webnovel

21

"Terima kasih, Pak Praditya. Tadi itu sangat mengagumkan, pihak Boeing pasti setuju dan akan segera mengembangkan prototype pesawat ini," kata Irwansyah, rekan Papa yang menjadi dosen ITB dan membantu Papa dalam mempresentasikan pesawat rancanganku kepada Boeing.

"Sama-sama, Pak. Semoga kerjasama ini terus berlanjut," jawab Papa.

"Tentu saja, Pak. Dan paten pesawat ini telah terdaftar atas nama Bapak,"

Papa tersenyum, mengucapkan terima kasih sekali lagi, lalu beranjak pergi bersamaku dari kampus ITB.

Sekian puluh pertemuan, dimulai dari Papa menghubungi teman lamanya semasa kuliah di ITB. Teman Papa tersebut sekarang sedang menjadi dosen muda di ITB, dan menghubungkan Papa dengan Irwansyah.

Setelah itu Papa mempresentasikan desain dan rencana bisnis pesawatku. Semua detil telah kuberitahukan kepada Papa. Termasuk proyeksi bisnis tahun 2000 hingga 2020 di mana dunia akan membutuhkan lebih dari sepuluh ribu pesawat komuter. Pesawat-pesawat komuter yang dibutuhkan dunia akan dapat terpenuhi dengan diproduksinya pesawat rancanganku.

Setelah kami sukses meyakinkan Irwansyah, lalu kami dihubungkan dengan pihak Boeing, di mana salah satu petingginya adalah kawan Irwansyah saat menempuh pendidikan doktoral di Amerika Serikat.

Berbicara dan bernegosiasi dengan pihak Boeing tidak cukup dengan membawa rencana bisnis. Pertanyaan-pertanyaan teknis lebih sering mereka ajukan. Karenanya, penjelasan kami juga lebih sering membahas masalah teknis.

Kami harus menunjukkan bahwa kami benar-benar memahami mengenai pesawat terbang. Usai arahan yang kuberikan kepada Papa selama berminggu-minggu, Papa dapat menjelaskan dengan sempurna mengenai percobaan-percobaan yang harus dilalui oleh pesawat kami, yang meliputi percobaan berjalan di atas landasan, berpacu di landasan, sistem pengereman, sistem reversi, sistem kemudi, komunikasi, kelistrikan, dan berpacu dengan kecepatan tinggi, hingga terbang yang diawali beberapa hingga puluhan meter di atas permukaan bumi.

Uji fungsional daya listrik, daya kendali, dan uji gerak juga kami presentasikan dengan detil. Selain itu, kami jelaskan keperluan uji terowongan angin selama hampir sepuluh ribu jam, beserta uji keselamatan terhadap ancaman sambaran petir dan getar struktur beban.

Selain itu, sistem informasi terkait keadaan terbang, navigasi, radar, kondisi cuaca, bahan bakar, ketinggian, serta kecepatan beserta informasi lainnya juga berhasil kami paparkan dengan detil.

Tidak ketinggalan konsep fly by wire dengan penunjang berupa sistem komputasi dengan pilot otomatis, membuat beban kerja pilot jauh berkurang. Dengan peralatan yang sangat canggih ini, pesawat kami pasti akan mampu melakukan atraksi dan manuver-manuver berbahaya dengan aman.

Perintah-perintah pilot pun dapat disalurkan ke seluruh bagian tubuh dari pesawat tanpa harus menggunakan perangkat mekanis, melainkan melalui jaringan kabel. Dengan demikian, komputer tidak akan memproses perintah yang salah jika suatu saat pilot melakukan kelalaian.

Karenanya, pihak Boeing pun dapat diyakinkan bahwa pesawat kami pasti akan menuai sukses. Meskipun untuk mendapatkan penerimaan dan persetujuan dari Boeing tidaklah mudah. Puluhan pertemuan yang alot harus kami lalui.

Ini tidak lain adalah karena proses bisnis di industri pesawat terbang yang memerlukan dana sangat besar untuk pengembangannya.

Tapi mereka di Boeing tahu, bahwa dana yang sangat besar tersebut akan kembali dengan cepat ketika nanti pesawat yang berhasil kami kembangkan berhasil dijual. Harga pesawat bisa ratusan juta dolar Amerika untuk satu unit, maka pengembalian modal tentu akan sangat cepat.