webnovel

Full Moon

Tepat tengah malam, bulan purnama bersinar menerangi langit. Tibalah saat menyanyikan lagu utama dalam album mereka "Full Moon". Gin kembali ke panggung dengan tatapan dari teman personilnya karena tatapan mata Gin yang tadinya merah gelap telah berubah menjadi hitam pekat.

Vermoth mendekati Gin dan menepuk punggungnya dari belakang.

"Hai Gin, are you sure, you will be alright, your eyes look very dark?" Vermoth bertanya dengan pandangan mata yang penuh kecemasan. "If you not fill very good, I will try backup your part".

Gin berbalik dan tersenyum tipis pada vermoth "Don't worry my friend, I will try my best,Ver".

****

Fullmoon…..

becomes our withness

in that fatefull night

In my misery you become…

My…. Sanctuary….

I want to always by your side

You'll be source of mylife

Without you I will be nothing

But empthiness…

Your blood…

Your soul….

Will unite with mine

In this fullmoon night….

Di tengah penonton yang terhipnotis nyayian dari grup pandora, seorang gadis berdiri dekat pembatas panggung dengan penonton memandang tak berkedip pada Gin yang sedang bernyanyi with such passion. But that act can't hide his pain in his face from Ciel's eyes, nama gadis itu.

****

Diakhir konser Pandora, Gin barely councious, his thirst of blood make his head dizzy and his body tremble uncontrolly. Setelah sampai dibelakang stage, Gin akhirnya menyerah pada keadaan badannya dan hampir jatuh kelantai jika tidak ditahan Vermoth yang sudah memperhatikannya dari atas panggung.

"Brace yourself together, Gin. I will take you to restroom", kata Vermoth sambil menahan badan his best friend dengan menahan salah satu lengan Gin di lehernya and mist them to restroom. No one take attantion to them because Kir and Aprodite already take care situation in their surrouding people.

" Thanks, Ver. What can I do without you" kata Gin with little smirk and finally close his eyes to enter deep slamber.

" I really don't know, my friend", kata Vermoth sambil memandang Gin dengan pandangan cemas.