beranjak mendekat

"Menjauh! Baguslah kalau kau ngerti"Yeena memalingkan mukanya

"Aku akan tetap ngejar kau! Kau buat aku makin tertarik,gimana dong?"sambungnya tersenyum sumringah

Yeena tak bisa berkata-kata,dia hanya memandangi manusia apa sebenarnya yang dihadapannya ini? Apa ini memang sifatnya atau ada kerusakan di otaknya. Kenapa lebih susah menghadapinya daripada pemilik dungeon yang gila itu? Dia bahkan tidak tahu harus meringis lebih dulu atau menangis

"Kau...gila!"Yeena meneriakkan kalimat akhirnya

"Ya,bisa dibilang aku gila mencintai mu"kata Maze berbisik ditelinganya

Yeena diam terpaku. Apa aku benar-benar harus menenggelamkannya? Tidak,haruskah aku menghajarnya lebih dulu? Itulah isi keterpakuan Yeena. Dia benar-benar merasa gila karena berurusan dengan laki-laki itu.

"Ohow, kau sesenang itu ya. Jangan cepat termakan rayuan"lanjutnya dengan tidak tahu malu

Yeena mematung lalu beranjak pergi tanpa sepatah kata pun