webnovel

The Story of Dusk -Indonesia-

Dia pergi ke tempat yang tidak seharusnya dia kunjungi. Dia mengambil jalan yang seharusnya tidak diambilnya. Dan… Dia mencintai seseorang yang seharusnya tidak dia cintai. ******** Dia dikirim kepadanya untuk mengambil informasi, tetapi nasibnya berubah ketika dia jatuh cinta padanya… ******* SNIPPET ******* "Luna." Dia berkata. Mata gadis itu begitu menawan sehingga Xiao Tianyao tidak bisa mengalihkan perhatian darinya, seolah-olah ada sesuatu yang merasuki jiwanya. "Cantik ..." Dia terus mengulangi kata yang sama dalam lamunannya. "... Semua orang istana dari Kerajaan Xinghe akan dihukum mati," seorang Kasim menambahkan beberapa informasi sebelum dia mengakhiri keputusan itu. Setelah itu, seorang prajurit melangkah maju dan hendak meraih tangan Luna dengan niat untuk menyeretnya pergi. Namun, secara mengejutkan Xiao Tianyao memegang tangannya sebelum dia bisa menyentuhnya. "Jauhi dia," Xiao Tianyao berkata dengan dingin. Dengan ekspresi bingung dia bertanya. “Tapi, Jenderal… keputusan itu mengatakan kita harus membunuhnya.” "Aku menginginkannya." Dia berkata dengan final. "Tapi, Pangeran Xiao Tianyao tindakanmu bertentangan dengan keputusan Kekaisaran..." balas sang kasim itu. Xiao Tianyao tidak mengatakan apa-apa lagi ketika dia membantu Luna untuk berdiri, mengabaikan semua mata yang bertanya-tanya saat dia membawanya pergi. Sikap Xiao Tianyao yang tak terduga membuat bingung semua orang yang hadir di sana. ************************ Update setiap Senin dan Selasa Pkl. 10.00 wib. ************************ ##Meet me on instragram : jikan_yo_tomare Disclaimer : cover picture is from pinterest.com Check out my other stories: **PURPLE DUSK TILL DAWN: dearest through the time –Indonesia- **Cinta sang Monster **MARRIED TO A STRANGER

jikanyotomare · 歴史
レビュー数が足りません
165 Chs

KEMBALI KE KOTA Q

Suara tapak kaki dari tujuh ratus kuda terdengar di jalanan yang berdebu, angin masih berhembus sedikit kencang, tapi kehangatan dari sinar matahari memberikan kenyamanan.

Itu menghabiskan waktu sekitar lima belas menit sebelum mereka sampai di tempat pembantaian.

Baru-batu besar yang sudah mereka luncurkan ke arah tempat ini, tersebar dimana-mana tapi bukan itu pemandangan yang membuat Senja mengerutkan alisnya.Tapi jumlah banyak dari orang-orang yang mati menutupi tanah, memberikan warna merah cerah dan aromanya hampir tak tertahankan.

Senja dapat merasakan empedunya seperti naik ke tenggorokan dan ia mencoba dengan keras untuk meneguk liurnya, menjaga rasa mualnya tetap berada di ujung tanduk. Senja turun dari kudanya dan berjalan dengan lesu di antara mayat-mayat dan bebatuan.Darah menodai sepatunya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください