When we have the opportunity we just glance at it and let the opportunity be lost because we doubt the choices we make. Stop wasting for the right time. Time isn't waiting for you. There is no progress or accomplishment without sacrifice. ~ James
Di sebuah kamar tidur hotel yang dipenuhi beberapa kantung uang yang dipenuhi oleh uang, minuman beralkohol, sebuah robot yang masih dinonaktifkan, dan beberapa putung rokok, disana terdapat bocah berambut coklat yang sedang tertidur pulas. Tak lama kemudian, nada deringan dari ponselnya itu membangunkan Draco dari tidurnya. Draco yang tertidur dengan tak memakai atasannya itu memperlihatkan otot-ototnya yang sudah dibentuknya akhir-akhir ini. Dan dengan berat hati Ia pun segera memaksakan matanya untuk terbuka untuk mengangkat telefonnya.
"Bisakah aku istirahat sebentar?"
"Apa kau gila?! Ini bukan main-main! Kita sudah berjanji akan membantu mereka."
"Bilang pada mereka hari ini aku tidak akan masuk."
"Kau pikir ini sekolah?! Bumi mungkin akan hancur sebentar lagi. Keluarlah dan lihat langitnya! Di balik awan-awan itu terdapat berbagai pesawat besar yang mengangkut ratusan atau mungkin ribuan robot."
Tut! Draco langsung mematikan ponselnya dan melanjutkan tidurnya.
Sementara itu Robert...
"Anak sialan!" Umpat Robert
"Biarkan dia istirahat, Rob.Dia pasti akan datang nanti." Kata James
"Kenapa kau begitu yakin?" Tanya Robert
"Dia tak akan melewatkan kesempatan rekor membunuh terbanyak." Kata James
"Baiklah, Lucas. Kau yang memimpin pasukan militer dan para tahanan dan para criminal lainnya yang sudah diajak bekerja sama dengan kita akan-
"Bagaimana dengan anak-anak ataupun warga lainnya yang sudah dievakuasi dari kemarin?" Potong Lucas
"Mereka sudah disediakan senjata untuk jaga-jaga dan makanan. Anak-anak kita ada di pesawat luar angkasa sekarang dan di sebuah pesawat luar angkasa juga yang akan melepaskan robot-robot yang bisa membantu kita nantinya. Aku menerbangkan mereka beserta pesawat yang dilengkapi pertahanan kemarin. Jika mereka terdesak seperti pertahanan mereka rusak atau senjata mereka rusak, maka mereka akan masuk ke dalam suatu pesawat tempur yang lebih kecil yang bisa membantu kita menembaki robot-robot itu. Jangan khawatir… aku merancangnya khusus seperti bermain video game yang realistik. Hanya saja jika naik ke dalam pesawat tempur yang lebih kecil itu, jika pesawat mereka diledakkan mereka bisa mati. Kalau untuk para warga… mereka ada di markas bawah tanah. Kita sudah mengevaluasi semua orang yang berada disini sejak kemarin malam. Setelah perang selesai, di markas itu sudah dipasangi alat yang akan diatur anak buahku yang akan menghapus ingatan mereka sehingga mereka semua lupa dengan wajah dan identitas kita. Aku juga akan menghapus informasi yang berlebihan tentang kita semua. Jangan sampai mereka mengetahui para warga ada di bagian markas bawah tanah. Jadi kita harus mengawasi markas bagian bawah sambil bertarung sambil bertarung." Kata Robert
"Aku juga sudah membagi tim pemerintahan dan para tentara utuk berpencar di kota dan Negara lainnya untuk berjaga-jaga. Aku juga menyuruh mereka mengevakuasi para warga. Bisa dibilang ini seperti perang dunia robot. Tapi dari data yang kudapat, mereka akan berpusat menyerang New York karena itu kita semua disini." Kata Luke sambil sibuk mengotak atik panah berteknologi buatan Robert yang mengeluarkan target sasaran itu.
"Ketika perang selesai maka jika kita berkeliaran di jalanan maka tak ada yang mengenal kita bahwa kita adalah mafia?" Tanya Lucas
"Tepat sekali! Karena yang mengenal kita hanya orang-orang Cycrotonictus, keluarga kita, para anak buah kita, dan orang-orang yang sudah terdaftar di pesawat..." Kata Vincent
"Siapa saja daftar nama orang yang tidak akan lupa tentang kita di pesawat luar angkasa itu?" Tanya Tom
"Benjamin Edward Crawford, Felix Franklyn Crawford, Victor Winston Wayne, Laura Davidson, Michael Regginald Kyne, Harvey Carringston, Ashley Carringston, Kenneth Changretta, Kevin Fallsdeath, Marvin Fallsdeath, Harry Douglas Ripper, William Alexander Ripper, Christian Norman Ripper, Jacob Wolfhard, Jackson Leonard, Jason Leonard, Alice Lawrence Travolt, Alex Travolt, Stephen Severus, Nicholas Bernadeath, dan Davis Jefferson. Mereka semua akan meluncurkan senjata dan tembakan dari atas untuk membunuh para robot itu kecuali Nicholas, putera Luke masih terlalu kecil untuk melakukan itu. Aku buat senjatanya dari atas seperti menarget dan bermain tembak-tembakan seperti di video games agar lebih memudahkan mereka." Kata Robert
"Daftar namanya hanya terdiri dari anak-anak kita, teman-teman Draco, sahabat Luke, sepupu Luke , dan pengkianat yang kini berpihak pada kita." Kata Lucas
"Jadi apa rencana lainnya?" Tanya Ray
"Tidak ada. Kita hanya perlu memenggal kepala dan jantung mereka supaya mereka langsung mati dan tak bisa beregenerasi, karena senjata kita sudah kubuat agar mereka tak bisa lagi beregenrasi dan peluru kalian sudah diisi dengan cairan yang tak bisa mengubah mereka menjadi makhluk campuran. Kita juga bisa berkomunikasi lewat alat yang ada di telinga kalian masing-masing seperti biasa. Aku menunjuk Kevin dan Steven untuk menanyakan kondisi di atas jika ada masalah ataupun menanyakan kondisi di bawah yang perlu diatasi. Luke akan menyerang mereka dariatas gedung dengan sniperdan panah yang sudah kubuat dengan peluru yang bisa meledakkan kepala musuh, Ray akan menyerang mereka denga bom berteknlogi milikku-
"Selain itu tidak ada rencana lain?" Tanya Ray
"Jika kalian punya rencana maka rencananya untuk kalian sendiri. Karena kita akan berpencar dan bertarung dengan cara masing-masing. Yang terpenting jangan menunjukkan, mengeluarkan, dan menggunakan kekuatan kalian ketika kita menyerang para robot The Black Hawk ini agar tidak digunakan Collins lagi sebagai adu domba."Kata James
"Bagus, tidak sia-sia aku membawa bom sebanyak ini." Kata Ray sambil mengangkat tasnya dan pergi menghilang.
"Hhhhh... dasar mantan teroris."
"Jadi sepertinya Robert dan Steven anaknya akan mencobaa meretas sistem milik The Black Hawk untuk menonaktifkan robot-robot yang sedang dipakai makhluk campuran hasil percobaan itu sambil bertarung menembaki mereka?" Tanya Tom
"Kurang lebih seperti itu. Satu hal lagi, aku membuat robot kalian memiliki senjata yang paling cocok dengan kalian gunakan masing-masing. Awal pertarungan akan terasa mudah tetapi semakin lama prtarungan berlangsung, pertarungan ini akan menjadi semakin berat karena jelas kia kalah jumlah." Kata Robert
Tepat pada saat Robert mengatakan itu mereka langsung pergi menghilang dengan robot mereka.
"Peperangan sudah dimulai." Kata James ketika melihat pasukan robot militer yang sudah bersiap bertempur dengan senjatanya.

Dari atas Luke yang sudah memegang senjatanya melihat berbagai pesawat besar yang melontarkan bom dan robot-robot untuk menyerang semua manusia yang ada.

Pesawat itu juga melontarkan sebuah benda bulat besar yang berisi sebuah robot-robot besar dengan berbagai senjata.
"Kurasa kami akan terus bertarung sampai akhir." Gumam Charlie yang melihat para musuhnya telah datang.

***
Tembak menembak terus saja terjadi. Kini pertempuran mereka terlihat seperti perang dunia robot yang berperang menembak, berkelahi, dan mengebom tanpa henti.
Lucas masih sibuk memimpin para pasukan robot militer untuk menyerang musuhnya.

Sedangkan Robert masih meretas sambil menembaki musuh-musuhnya dan dibantu oleh Ray yang melontarkan bom berkali-kali untuk menyerang musuhnya.
John yang berada di dalam robotnya masih sibuk dengan lawan robot seukurannya dengan tembakan robotnya. Dengan sekejap Ia bersembunyi di balik gedung sebentar untuk mengisi daya senjaanya setelah tu Ia pun keluar lagi dan menembaki mereka. Sedangkan James langsung mengarahkan jari-jari hijaunya ke arah mereka dan dengan cepat robot besar diatasnya langsung menghujani musuh-musuhnya dengan peluru.
Thomas langsung menghindari dari serangan robot dengan tinggi sekitar sepuluh kaki itu, dan setelah itu Ia langsung mengeluarkan listrik dari tangan kirinya.

Setelah itu Ia menyerang robot-robot itu dengan tegangan listrik tinggi yang Ia keluarkan dari tangan robotnya itu. Setelah itu dirinya langsung terhantam ke tembok berkat di serang oleh bulldozer yang dikendalikan oleh salah satu robot The Black Hawk. Ray yang kebetulan lewat langsung menembakkan pelontar bomnya ke arah robot itu. Akan tetapi Ia langsung diserang dari belakang oleh robot lain hingga terjatuh. Robot itu langsung menancapkan pisaunya ke dada Ray tapi dengan cepat Ray menahannya. Mereka pun beradu kekuatan sebentar, namun Ray langsung mencari celah dengan menendang kepala robot itu dengan kakinya. Lalu memukul leher dan kepalanya. Kemudian Ia mengambil bom kecil di kantunng saku jaketnya dan langsung menancapkan bom itu di kepala musuhnya. Seketika itu bomnya langsung meledak sehingga darah menciprat kemana-mana. Setelah itu Ray langsung memecahkan kaca mobil orang lain dan menyiapkan kabelnya dengan cepat. Setelah itu Ia mengendarainya sambil menembaki para musuhnya,
Thomas yang berkali-kali diserang bulldozer pun langsung bangkit dan melompat berlari ke atas bulldozer dan meletakkan beberapa granat ke sana. Setelah itu Ia langsung melompat turun dari bulldozer bersamaan dengan ledakan bulldozer itu.
Mereka semua gila. Batin Tom sambil menghindari tembakan para robot musuhnya dan kemudian bersembunyi di balik dinding, lalu mengeluarkan machinegunnya dan menembaki mereka.
Sedangkan Vincent yang berada di dalam robot besar itu mempersiapkan senjata machinegun besarnya untuk menyerang robot-robot milik The Black Hawk yang berada di gedung bangunan yang belum selesai.

"Ayo serang aku lagi kalian bajingan!" Kata Vincent sambil menembaki mereka dengan machinegunnya. Tiba-tiba dari belakang Ia diserang oleh robot besar yang seukuran dengan robot Vincent.
"Bajingan!" Kata Vincent sambil memukul robot itu menggunakan senjata machinegunnya hingga kepala robot itu lepas. Setelah itu robot-robot musuh langsunng mendatangi Vincent dengan berbagai senjata mereka. Vincent pun menembaki semua lampu hingga semua lampu yang berada di gedung itu mati. Setelah itu Ia mengeluarkan bom asap hingga memenuhi ruangan itu. Dan dengan cepat Ia mengaktifkan mode night vision inframerahnya untuk mengetahui semua musuh robot-robotnya.
Dua robot pasukan itu bergerak cepat ke arah kanan Luke yang terluka, bahkan disebelah kiri Luke juga terdapat ketiga pasukan robot yang akan menyerangnya. Luke menutup matanya sebentar, setelah itu Ia langsung menembakkan panahnya ke salah satu kepala musuhnya di seblah kanannya dan dengan cepat mencabutnya setlah itu menancapkannya ke kepala musuhnya yang lain dan mencabutnya lagi, kemudian menusukkannya ke lehernya. Setelah itu Ia mengambil ketiga anak panah lagi dan menembakkannya tepat ke ketiga kepala musuhnya yang berada di sebelah kiri.
Charlie masih sibuk bertarung melawan Collins habis-habisan daritadi dan sepertinya Charlie kewalahan. Pada akhirnya robot yang dipakainya sudah rusak total akibat pertarungan Collins dengan dirinya. Kini Collins bisa melihat wajah Charlie dan menyeringai puas. Collins dengan cepat mengangkat Charlie dan melemparkannya kea rah abngunan gedung hingga runtuh.
"Sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk mengalahkanmu karena kelihatannya kau sudah kewalahan karena bertarung dengan kakakku." Kata Draco yang tiba-tiba muncul dalam sebuah robot sambil mengeluarkan pedangnya.

Collins langsung mengarahkan pedangnya ke perut Draco, namun Draco dengan cepat langsung menangkis serangan Collins, kemudian dengan cepat memutar pedang Collins hingga Collins menjatuhkan pedangnya dan Draco menusuknya tepat di jantungnya. Setelah itu Draco menghilang dan muncul di belakangnya dan menyerang Collins dari segala arah berkali-kali. Namun ketika Draco akan menyerang kepala Collins, Collins dengan cepat menghilang pergi.
"Ada yang aneh dengan Collins." Gumam Draco
"Kau terlambat." Kata Charlie yang sudah melepaskan robot yang dikenakannya.
"Lebih baik terlambat daripada aku tidak datang, kan? Lagipula aku daritadi sebenarnya sudah menembaki mereka dari atas gedung. Hanya saja aku baru saja turun ke bawah untuk membantumu. Maaf aku terlambat menolongmu tadi sehingga kau bertarung sendirian dengan Collins. Lukamu… "
"Aku tidak apa-apa. Aku masih bisa bertarung tapi ngomong-ngomong sejak kapan tinggimu sekitar 181 lebih? Padahal beberapa hari yang lalu tinggimu 178." Kata Charlie sambil mengeluarkan machine gunnya dan menembaki para robot itu.
"Entahlah, aku pun baru-baru saja menyadarinya." Kata Draco sambil memenggal sepuluh kepala robot sekaligus dengan pedangnya. Namun dirinya tertembak pelontar granat oleh robot yang lebih besar karena Draco hanya focus melawan robot seukurannya. Charlie yang melihat hal itu langsung berlari kea rah robot besar itu dan menempelkan bom C-4 ke beberapa robot besar itu, kemudian berlari pergi karena Ia kalah jumlah.
Uggghh Sial… mereka semakin banyak dan tak ada habis-habisnya… Batin Draco yang bangkit berdiri sambil mengambil pedang dan senjatanya lalu menembaki mereka.
Setelah senjata Ron dirusak oleh para robot yang terbang dengan ke sana. Ia langsung memakai topeng tengkorak hitamnya, setelah itu memakai pakaian khususnya dan terbang pergi dengan pesawat tempur di ruang angkasa yang berniat untuk menembaki para robot yang berkeliaran di sekitar pesawat. Ron yang berada di pesawat tempur itu langsung menembaki semua target sasaran yang muncul di hologram pesawat tempurnya. Ia juga beberapa kali menyerang pesawat The Black Hawk.
"Kita juga harus menyerang pesawat besar musuh yang mengeluarkan robot-robot itu agar mereka tidak terus-terusan keluar." Kata Jackson yang masih sibuk mengendalikan senjata untuk menembaki target-targetnya.
"Tapi bagaimana caranya? Mereka punya perlindungan di bagian luar pesawatnya sehingga jika ditembak pun itu tak akan mempan." Balas Jason yang masih sibuk dengan hologram targetnya.
"Kurasa setiap pesawat memiliki titik lemah untuk melumpuhkan perlindungannya. Kurasa titik lemahnya berada pada senjata pesawat itu. Dan senjata pesawat itu hanya bisa ditembak dengan jarak dekat. Kurasan Ron bisa melakukannya." Kata Harry sambil menembaki target-target yang berada di sekitar pesawat.
"Markas perlindungan diserang! Kita harus menolong mereka sebelum mereka membunuh semua orang yang berada di markas ruang bawah tanah itu." Kata Draco dengan cepat lari bersama Charlie melintasi jembatan.
"Charlie! Cepat pergi ke ruang bawah tanah!" Kata Draco sambil berari dibelakang Charlie. Namun salah satu dari robot besar itu melontarkan bom ke arah jembatan sehingga membuat jambatan itu meledak dan membuat Charlie terpental ke depan sedangkan membuat Draco terpental ke belakang.
Ngingg~
Suara itu bersamaan datang dengan pandangan Draco yang kabur dengan melihat banyaknya robot yang mendatanginya. Robot yang dikenakannya sudah rusak sehingga dia langsung melepaskannya agar dia bisa bergerak dengan bebas menghindari serangan musuhnya.
"Draco!" Teriak Charlie di salah satu sisi.
"Aku bisa mengatasi mereka!" Teriak Draco sambil memenggal salah satu kepala robot yang menyerangnya dengan pedangnya. Dan dengan cepat melompat menghindar dari serangan robot besar lainnya, kemudian memotong tangan robot itu. Setelah itu Ia menancapkan pedangnya ke salah satu robot besar itu.
"Kau anak tertua! Kau tidak boleh menjadi lemah karena aku! Pergilah Charlie!" Kata Draco sambil mengeluarkan bom C-4nya dan meletakkannya di robot besar lainnya. Kemudian berlari pergi sambil mengeluarkan pedang dari lengan robot yang dipakainya.
"Aku memang putera tertua! Tapi dalam Nostra Santino aku tidak pernah mengajarkanku untuk meninggalkan saudaranya bertarung sendirian!" Bentak Charlie sambil berlari dan mekompat melewati jembatan yang sudah patah dan turun di samping Draco sambil membawa kedua pistolnya dan menembaki kepala robot-tobot itu dengan tembakan laser yang melubangi kepala robot-robot itu.
Draco dengan cepat mencabut kembali pedangnya dan bertarung dengan robot-robot itu lagi.
Sementara itu sepasang saudara kembar yang berada di pesawat luar angkasa masih saja beradu mulut.
"Kau tidak boleh pergi ke luar! Kau bisa mati jika pesawatmu hancur!"
"Lalu kau mau aku melakukan apa?! Aku tak bisa diam saja disini setelah senjataku dimusnakan oleh para musuh robot sialan itu! Aku harus membantu Ronnald Boston, dia akan mati jika aku tidak turun!" Kata Marvin yang sudah memakai pakaian khususnya.
"Kau juga bisa mati Marvin! Jika sesuatu terjadi padamu, ayah akan membunuhku!"
"Laura bisa kehilangan ayahnya jika aku tak menolongnya.Ini adalah keputusanku, apa yang terjadi denganku sama sekali bukan kesalahanmu!" Kata Marvin sambil melangkah pergi.
"Uggghh… kenapa kau sangat keras kepala dan pembangkang sekali…" Gumam Kevin sambil mengeluarkan hologram persenjaaannya dan mengeluarkan robot baru untuk menyerang robot-robot itu.
Setelah cukup lama bertarung…
"Charlie! Kondisi kedua arah makin parah! Kita harus membunuh mereka! Kau atasi blok sebelah kanan dan aku akan atasi blok sebelah kiri!" Kata Draco yang baru saja membelah tubuh robot itu menjadi dua dengan pedangnya.
"Baiklah! Hei Jelek! Sebelah sini!" Kata Charlie sambil memanjat gedung dengan melemparkan batu-batu kepada robot itu dan berlari ke sebelah kanan.
"Kesini bajingan!" Kata Draco sambil berlari ke blok blok sebelah kiri dengan memancing sebagian robot itu.
Setelah Draco bertarung cukup lama dan masih saja focus dengan lawan-lawannya. Arthur muncul dari atas gedung dengan berbagai luka parah dan menembakkan jarum suntik tepat ke leher Draco yang langsung membuat Draco mengerang kesakitan, Cairan yang masuk ke tubuh Draco itu membuat mata Draco yang awalnya hijau menjadi merah dan Ia langsung mengeluarkan taring dan cakar serigalanya dan menyerang pasukan manusianya sendiri. Setelah membuat kekacauan itu Arthur yang sekarat langsung menghilang pergi.
Charlie yang baru saja berlari melewati beberapa blok sambil membawa pedang yang Ia temukan dari bekas pertempuran mereka, tidak sengaja melihat Draco mengoyak pasukannya sendiri yang lantas membuat Marvin terkejut.
"Draco! Apa yang kau lakukan?!" Bentak Charlie
Draco langsung menoleh ke arah Charlie dan dengan cepat menghilang kemudian muncul kembali di depan Charlie sambil menendang Charlie sampai terhantam ke dinding. Charlie dengan cepat bangkit, setelah itu Draco menyerang Charlie dengan pedangnya, namun Charlie langsung menghindar. Tak lama setelah Charlie menghindar dari serangan Draco Ia pun terkena tusukan beberapa kali.
Sial! Regenerasiku tak bisa menjadi cepat karena pedang yang dipakai Draco adalah pedang buatan Robert yang memang dirancang untuk menghambat regenerasi lawan! Tapi kenapa sayatan luka dari pedang Draco terasa seperti seakan-akan membakar kulit luarku? Seharsnya pedangnya tidak dirancang seperti itu. Batin Charlie sambil menangkis pedang Draco dengan pedang miliknya berkali-kali.
Setelah itu Draco memutar pedangnya dan menyerang Charlie, tapi dengan cepat Charlie menyerang balik, namun dengan cepat Draco menangkisnya dan menusuk perut Charlie lagi dan menendang Charlie sampai terhantam ke dinding. Setelah itu Draco melangkah pergi untuk menyerang robot yang berada di pihaknya sendiri. Bersamaan pada saat itu di luar angkasa, pesawat Marvin dan Ron meledak, dan itu membuat Kevin dan Laura sangat terkejut.
"Berengsek!" Umpat Kevin sambil mengepalkan tangannya.
"Stephen bagaimana keadaan disana?"
"Jumlah para robot sudah berkurang. Namun tetap saja mereka masih tersisa banyak. Tapi tinggal sedikit lagi dan mereka akan bisa dinonaktifkan. Marvin dan Ron sudah tiada…"Kata Stephen sambil sibuk mengetik di hologram yang terus-terusan muncul.
Perkataan Stephen benar-benar membuat James marah dan makin banyak membunuh robot-robot The Black Hawk.
Sementara itu Charlie akhirnya terpaksa bangkit meskipun Ia merasa sudah mencapai batas setelah itu Ia menebaskan pedangnya ke kepala Draco dari belakang, namun dengan cepat Draco menangkisnya dan menusukkan pedangnya ke jantung Charlie. Namun dengan sisa kehidupan yang Ia miliki Ia langsung menyerang jantung Draco dengan pedangnya juga. Tetapi Draco hanya berhasil dilumpuhkan beberap saat, setelah itu Draco bangkit dan mencabut pedang dari jantungnya.
Bekas lukaku sangat terasa terbakar tanpa mengeluarkan api. Apa dia menggunakan kekuatannya saat melawanku? Kenapa di dalam tubuhku semuanya terasa mulai membeku dan tidak bisa bergerak?! Jantungku juga mulai melemah. Batin Charlie yang kulitnya sudah sepucat mayat da nada berbagai retakan di wajahnya.
"Kau memang bisa membunuh vampire dengan menusukkan ke jantungnya. Tetapi karena kita adalah vampire bangsawan yang tak akan mati semudah itu, maka aku menggunakan kekuatanku dan kusalurkan lewat pedangku untuk menyerangmu." Kata Draco sambil mengangkat pedangnya untuk mengakhiri nyawa Charlie.
Seketika itu James dan John datang dengan mengendalikan robot mereka untuk menyerang semuanya dengan menebaskan pedang robot mereka kepada para musuhnya membuat perhatian Draco teralihkan kepada mereka.
James melompat turun dari gedung dan menebaskan pedangnya ke para robot The Black Hawk hingga tubuh mereka terbelah menjadi dua. Sedangkan John dengan cepat turun dari atas gedung lewat tali baja sambil menembakan tembakan laser ke kepala robot-robot itu.
Setelah itu John dengan cepat menangkap Draco dan menyuntikkannya sebuah cairan yang membuat mata kirinya menjadi hijau semula, namun tidak dengan mata kanannya yang tetap menjadi merah.
"Charlie!" Kata James sambil menghampiri Charlie yang sudah terluka parah itu.
Sial! Apa yang sudah aku lakukan?! Sekarang aku tahu persis penyesalan paman Steven! Batin Draco dengan wajah yang sangat panik ketika melihat perbuatan pada Charlie.
"Coba sembuhkan dia Draco."
Semoga kekuatan Ray, Razel, Rael, dan Demos yang tak sengaja kuserap selama ini berhasil. Batin Draco sambil menghampiri Charlie dan membuat letakan lingkaran sihir di sekeliling mereka. Dengan cepat James membuat ilusi di sekitar mereka agar tidak ada yang melihat apa yang Draco lakukan.
Setelah itu lingkaran sihir dengan tulisan yunani kuno itu terbakar dan Draco langsung meletakkan tangannya ke dada Charlie kemudian memejamkan matanya.
Tak lama kemudian luka-luka yang terdapat pada tubuh Charlie perlahan sembuh. Ketika Draco membuka matanya, lingkaran sihir di sekeliling Charlie langsung menghilang dan Charlie langsung kembali bernafas dan terbatuk, hal itu langsung membuat Draco lega dan memeluk James yang sudah berlumur darah sama sepertinya.
Dan tak lama kemudian Robert pun berhasil menonaktifkan semua robotnya. Semua robot yang aktif langsung tumbang dan berjatuhan pada saat itu juga kecuali robot milik pihak mereka. Perang telah berakhir, mereka telah menang. Sebagian dari mereka bersorak senang dan sebagian dari mereka berduka atas kehilangan seseorang yang mereka sayangi dalam pertempuran itu.
"Kurasa kita bisa menjadi tim terhebat yang pernah ada di dunia."Gumam Vincent
***
Setelah memenangkan perang dan menghapus ingatan semua orang yang perlu dihapus tentang mereka. Para Nostra Santino akhirnya berkumpul di sebuah gereja tua sambil berbincang satu sama lain. James masih saja duduk sendirian sambil menghisap rokoknya di luar gereja, sedangkan Draco masih saja sibuk berbicara dengan seseorang yang kelihatannya penting di ponselnya.
"Menurutmu Draco itu seperti apa bagi kalian? Sebuah senjata? Seorang monster Seorang penjahat?" Tanya Lucas
"Dia bukan seorang penjahat dia hanya seorang anak yang menunggung akhir bahagia." Kata John
"Dia seperti anak kecil yang kehilangan segalanya, duduk di depan pintu rumah yang sudah tidak ada lagi." Kata Thomas
"Dia adalah anak yang dipaksa untuk tumbuh dewasa." Kata Ray
"Seorang raja tanpa mahkota." Kata Robert
"Dia adalah saudara laki-lakiku, saudara kita, tidak masalah jika kita tidak berhubungan darah." Kata Luke
"Beritahu para serigala aku pulang. Aku sudah membuat rencana pembunuhan kemarin seperti kecelakaan, tidak ada saksi mata, dan tidak ada barang bukti. Kau boleh membayarku besok pagi."
Tut!
"Kau masih sempat-sempatnya berbisnis." Ucap Charlie sambil menggeleng-gelengkan keplanya.
"Ini sudah melekat padaku Charlie, aku menginginkan pekerjaan ini sejak dulu. Aku tak bisa meninggalkannya begitu saja."
"Jika tadi aku mati, apakah aku mati sebagai pahlawan atau penjahat?" Tanya Draco
"Seorang pahlawan?" Tanya Luke
"Dia hanya anak anak, dia tidak seharusnya menjadi pahlawan. Kami berpegangan pada satu sama lain, kami juga tidak punya pilihan. Dan satu-satunya solusi adalah berdiri dan bertarung." Kata Charlie
"Setiap orang punya pandangan berbeda." Kata Vincent
"Beberapa orang baru saja lahir dalam tragedi dalam darah mereka. Mereka menjadikanmu senjata dan menyuruhmu menemukan kedamaian. Inilah kami. Produk perang. Mereka mengajariku membunuh. Siapa yang mengajariku untuk mencintai? Kami adalah anak-anak yang didorong ke dalam perang dan setelah perang berakhir, kami akan menjadi apa? Setelah ini berakhir, kau bisa memanggil aku monster atas apa yang kuperbuat selama ini." Kata Draco
"Beritahu para serigala aku pulang. Aku sudah membuat rencana pembunuhan kemarin seperti kecelakaan, tidak ada saksi mata, dan tidak ada barang bukti. Kau boleh membayarku besok pagi."
Tut!
"Kau masih sempat-sempatnya berbisnis." Ucap Charlie sambil menggeleng-gelengkan keplanya.
"Ini sudah melekat padaku Charlie, aku menginginkan pekerjaan ini sejak dulu. Aku tak bisa meninggalkannya begitu saja."
"Setelah semuanya berakhir mungkin aku akan mengurus beberapa masalah pribadi di dunia gelap terlebih dahulu setelah itu aku akan melanjutkan perusahaan bomku. Apa yang akan kalian lakukan saat ini?" Tanya Ray
"Aku dan James akan kembali ke perusahaan mobil dan sepeda motor balap kami di Detroit, perusahaan elektronik, dan berbagai perusahaan perbankan." Kata John
"Kembali perusahaanku marketing dan kembali ke dalam ring tentunya." Kata Tom
"Kau akan bertinju lagi?" Tanya Draco
"Mungkin." Ucap Tom sambil tersenyum
"Bagaimana denganmu Vince?" Tanya Lucas
"Melakukan pekerjaan ayahku sambil mengurus perusahaan film kartunku."
"Kau juga akan menjadi magician?"
"Yup!"
"Bagaimana denganmu Luke?"
"Mengurus developer dan publisher di industry game milikku sambil berburu hewan di hutan dan menjadi bermain baseball." Kata Luke
Luke kemudian beralih memandang Robert dengan tanda tanya.
"Aku akan melanjutkan perusahaan senjata teknologiku. Sementara Lucas akan melanjutkan perusahaan ritelnya sambil menjaga anak-anak yang tinggal di rumahnya itu. Sedangkan Charlie akan menikah dengan Victoria lalu melanjutkan kedua perusahaan batu bara Dominic dan perusahaan Grayne." Kata Robert yang sudah tahu dengan tatapan Luke.
"Bagaimana denganmu Draco?"
"Kakek menyerahkanku 100% perusahaa-perusahaan Kingstone. Mungkin aku akan sibuk dengan perusahaan minyak dan gas, perusahaan berlian, Poudretteite, Benitoite, Padparadscha Sapphire, Red Beryl, Alexandrite, Taaffeite, Red Diamond, Blue diamondruby, sapphire, amethyst, opla, pearl, emerald, zamrud, bara api, dan batu-batu lainnya sambil melanjutkan Nostra Santino yang akan kubuat mereka takut dengan nama kelompok kita. Aku akan melanjutkan bisnis pembunuhan dengan bersih tidak akan ada yang tahu. Balapan liar, dan tentunya mendirikan berbagai casino. Tenang saja aku tidak akan memakai kekuatanku secara berlebihan." Kata Draco yang ditangannya terlihat sedikit bayangan kehitaman. Mereka semua langsung berpandangan satu sama lain.
"Kenapa dengan tatapan wajah kalian?" Tanya Draco yang tersenyum miring dan bingung di saat yang bersamaan.
"Sejak kapan kau masuk perusahaan Kingstone?" Tanya Charlie
"Maaf aku baru bilang sekarang, karena kakek bilang tidak boleh memberitahukan ini kepada siapapun. Sejak tahun pertama di SMA, aku bilang pada kakek bahwa aku mau perusahaan kakek. Aku bilang aku akan mengatasi bagian produksi daripada kakek terus-terusan mengambil designer lain yang lebih mahal. Aku bilang pada kakek bahwa aku tidak perlu digaji saat aku bilang aku yang akan mengurus semua design sampai kakek memberi kepercayaan padaku. Kakek pun setuju. Tak lama kemudian, kakek menyerahkanku 35% dari perusahaannya karena sudah menguasai bagian produksi dan sudah membuat banyak customer."
Wajah mereka masih bertatapan satu sama lain seperti sedang berbicara hanya dengan menggunakan raut wajah mereka. Seakan-akan mereka tidak menyangka bahwa Draco sudah menguasai perusahaan sebanyak itudi usianya yang masih sangat muda.
"Apa ada yang salah dengan ucapanku?
"Tidak ada yang salah dengan ucapanmu, hanya saja kupikir kau akan hidup normal? Bukankah itu yang selalu kau inginkan? Kau boleh meninggalkan Nostra Santino, Drac. Kenapa kau mau mempertahankannya? Ditambah lagi mengurus semua perusahaan Kingstone itu sangat berat. Apakah kau yakin dengan keputusanmu yang tetap ingin menjadi mafia itu? Apalagi kau kan masih belum lulus SMA?" Tanya John
"Aku bisa lulus sekolah dengan cepat. Aku tetap menjadi mafia karena aku tidak punya apa-apa lagi untuk dipertahankan. Aku sudah kehilangan semuanya. Sudah terlambat bagiku untuk hidup normal. Dan aku akan menyewa beberapa orang atau meminta bantuan padaku untuk mengurus perusahaan-perusahaan itu." Kata Draco sambil melangkah pergi.
"Kau masih punya kami." Kata Thomas
Draco memberhentikan langkahnya.
"Aku tahu, tapi pada akhirnya kita akan berpisah, kan?"
"Perpisahan selalu datang menemui siapapun , tapi bukan berarti kita akan kehilangan orang itu selamanya." Potong James
"Dia benar, kau bisa menemui kami jika kamu mau. Kami akan selalu menerima kapanpun, nak." Kata Luke.
Draco tiba-tiba mengerang kesakitan memegangi kepalanya. Dan tiba-tiba saja Ia berada di sebuah medan pertempuran Cycrotonictus, tapi sama sekali tak ada yang bisa melihat ataupun menyentuh dia kecuali Leo. Keadaan lima kerajaan menjadi kacau balau, bahkan istana mereka lebih cocok disebut sebagai reruntuhan istana. Kaum werewolf, vampire, penyihir, dan iblis saling membunuh satu sama lain, seakan-akan mereka dikendalikan oleh sesuatu.
"Perang di bumi hanyalah pengalihan agar Collins bisa menyerang Cycrotonictus dengan mudah tanpa kalian Di saat yang bersamaan pada saat kalian berperang di bumi, Collins juga menyerang Cycrotonictus. Mereka memutuskan semuanya. Hampir semua rencana kacau balau, hanya beberapa rencana yang berhasil."
"Tapi Collins tadi berperang di sini. Dan apa maksudmu memutuskan?!"
"Yang bertarung denganmu di bumi adalah Arthur Alfero, Collins meminjamkan kekuatannya kepada Arthur agar dia bisa mengelabui kalian. Collins yang asli daritadi tak henti-hentinya menyerang kami. Mereka membuat sesuatu entah apa itu sehingga kita tak bisa menghubungi kalian dengan kompas ataupun kekuatan kami, tetapi Razel menyerang sihir yang disertai alat elektronik manusia itu sehingga aku bisa menghubungimu! Dan hanya kau yang bisa kuhubungi melalui sihirku. Jika kalian tidak segera datang maka aku khawatir, kita akan tamat."
"Dimana Razel?!"
Dia sudah lagi tak bisa bertarung, dia sudah mencapai batasnya karena dia daritadi yang melawan mereka di awal pertarungan sampai pertengahan pertarungan. Dengar, nak… Aku tak punya waktu. Hatimu melunak sejak mengenal Laura. Dulu kau sanggup membunuh dan bertarung tanpa memikirkan apapun. Di mana pun, kau hanya focus melawan musuh. Jadilah pembunuh beradarah dingin itu sekarang!
Seketika itu semua yang dilihatnya langsung menghilang.
"Draco, kau baik-baik saja?" Tanya Vincent
"Ini jebakan, mereka merencanakan dua pertarungan, satu di bumi, dan pertarungan yang terparah ada di Cycrotonictus. Collins dan Astinos ada di Cycrotonictus memimpin pertempuran. Yang memimpin pertempuran tadi bukanlah Collins melainkan Arthur yang meminjam kekuatan Collins sehingga dia bisa mengelabui kami semua. Kemungkinan besar Arthur juga masih hidup sekarang tapi sepertinya kita tak bisa membuang waktu untuk mencari dan membunuhnya." Kata Draco
"Dengan pasukan apa? Mereka sudah menggunakan pasukan mereka di bumi!" Kata Vincent tak mengerti.
"Pasukan orang mati, dan sebagian besar orang Cycrotonictus yang dikendalikan oleh Collins." Balas Draco
"Bagaimana cara kita kesana?!" Tanya Thomas
Draco langsung mengeluarkan sayap hitamnya, serta kekuatan gelapnya di sekeliling mereka.
Setelah itu kekuatan kegelapannya terus berputar dan berputar sampai akhirnya mereka menghilang.
***
"Aku masih perlu bantuanmu, Abaddon! Aku tak bisa melakukan ini sendiri! Aku tak bisa bertarung sendiri! Collins terlalu kuat. Bertarunglah bersama kami."
"Kau tidak perlu bantuan. Kekuatan itu sudah ada di dalam dirimu, kau hanya perlu percaya. Belum ada yang bisa menguasai semua makhluk di Cycrotonictus kecuali kau. Kau adalah keturunan yang menciptakan dan memimpin mereka. Ambil kendali mereka, Draco."
Setelah itu semuanya menjadi gelap dan hanya diterangi oleh cahaya hijau, perlahan Draco membuka matanya.
"Draco kau baik-baik saja? Kau tadi tak sadarkan diri sejak kita tiba disini. Tapi kau berhasil membawa kami kesini, teman." Kata Luke
"Bagaimana kau bisa berada di sini dan mengetahui keberadaan kami yang bersembunyi di gua besar terbengkalai milik keluarga Krystall? Padahal Collins saja tak bisa memakai sihir untuk mendekteksi keberadaan kami disini karena tempat ini dilindungi oleh sihir dan tertutup perisai sehingga tak bisa ada yang melihat di Cycrotonictus." Tanya Rael
"Itu sedikir rumit untuk dijelaskan yang kutahu kalian pasti bersembunyi di suatu tempat karena kalian tidak punya pilihan lagi selain bersembunyi dan mengumpulkan kekuatan." Kata Draco sambil bangkit berdiri.
"Semuanya berada disini? Tak ada yang bertempur diluar sana?"
"Apa boleh buat? Plihan kami sekarang hanyalah bersembunyi. Kita kalah jumlah dan lagi, di luar sana Collins makin kuat dan makin menjadi-jadi"
"Apakah masih ada yang hidup di luar sana?"
"Aku kurang tahu, tapi… beberapa iblis, naga, monster, dan makhluk lainnya masih tertidur di bawah kita dalam waktu yang lama. Mereka bahkan tidak tahu bahwa kita berperang. Jika ada yang bisa membangunkan mereka, dan mengendalikan mereka mungkin itu bisa membantu kita. Tapi kita lebih butuh orang yang bisa berbicara kepada mereka lewat batin. Setahuku orang yang bisa melakukan itu adalah Abaddon. Ditambah lagi mereka tak bisa terkena kendali Collins karena mereka adalah makhluk-makhluk kuno, beberapa diantara mereka bahkan sudah tertidur sejak sebelum ayah Collins menginjakkan kaki disini." Kata Demotrius
"Kenapa mereka bisa tertidur?"
"Mereka dibuat tidur karena dianggap berbahaya, namun sisanya memilih tidur berdasarkan keputusan sendiri." Kata Diablo

"Apa kau tahu caranya membangunkan mereka?"
"Aku tahu, hanya saja… jika mereka aku bangunkan. Aku takut memperparah situasi karena aku tak bisa berbicara ataupun mendengar mereka. Tapi mungkin kau bisa karena kau adalah keturunan Abaddon, keturunan penyihir Krystall yang tak punya batas kekuatan, kau adalah werewolf yang tak terikat pada bulan, kau adalah keturunan naga, dan karena kau adalah kaisar kami." Kata Demotrius
"Aku akan melakukannya. Apa rencanamu, Demotrius?" Tanya Draco
"Pertama-tama kau harus pergi ke kuil lain leluhur Krystall sendirian untuk membangun beberapa kekuatanmu. Jangan khawatir, kuil itu masih berada di dalam gua ini. Hanya saja kuil itu sepertinya menjadi tempat tinggal roh-roh keluarga Krystall yang sudah mati. Aku dan ayahku bisa dikatakan terhubung, jadi jika terjadi sesuatu kepadanya aku akan tahu, begitu pula denganmu yang terhubung dengan ayahku. Ayahku akan tahu setelah kau membangun kekuatanmu. Setelah itu aku akan mencoba membangunkan beberapa iblis di Hellworld dan kau akan berbicara dengan mereka. Jika berhasil, maka kita harus menghidupkan mereka semua." Kata Demotrius sambil membuka bukunya dan mengangkat tangannya ke atas.
"Kita bisa bicara dengan telepati, kan?"
"Tentu-
"Jika kita keluar… Bagaimana cara membedakan yang mana yang baik dan mana yang jahat?" Potong Vincent
"Jika mereka memiliki mata biru terang sebelah dan menyerangmu berarti mereka jahat." Kata Leo
"Apa ada yang punya rencana saat kita keluar nanti?"
"Kita akan membuat portal untuk keluar darisini, setelah itu keluarga Kingstone akan mengeluarkan bayangan-bayangan hitam yang terhubung satu sama lain antara petarung, penyihir, dan penyembuh. Sebagai contoh jika kau adalah petarung, maka jika saat kau diserang saat di medan tempur kau tidak akan terluka karena dilundungi oleh sihir dari penyihir yang disalurkan lewat bayangan Kingstone. Dan jika perisai itu sudah tak berfungsi lagi karena terserang oleh kekuatan yang besar, otomatis kau akan terluka di medan tempur, dan bayangan keluarga Kingstone akan menyalurkan regenerasi yang lebih cepat daripada kemampuanmu lewat healer. Para penyihir dan healer akan menetap di sini bersama orang-orang yang terluka, sebagian lagi keluar sambil bertempur. Gua besar Krystall in sudah dilindungi sihir perisai pertahanan jika sewaktu-waktu mereka mengetahui tempat ini, maka tempat ini tidak mudah diserang oleh Collins beserta pasukannya, namun perisai ini memiliki batas tentunya." Kata Leo
"Dan untuk beberapa petarung lainnya yang punya kekuatan teleportasi dan mempunyai kekuatan telekinetis ataupun rantai yang bisa memindahkan mereka. Maka rencananya akan seperti ini, aku akan beri contoh Edward yang mempunyai kekuatan untuk mengeluarkan rantai rantai yang bisa dimanipulasinya untuk menyerang musuhnya dan melemparkannya kepada Cassius yang bisa membuat portal untuk membinasakan mereka." Kata Darius
"Lalu bagaimana dengan para raja dan bangsawan lainnya yang punya kemampuan berbeda?" Tanya John
"Kami akan bertarung sampai kami mencapai batasnya. Tapi beberapa dari kalian dan beberapa diantara kami akan langsung melawan Collins. Pertama kita akan membuat portal yang membawa keluarga Kingstone berada di dekat Collins dan setelah itu mereka langsung menyerangnya. Draco, Leo, Rael, dan Midas akan menyerang Astinos. Sedangkan Charlie, para Nostra Santino, dan yang lainnya akan melawan ribuan pasukan Collins. Sedangkan para raja iblis akan menyerang bebragai lingkaran sihir yang menjadi sumber kekuatan Collins mengeluarkan pasukan orang mati dan sebagian Cycrotonictus yang sudah dimanipulasinya." Kata Zurtmotrius
"Baiklah aku mengerti rencananya tapi bagaimana cara aku menemukan kuil Krystall lain yang kau maksud di gua ini?" Tanya Draco
"Ikuti api hijau itu." Kata Demotrius sambil menunjuk ke arah api yang menunjukkan sebuh jalan kepada mereka.
"Bagaimana jika aku hilang kendali saat disana?" Tanya Draco
"Apapun yang kau lakukan kau tetap adikku." Kata Charlie
Setelah mendengar itu Draco pun dengan cepat berjalan mengikuti api-api hijau itu yang menuntunnya pada tempat yang makin gelap.
Setelah berjalan di lorong gua yang gelap gulita dan hanya diterangi api-api hijau kecil itu. Akhirnya Ia sampai pada satu api hijau terakhir. Dan tak lama kemudian api hijau terakhir itu tiba-tiba menghilang. Sehingga Draco langsung menyalakan apinya di tangannya untuk menerangi jalannya. Tetap tiba-tiba angin besar itu langsung seakan-akan meniup kedua api di tangan Draco, sehingga semuanya kembali menjadi gelap. Setelah itu Ia melihat sebuah lampu cahaya dan Draco pun mendekatinya perlahan. Dan Ia pun melihat seorang anak kecil berambut coklat kepirangan sedang menangis, salah satu lengannya terlihat sedang digips.
"Orang dewasa pasti lebih menyukai anak anjing normal daripada anak anjing cacat seperti diriku." Kata anak kecil itu kepada dirinya sendiri sambil masih menangis.
Aku ingat kejadian ini. Saat itu usiaku sekitar 6 tahun. Ini adalah hari dimana ibu mematahkan lenganku karena aku mendapatkan nilai rapor C dan D di sekolah. Ia dan keluarganya mengancamku untuk tidak memberitahukannya kepada siapapun tentang hal ini dan bilang bahwa lenganku patah karena terjatuh dari tangga. Aku pun mengikuti mereka karena takut. Yang aku bisa lakukan saat sekecil itu adalah menangis karena aku merasa tak berdaya. Batin Draco sambil menatap anak itu yang masih menangis. Tiba-tiba anak itu menghilang dan semuanya menjadi gelap, seketika itu juga Draco langsung merasakan seluruh tubuhnya terikat oleh beberapa rantai dan menggantungnya terbalik di atas. Setelah itu api-api besar hijau menyala dan mengelilingi Draco.
"Ughh tak ada yang lebih bagus, daripada bertemu dengan roh keluarga Krystall. Benar-benar reuni keluarga yang mengharukan." Gumam Draco dengan ekspresi bencinya sambil memutar bola matanya.
"Masalah telah datang. Kau selalu membuat kesalahan besar, Draco."
"Masalah biasanya selalu menemukanku. Dan biasanya aku selalu membuat kesalah besar ." Kata Draco yang masih tergantung terbalik itu.
"Apa yang kau mau setelah membunuh kami, dan membasmi hampir seluruh keturunan keluarga Krystall. Apa yang kau mau setelah mencoreng nama baik kami? Saat mati pun kau masih ingin mengsuik kami rupanya?"
"Hal-hal yang kau dengar tentangku adalah kebohongan. Aku jauh lebih buruk. Dan aku tidak melakukannya. Oh tunggu itu ... ya aku melakukan itu dengan Charlie. Tetapi aku bukan penjahat yang harus kau perlakukan seperti aku. Aku adalah anak-anak yang tidak pernah bisa kalian bunuh. Aku berhenti menjadi anak-anak secara perlahan setelah kalian membunuhku. Aku hanya ingin bilang bahwa aku tidak akan pernah menjadi anak-anak itu lagi karena kalian!"
"Kau adalah anakku, aku bisa berbuat apapun yang aku mau!"
"DNA tidak membentuk keluarga! Aku tidak ingin dikendalikan! Aku tahu kau memang ibuku dan keluargaku, tapi aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan oleh kalian! Kalian tahu mengapa? Itu karena kalian melakukanku seperti binatang sampah! Saat aku kecil aku selalu saja iri melihat teman-temanku yang mempunyai ibu dan keluarga yang sangat menyayangi dan peduli kepada mereka. Dulu aku sangat ingin hidup normal seperti anak lain. Tetapi semakin lama aku bertumbuh, aku hanya berharap aku lebih baik tidak punya keluarga!"
"Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau, kau sudah mendapatkan segalanya dari keluarga Kingstone."
"Aku sangat tahu kita kaya raya dan kau pikir aku sudah mendapatkan segalanya, tetapi aku tak bisa mendapatkan segalanya. Karena dulu aku hanya menginginkan kasih sayang bukan material, apakah itu segitu sulitnya bagi kalian untuk menyayangiku?! Bukan salahku jika misalnya aku adalah anak yang dilahirkan untuk membuat kiamat dunia! Aku pun tidak punya pilihan lain juga jika misalnya salah satu anakku adalah anak yang dilahirkan untuk membawa kiamat dunia! Aku tak pernah meminta semua ini! Cycrotonictus sedang diserang dan kalian malah tidak membantuku sama sekali! Masa sekarang adalah masa yang terpenting daripada memikirkan masa depan! Sekarang, kalian pun pasti tidak mau membantuku untuk mengalahkan Collins…"
"Kau tak bisa menyelamatkan semua orang! Kau tak bisa menghentikan takdir!"
"Persetan dengan takdir! Kita bisa mengubah masa depan dengan hitungan detik dari pilihan yang kita buat! Kalian memilih untuk membenciku dan menghancurkanku! Aku memang hampir menjadi kiamat dunia tetapi aku memilih untuk menyelamatkan dunia sekarang dan aku memilih untuk menjaga Cycrotonictus karena pilihanku! Kalian tak bisa hidup seperti kalian sedang hidup mengikuti instruksi atau semacamnya! Kita hanya hidup sekali untuk apa kita sia-siakan itu hanya dengan mengikuti omong kosong?!"
"Kau tak bisa menjadi pahlawan untuk semua orang, karena kau bahkan tidak bisa melindungi mereka semua!"
"Jangan beri tahu aku apa yang aku bisa dan tidak bisa lakukan! Karena aku akan membuktikan kalian semua salah! Aku dulu anak yang baik. Tapi setelah sekian lama luka itu masih saja sakit. Aku terlalu muda untuk terluka seperti ini. Sejujurnya aku bahkan tidak tahu apa yang harus aku lakukan, karena aku merasa semua tindakan yang kuambil tidak ada yang benar. Jika aku diam pun, aku juga salah. Aku hanya ingin semuanya berakhir." Bentak Draco sambil memutus rantainya dengan kedua tangannya. Setelah itu api-api hijau itu langsung menyerangnya dengan berbagai bisikan. Tubuh Draco dengan cepat mengeluarkan api merah menyala dan membentuk sebuah pakaian kesatria. Setelah itu Ia mengeluarkan api di salah satu tangan kanannya dan mengubahnya menjadi sebuah pedang besar.
"Sekarang… kalian yang berada di bawah dengarkan aku, kaisar kalian!"
Di saat yang bersamaan saat itu.
"Dia berhasil melakukannya! Cepat buat portal untuk keluar darisini!" Kata Demotrius sambil membuat portal-portal disertai juga penyihir lain untuk keluar dan menyerang pasukan Collins.
***
Tak lama kemudian seluruh tanah bergemuruh dan darisana muncullah iblis-iblis dan monster dari dalam tanah yang mengamuk.

Kemudian mereka langsung menghajar pasukan Collins.
Draco tak lama muncul beserta api-api disekitarnya dan juga disertai oleh iblis besar bertanduk dan bersayap di belakangnya.

Midas yang berupa werewolf langsung menyerang Astinos yang berupa werebear dan dengan cepat Astinos menahannya dan menghantamnya ke tanah. Setelah itu Astinos langsung mengangkat puing-puing senjata dan bangunan yang dibuat tahanan pada Midas dengan kekuatan telekinetisnya. Setelah itu Draco langsung menyerangnya dengan pedangnya, namun Astinos menahannya dengan kekuatan telekinetisnya setelah itu Ia mencekik Draco dan melemparkannya pada Diablo. Kemudian dengan cepat Astinos langsung menyerang Diablo dan Draco dengan ledakan foton yang sangat besar. Setelah itu Leo langsung mengeluarkan sihirnya dan menyerang Astinos dengan sihir birunya yang langsung membuat Astinos terlempar ke arah Collins namun Collins dengan cepat menghindar dan kembali fokus dengan pertarungannya dengan Maximus. Rael langsung membuat lingkaran sihirnya bersama dengan Leo lagi dan menyerang Collins tetapi dengan cepat Collins menghindar. Setelah itu Collins langsung menyerang mereka berdua dengan api birunya.
Sementara itu Draco yang baru saja memenggal pasukan tengkorak milik Collins langsung terbang ke arah Midas dengan sayap hitamnya dan membebaskannya, Astinos yang melihat hal itu langsung menyerangnya dengan puing-puing bangunan besar berkali-kali, namun Draco dapat menghindarinya. Setelah itu Ia langsung menyerang Midas dengan rantai, beruntungnya Draco langsung mendorong Midas agar tidak terkena serangan Astinos. Kemudian Draco menyerang Astinos dengan ledakan fotonnya berkali-kali, tetapi Astinos dengan cepat membuat perisai untuk menangkis serangan Draco.
Sebastian langsung menyerang Collins dengan kekuatan listrik bertegangan tinggi sehingga membuat Collins terjatuh setelah itu Tony langsung memegangi kedua tangan Collins. Cassius dengan cepat membuat portal yang langsung mengeluarkan Chris yang menghajar Collins kemudian menghilang lagi berkali-kali di setiap sisi yang berbeda sehingga Collins sulit menyerang Chris. Namun Tony langsung terjatuh ketika Collins menghajarnya dengan api birunya. Tepat pada saat itu juga Chris langsung menendang kepala Collins dan menghilang dengan portal Cassius, sehingga pukulan Collins meleset. Tak lama kemudian Chris kembali dari portal dan akan menyerang Collins namun dengan cepat Collins menyerang Cassius dengan rantainya sehingga Ia terlempar beberapa meter yang membuat Chris tak bisa menghilang lagi lewat portal. Chris pun menyerang Collins dengan serangan bayangannya, namun Collins dengan cepat mencekik Chris dan melemparnya ke arah Cassius yang akan menyerangnya lagi. Tony pun yang akan menyerang Collins langsung dihantam ke tanah oleh Collins sampai berkali-kali. Tepat pada saat itu juga, Steven langsung menyerang Collins dengan ledakan fotonnya berkali-kali. Namun Collins dengan cepat menyerap ledakan foton itu dan mengembalikan lagi serangan ledakan foton itu ke Steven. Charles pun langsug menyerang Collins dengan membuat bayangan hitam yang mengikat kedua tangan Collins sehingga Ia tak bisa mengembalikan serangan ke Steven, namun dengan cepat ikatan itu langsung terputus. Dan Collins langsung menghantam kepala Charles dengan batu. Maximus langsung menyerang Collins dengan batu besar dari bayangan berapi yang membuat Collins terhantam ke tanah dan terseret beberapa meter. Setelah itu Chris langsung menendang kepala Collins dari belakang lagi, namun sayangnya kaki Chris ditangkap oleh Collins setelah itu Chris melemparnya jauh hingga terhantam reruntuhan kerajaan.
Rael dan Leo mencoba menghindar beberapa kali dari serangan Astinos yang terus-terusan melemparkan puing-puing besar kepada mereka. Setelah itu Astinos mengeluarkan ratusan puing-puing kecil dan menyerangkannya pada mereka, namun degan cepat Leo dan Rael langsung membuat portal yang menghisap puing-puing tajam kecil itu dan membuat portal lain untuk mengembalikan puing-puing kecil itu ke Astinos, tetapi Astinos langsung menggunakan puing-puing besar lainnya sebagai prisai. Sehingga Ia hanya terkena sebagian serangan mereka. Setelah itu Ia langsung membuat Midas berlutut dan menahannya dengan puing-puing besar lagi.
Astinos daritadi hanya menahan Midas. Dia jarang menyerang Midas. Itu berarti Ia tidak ingin melawan anaknya ataupun membiarkan anaknya berperang. Ini kesempatan bagus, karena Ia akan sibuk melawan kami daripada mempedulikan Midas. Padahal Midas terlihat sangat ingin membunuh ayahnya. Batin Draco sambil menyerang Astinos dengan apinya, namun Astinos langsung mencekik leher Draco dan melempar Draco ke arah puing-puing besar. Setelah itu Leo langsung mengeluarkan rantai sihirnya dan menarik Astinos namun dengan cepat menimbun Leo dengan bebatuan. Setelah itu Ia pun mencekik leher Leo tetapi tangannya langsung terbakar karena sihir Rael dan setelah itu Leo langsung menghilang ditarik masuk oleh portal yang dibuat Rael.
"Rael! Kembali ke gua Krystall dan bantu kakakmu, aku sudah merasakan perisainya semakin melemah!" Kata Leo kepada Rael yang langsung menghilang saat itu juga.
Setelah membebaskan Midas lagi, Draco langsung terbang cepat mengejar Astinos dan menarik Astinos dengan bayangannya. Tetapi Astinos langsung menyerang Draco balik dengan rantai-rantainya hingga mengikat Draco sampai terjatuh. Kemudian Astinos langsung melompat sambil mengeluarkan pedangnya untuk menusuk Draco yang masih terikat dan berusaha membebaskan diri. Tetapi dengan cepat Midas langsung keluar dari portal Leo secara tiba-tiba dan langsung memotong tangan kanan Astinos yang sedang memegang pedang saat itu. Tetapi Astinos masih bisa betarung melawan mereka hanya dengan satu tangan.
Tiba-tiba Maximus langsung tertusuk dari belakang oleh pedang Collins yang sekaligus membuat tubuh Maximus bergetar seperti orang yang sedang tersambar listrik bertegangan tinggi. Steven langsung menarik Maximus dengan kekuatan telekinetisnya ke arahnya. Akan tetapi Collins langsung mencekik Maximus, namun Maximus langsung mendorongnya dengan kekuatan gelapnya sehingga mereka beradu kekuatan sehingga mereka saling menghantamkan satu sama lain kea rah bebatuan besar. Setelah itu Collins langsung menyerangnya dengan api birunya, namun Maximus langsung menghindar dan menyerang Collins dengan ledakan fotonnya sampai Collins tertimpa bebatuan besar. Seketika itu juga Collins langsung meghancurkan ebatuan yang menimpanya dengan kekuatan telekinetisnya, tepat pada saat itu juga Maximus langsung berteleportasi di dekat Collins dan menyerangnya dengan ledakan foton dan baynagn hitamnya. Namun Collins langsung menangkisnya sehingga serangan Maximus mengarah ke arah lain. Setelah itu Collins menyerang Maximus dengan rantai-rantainya. Kemudian Ia mengambil tombak dan melemparkannya kepada Maximus, dengan cepat Sebastian langsung menghindarinya dan menangkap tombak itu. Lalu Steven langsung menendang Collins ke arah Black hole yang dibuat oleh Charles. Tak lama kumudian Collins langsung kembali di dekat Sebastian dan menyerangnya, kemudian Chris langsung menyerang Collins dengan menusukkan tombak ke dada Collins, namun Collins langsung mencabutnya dan menyerang Chris dengan tombak itu. Tetapi Chris langsung menunduk ke bawah sehingga serangannya hanya nyaris mengenai kepala Chris. Setelah itu Collins langsung berputar dan menyerang Chris dengan tombaknya, tetapi Chris lebih cepat menghindar ke belakang Collins. Seketika itu juga Sebastian langsung menangkis serangan Collins yang menyerangnya, kemudian Collins langsung berbalik menangkis serangan Chris yang menyerangnya dari belakang. Kemudian Ia langsung menebaskan tombaknya ke Sebastian, namun Sebastian langsung menghindar. Setelah itu Ia mengeluarkan serpihan bebatuan hitam tajam dan mengarahkannya pada Sebastian, Chris, dan Maximus yang membuat mereka terkunci. Tetapi Sebastian langsung menghilang bersamaan dengan kekuatan petirnya dan kembali ke gua Krystall. Dan tepat pada saat itu Charles langsung menendang Collins sampai tersedot ke black hole miliknya.
Leo berkali-kali menyerang Astinos dengan rantainya. Sedangkan Draco sibuk menyerang Astinos dengan pedang apinya untuk mencari celah yang tepat bagi Midas. Tepat pada saat Leo dicekik Astinos. Draco langsung melemparkan pedang berapinya kepada Midas. Kemudian Ia menyerang Astinos dari belakang dan setelah itu, Ia dan Leo langsung membuat rantai yang mengikat Astinos sampai berlutut, kemudian Midas langsung melompat dan memenggal kepala Astinos dengan pedang Draco.
Perisai hijau itu masih saja dihantamkan oleh ledakan foton pasukan-pasukan Collins, dan bebera diantara mereka memaksa mencoba menerobos masuk perisai yang berada di sekitar gua Krystall itu. Sebagian dari mereka berhasil masuk lewat perisai dan langsung dijatuhi oleh ledakan api biru besar milik Cassius dan Rael. Namun jumlah mereka yang mencoba menerobos masuk semakin banyak karena jumlah kekuatan penyihirnya berkurang sehingga mau tak mau mereka yang berada di gua Krystall terpaksa bertarung dengan ribuan pasukan Collins. Cassian menyerang mereka dengan mencabik-cabik dan membakar musuhnya sampai menjadi abu, begitu juga dengan yang lain. Sebastian masih sibuk menyerang para musuhnya dengan ledakan foton dan petir yang besar yang mulai mengurangi jumlah para musuhnya yang masuk ke gua Krystall itu..
Diablo dan Darius masih saja memutar portal yang paling besar untuk menarik kembali pasukan Collins meskipun itu membuat sebagian tubuh mereka hancur. Sedangkan Demos masih menyerang portal-portal lain yang bahkan menghisap kekuatannya sendiri.
Chris kembali menghantam Collins dengan batu hitam besarnya, namun Collins langsung mengubah batu hitam besar itu menjadi serpihan kecil yang berbalik menyerang Chris. Setelah itu Charles langsung menusuk Collins namun dengan cepat Collins menghantam kepala Charles. Kemudian Steven langsung mengeluarkan rantai hitamnya dan menyerang Collins. Setelah itu Charles langsung membuat portal yang membuat Chris menyerang Collins berkali-kali dengan ledakan fotonnya. Kemudian Steven langsung mengeluarkan beberapa rantai yang mengikat dan menahan tangan kanan Collins. Dengan cepat Tony juga mengeluarkan rantai-rantainya untuk menahan tangan kiri Collins. Setelah itu Charles membuat rantai bayangan yang menahan kedua kaki kiri Collins. Kemudian Chris langsung melompat dan memukul kepala Collins berkali-kali. Tak lama kemudian Collins langsung menendang Charles beserta Chris dan menarik rantai Steven dan Tony, kemudian melempar mereka hingga mengenai Maximus.
"Jadi ini rencana kalian? Membiarkan aku diserang oleh seluruh anak-anakmu?" Tanya Collins sambil menyeringai.
Maximus langsung menyerangnya dari belakang dengan ledakan fotonnya, setelah itu Ia mengeluarkan pedang hitam dan menyerang Collins, namun Collins langsung menahannya dan menghantamkan kepala Maximus lalu menyerang Maximus dengan batu-batu besar berapinya.
Para Nostra Santino masih saja menyerang pasukan Collins dengan kekuatan mereka. Namun berbagai naga yang kelihatannya sudah mati langsung menyerang mereka, tetapi Draco, Charlie, dan Sebastian langsung menahan naga itu dan melempar mereka ke arah pasukan musuhnya sendiri dengan kekuatan telekinetis mereka. Lalu Charlie mengeluarkan rantai-rantai dari tanah dan mengikat mereka, setelah itu Sebastian dan Draco menyerang para naga milik Collins dengan kekuatan petir dan api sampai membakar mereka menjadi abu.
Ivy masih sibuk melawan musuhnya yang mencoba membunuh Razel yang sudah terluka parah.
"Kita bisa mati kalau begini! Mereka tak ada habis-habisnya." Kata Luke yang berupa wereeagle yang tak lama kemudian kepalanya langsung dihantam oleh makhluk berbatu besar hingga Ia terjatuh. Makhluk berbatu itu langsung menyerang Luke lagi, namun Lucas langsung menangkisnya dan menyerangnya balik.
Kedua iblis besar yang membawa kapak berkali-kali menyerang Ray yang berupa werepather sampai Ray terlihat kewalahan, Thomas yang berupa werebear langsung melompat ke arah dua iblis itu dan melempar salah satu iblis besar itu, seketika itu iblis besar bertanduk itu langsung membanting Thomas ke tanah. Thomas dengan cepat bangun dan melompat ke belakang iblis itu dan meninju kepalanya dua kali. Setelah itu Thomas melemparnya ke lubang portal milik Cassius.
Iblis besar lain langsung menusuk Ray di perutnya dengan kapaknya. Namun, John dengan cepat menariknya dan menusuknya dari belakang. Setelah itu Ray menyerangnya balik dan melemparkannya pada portal James yang membuatnya terbakar menjadi abu.
Steven langsung menyerang Collins dengan rantai-rantai hitamnya sampai membuat tanah dan bebatuan di sekitarnya retak, tetapi Collins dengan cepat menyerang Steven kembali dengan ledakan fotonnya, beruntungnya Maximus langsung membuat perisai di sekitar Steven sehingga membuat ledakan foton yang menyerang Steven menjadi pecahan molekul. Setelah itu Maximus, Steven, Chris, Charles, dan Tony langsung membuat ribuan rantai hitam yang mengikat Collins. Tak lama kemudian Collins langsungmegeluarkan kekuatannya sehingga membuat rantai mereka menghilang. Setelah itu Ia mencekik Tony dan Chris, kemudian melemparkannya hingga mereka menghantam pasukan mereka sendiri. Setelah itu Ia menghantam kepala Steven dan Charles dengan kekuatannya sehingga membuat mereka pingsan seketika.
Kini hanya tersisa Maximus sendiri yang melawan Collins. Maximus mencoba mengeluarkan ledakan fotonnya lagi dan menyerang Collins, tetapi Collisn langsung menghilangkan ledakan foton itu dengan kekuatannya. Tidak hanya itu Ia langsung memukul kepala Maximus hingga Ia terjatuh ke tanah. Tetapi Maximus langsung bangkit dan menendang Collins dan memukul kepalanya. Collins pun langsung menghantamkan Maximus ke tanah dan meninjunya berkali-kali. Setelah itu Maximus langsung membuat ledakan dengan kekuatan hitamnya dan menyerang Collins dengan itu, sayangnya Collins langsung menyerap kekuatan Maximus dan menahan tangan kirinya. Setelah itu Maximus mengeluarkan pedang hitamnya dan menusuk Collins tetapi Collins dengan cepat menghancurkan pedang Maximus dengan pedangnya. Dan menusuk Maximus lagi di jantungnya dengan pedangnya. Kemudian Ia melemparkannya ke arah Draco yang sibuk bertarung dengan para naga pasukan Collins.
Steven dan Charles yang baru saja bangkit langsung menyerang Collins dengan ledakan foton berserta rantai dan bayangan hitam mereka ketika melihat hal itu terjadi. Begitu pula dengan Tony dan Chris yang langsung membuat Collins terjatuh dengan kekuatan mereka.
Ini tidak mungkin terjadi! Kalau saja kakek tidak memberikan kekuatannya kepadaku seharusnya dia tidak akan kalah dan mati semudah ini! Batin Draco yang mencoba menyembuhkan Maximus.
"A-apa yang terjadi? Kenapa kekuatanku tak bekerja? Apakah aku kehilangan kekuatanku? Aku tak bisa menyembuhkanmu." Kata Draco yang mencoba menyembuhkan Maximus lagi.
"D-draco… sekuat-kuatnya dirimu. Kau… tidak bisa selalu menyembuhkan l-luka seseorang. Terlebih… jika luka itu berasal dari sini..." Kata kakeknya sambil menyentuh dada Draco
"Aku tidak ingin kakek pergi."
"A…ku tidak akan kemana-mana, k…karena orang… yang sudah tiada hidup di dalam diri kita ataupun hidup di d…dalam orang terdekat kita s-secara tidak langsung..." Kata Maximus sambil menghembuskan nafas terakhirnya bersamaan dengan tubuhnya yang retak menjadi abu. Dan hanya menyisakan cincin biru muda milik warisan keluarga Kingstone. Draco sangat marah dan langsung berubah menjadi serigala hitam besar dan menyerang Collins.
"Bagaimana bisa bangsawan seperti kakek bisa mati?!" Tanya Charlie yang marah sambil menyerang musuhnya dengan kekuatan telekinetisnya.
"Deconcytus adalah tempat dengan berbagai dimensi untuk menampung kekuatan dan jiwa-jiwa jahat berbahaya yang sudah mati. Serpihan batu hitam yang dibentuk seperti pisau atau pedang yang digunakan Collins yang didapatkan dari Deconcytus dapat membunuh kita. Dan luka karena serpihan kematian itu tidak bisa disembuhkan." Kata Leo sambil menyerang musuhnya dengan rantai-rantai yang dimanipulasinya.
"Apa bedanya aku dan kau Draco? Kita sama-sama kuat dan kekuatan kita digunakan untuk menindas orang-orang lemah yang bersalah dibawah kita." Kata Collins sambil menangkis serangan Draco.
"Kita sangat berbeda!" kata Draco sambil menyerang Collins dengan cakar besarnya.
"Benarkah? Memangnya berapa banyak korban yang kau bunuh di dunia gelap dan manusia tak bersalah yang kau bunuh saat itu?"
"Tak ada bedanya kau dan aku Draco. Kita sama-sama pembunuh." Kata Collins sambil melempar bangunan-bangunan ke arah Draco
"Diam!" Bentak Draco sambil menghancurkan bangunan-banguann itu.
Sebastian yang sibuk melawan musuhnya tiba-tiba berhenti menyerang dan merasakan kepergian Maximus yang langsung membuatnya marah dan meledakkan portal-portal Collins beserta naga dan iblis besar pasukan Collins. Demos akhirnya berhasil menghancurkan semua portal-portal milik Collins, begitu juga dengan Diablo dan Darius yang berhasil memutar portal besarnya kembali sehingga pasukan kematian yang Collins keluarkan dari portal itu pun berhenti bekerja.
Tony langsung menyerang Collins, tetapi Collins langsung membuat seluruh tubuh Tony menjadi seperti roh dan menyegelnya dengan sihir gelapnya. Kemudian Chris langsung melompat sambil mengarahkan pedangnya ke Collins, tetapi Collins langsung mencekiknya dan menghantamkan kepalanya dengan keras ke tanah. Setelah itu Steven langsung menyerangnya dengan ledakan fotonnya, namun Collins langsung membuat Steven tak bisa bergerak dan meremukkan tulang-tulangnya lalu membuat tubuh Steven menjadi partikel roh dan menyegelnya. Seketika itu Charles langsung melemparkan tombak kepada Collins tetapi Collins menahannya dengan kemampuan telekinetisnya dan membuat Charles terlempar dan menghantam reruntuhan. Setelah itu Ia membuat tanah yang dipijak Draco menjadi retak dan berlubang setelah itu Ia mengunci Draco dengan segelnya di sana. Kemudian Charles langsung menyerang Collins dengan api kekuatan gelapnya dan berkali-kali menyerang Collins dengan senjata yang terbat dari bayangan gelapnya, tetapi Collins menangkis semua serangan Charles dan menghantam kepala Charles. Seketika itu juga Charles langsung menusuk Collins dengan pedang hitamnya yang membuat Collins langsung mengerang kemudian Ia langsung menghilang dan muncul lagi di belakang Charles sambil mencabut jantung Charles yang membuat tubuh Charles menjadi berwarna abu-abu pucat dan retak yang tak lain mati seketika. Seketika itu Collins langsung menghilang seketika dan membuat dimensi lain di sekitar Draco.
"Ayah!" Draco yang masih berupa serigala besar langsung menghampiri ayahnya yang sudah tak bernyawa itu.

"Bagaimana rasanya ketika kau kehilangan hal terbaik yang terjadi padamu? Kau pasti tahu persis apa yang kurasakan? Apakah kau mau kubangkitkan mereka kembali? Aku bisa membuat mereka hidup jika kau mau?" Tanya Collins yang kini muncul beberapa meter di depan Draco.


"Aku bukan anak yang sama dari ingatanmu. Kau tidak dapat memecahkan apa yang sudah dipecah menjadi beberapa bagian. Kadang-kadang kau hanya harus menerima bahwa beberapa orang jahat dan berhenti berusaha untuk melihat bahwa kebaikan tidak ada." Kata Draco sambil menyerang Collins dengan kekuatan telekinetisnya yang membuat Collins terpental beberapa meter sambil menghancurkan dimensi yang dibuat oleh Collins sehingga mereka kembali ke Cycrotonictus lagi. Dan dengan cepat Draco meledakkan tanah Helllworld sampai mengeluarkan lava panas yang menyerang pasukan Collins.
"Aku benar-benar berusaha melihat yang terbaik dari orang-orang. Tapi serius... beberapa dari kalian membuat ini sangat sulit." Kata Collins sambil menyerang Draco dengan pedangnya, tetapi dengan cepat Draco berubah menjadi manusia kembali dan menghindarinya. Setelah itu Ia menusuk kepala Draco, namun Draco langsung menghindarinya dan menangkisnya.
"Kau tak perlu membunuh semua orang!" Bentak Draco
"Kau sedang memainkan permainanku sekarang." Kata Collins sambil menyerang Draco dari arah yang berbeda, akan tetapi Draco juga menangkisnya.
"Kau tidak bisa menjual mimpi kepada seseorang yang telah melewati mimpi buruk." Balas Draco sambil menyerang Collins.
"Aku akan mencekikmu di atas abu mimpi yang mereka bakar." Kata Collins sambil menahan serangan Draco dengan pedangnya.
"Aku tidak bangkit dari abu, aku yang membuatnya." Kata Draco sambil menendang Collins hingga Ia terlempar dan menyerang Collins dengan ledakan fotonnya.
"Kau tak bisa melindungi semua orang." Balas Collins sambil menangkis serangan Draco dan mengembalikannya.
"Setidaknya aku mencoba." Kata Draco yang dengan cepat menghindar dan mengeluarkan berbagai elemen seperti api, air, tanah, es, dan petir untuk menyerang Collins
"Kau bisa menyelamatkan semua orang tetapi siapa yang akan menyelamatkan dirimu? Kau sudah melakukan cukup banyak demi mereka, untuk apa kau terus berkorban demi mereka?" Tanya Collins yang dengan cepat mendorong Draco sampai beberapa meter dengan kekuatan api birunya.
"Apa yang aku lakukan tak akan pernah cukup bagi mereka, dan aku harus berjuang untuk itu." Kata Draco sambil membuat putaran bayangan api kegelapannya untuk melindungi dirinya dari serangan Collins. Dan benar saja ketika Collins melompat dan akan menyerang Draco dengan pedangnya, Collins malah terpental dan terjatuh. Setelah itu Ia langsung menyerang Collins dengan lingkaran api hitamnya. Tak lama kemudian Collins bangkit dan berlari dan melompat ke arah Draco dengan pedang kematiannya, Draco pun langsung menangkisnya dengan kedua pedang berapi dan pedang kegelapannya hingga kedua pedang tersebut patah.
"Melindungi ayahmu saja kau tak bisa, melindungi diri sendiri pun kau tidak bisa. Bagaimana caramu untuk melindungi yang lain?" Tanya Collins sambil menusuk Draco dengan pedang hitam kematiannya.
"A-aku tidak harus b-bisa untuk melindungi d-diriku sendiri… ataupun keluargaku untuk… melindungi dan m-menyelamatkan yang lainnya." Kata Draco yang kini mengeluarkan darah hitam dari mulutnya sambil terjatuh di tanah saat itu juga.
"Orang-orang bodoh! Kaisar kalian sudah mati sekarang tunduklah pada kaisa baru kalian! Pilih mati atau tunduk padaku dan hidup dengan tenang." Kata Collins sambil mengeluarkan portal-portalnya kembali dan memutar portal terbesarnya kembali sehingga keluarlah pasukan yang lebih kuat daripada mereka lagi.
"Kau tak akan pernah menjadi kaisar kami!" Bentak Demos sambil menyerang Collins dengan sabit mautnya
Diablo langsung menyerang Collins dengan kedua pedang api yang sangat panas itu.
"Kami lebih baik bertarung sampai mati daripada harus tunduk padamu!" Kata Darius yang beruba naga besar yang menyerang Collins dengan seluruh air samudra yang membuat orang-orang yang bertarung disana terkena dampaknya.
Thomas menahan reruntuhan besar agar tidak jautuh menimpa Razel. Sedangkan Luke masih berlari dari hellhound-hellhound berapi yang mengejarnya sambil menembakkan bom panah kepada mereka. Setelah itu Ia memanjat ke salah satu puncak bebatuan, namun hellhound itu tetap saja ikut memanjat bebatuan-bebatuan tinggi itu. Luke mengeluarkan pedangnya dan menusukkannya kepada mereka.
Demos melemparkan sabit-sabit mautnya ke arah Collins yang sedang bertarung dengan Diablo dan Darius, lalu dengan cepat Collins menggerakkan tubuh Darius sebagai tameng dari serangan sabit maut Demos dan tentunya hal itu membuat tubuh Darius terluka. Seketika itu Darius langsung masuk ke istana bawah airnya dan membantu Vincent yang berupa sarcosuchus dan menyerang pasukan Collins dari dalam air dibantu oleh naga air dan kraken dan monster-monster laut lainnya yang mengabdi padanya.
Collins melemparkan pedangnya kepada Demos, tetapi Demos langsung menghindar setelah itu pedang Collins kembali lagi untuk menyerang Demos, tetapi Ia langsung menghindar lagi, hingga Demos dicekik dan dihajar habis-habisan oleh Collins setelah itu Collins langsung mengambil pedangnya lagi dan menusuk Demos, beruntungnya Demos menahannya dengan kekuatannya. Setelah itu Diablo langsung menghantam Collins dengan batu besar berapinya. Kemudian menghantam kepala Collins dengan rantai berapinya berkali-kali. Kemudian Diablo langsung menyerang Collins dengan api besarnya. Collins balik menyerang Diablo dengan mencekiknya dan menusuk perutnya dengan pedangnya. Diablo mengerang sambil melayangkan pedangnya untuk menyerang Collins, akan tetapi Collins menahannya dan melemparkan pedang besar berapi milik Diablo. Setelah itu Diablo langsung membuat perisai saat Collins menyerang Diablo berkali-kali dengan pedang dan kekuatannya sampai membuat perisai apinya retak dan hancur setelah itu, Collins langsung menghantam Diablo.
***
Selama bertahun-tahun aku selalu merasa dikendalikan oleh mereka. Rantai-rantai itu selalu menahanku. Aku merasa seumur hidupku berada di penjara dan dibelenggu mereka. Terkadang aku seakan-akan bebas tapi kakiku masih saja dirantai dan meski rantai itu memanjang, namun ketika aku melangkah dan mencapai batas, rantai itu akan menahanku. Aku selalu merasa seperti boneka yang dikendalikan, dimainkan ketika diinginkan saja, dan jika ada butuhnya saja. Namun ketika bosan, aku selalu dibuang.
Selama ini kakek. Ayah, Leo, dan para sahabatku yang lainnya selalu melindungiku. Tapi mereka telah pergi sekarang siapa yang akan melindungiku? Aku selalu bersembunyi di balik sosok ayahku, kakekku, Leo, dan para sahabatku. Seumur hidupku aku selalu mengandalkan mereka. Sekarang mereka taka da yang bisa kuandalkan karena sebagaian dari mereka telah pergi dan sebagian dari mereka mengandalkanku. Aku harus mengandalkan siapa? Karena aku sudah merasa tidak punya siapa-siapa lagi.
Aku selalu bertanya kepada diriku sendiri kenapa aku harus bertahan selama ini. Apa alasanku bertahan sejauh ini padahal aku sudah tidak punya apa-apa lagi? Pertamanya aku berfikir aku bertahan karena Charlie, ayah, kakek, sahabat-sahabat dunia gelapku yang menganggapku sebagai saudara mereka, ataupun Laura. Tapi ketika aku sudah kehilangan mereka, dan bahkan tahu bahwa pada akhirnya kami akan berpisah, itu sudah membuatku merasa aku sudah kehilangan semuanya. Dan ketika aku sudah merasa kehilangan semuanya… aku sadar alasan aku bertahan dan berjuang untuk diriku sendiri. Aku tidak akan mati semudah itu.
Perlahan sebuah api kegelapan muncul di samping Fent sang serigala besar itu dan membentuk tengkorak berapi.
"Bagaimana bisa roh kabur? Kau bahkan tak diperbolehkan kesini!"
"Maaf tapi aku terpaksa melakukannya!" Kata Draco yang berupa tengkorak api sambil mengeluarkan rantai untuk mengikat Fent.
"Bagaimana kau masih bisa memakai kekuatanmu?!" Kata Fent sambil melepaskan ikatan rantainya

"Kau sudah dikepung, kau tak bisa lari kemana-mana, roh yang kabur." Kata Hydra
"Waktuku tidak banyak! Biarkan aku berbicara dengannya! Aku tidak punya waktu untuk bertarung dengan kalian semua." Kata Draco sambil menghindar dari serangan Hydra
"Apa yang membuatmu pantas datang kesini? Kau bahkan tidak ditandai sebagai orang yang diperbolehkan masuk kesini. Aku sudah bertemu dengan banyak raja dan kaisar palsu selama berabad-abad." Kata Hydra berkepala Sembilan itu.
"Aku tidak pantas, tapi aku harus melakukan ini." Kata Draco
"Bagaimana kau bisa mengerti dan mendengar apa yang kukatakan? Tidak ada orang yang bisa berbicara denganku, ataupun dengan mereka sejak kaisar Abaddon." Kata Ajatar
"Aku dengar kau kaisar mereka, usiamu masih sangat muda. Aku melihat campuran bangsawan vampire, werewolf, penyihir, naga, dan iblis ada dalam dirimu. Siapa kamu sebenarnya?" Tanya satu dari seratus kepala Ladon yang mendekatkannya kepalanya ke arah Draco.

"Aku bukan siapa siapa. Aku datang karena aku tidak punya pilihan. Collins akan menghancurkan Cycrotonictus, bumi, dan setelah itu dia bisa menghancurkan seluruh alam semesta. Aku datang karena Abaddon hanyalah harapanku." Kata Draco
"Dia adalah keturunan Abaddon yang terkuat diantara mereka, pantas bau darahnya familiar. Dan aku juga mencium kemiripan diantara mereka, terutama kekuatan gelap yang Ia keluarkan untuk menyerangku tadi.." Kata Fent sambil mengendus Draco
Ajatar dan Ladon langsung menghembuskan nafas berat dan menghembuskan nafas api mereka ke dinding, setlah itu Hydra dan Fent langsung mengeluarkan lingkaran sihir dengan tulisan yunani kunoyang membuat Draco terkejut setelah membaca tulisan-tulisan itu. Dan seketika itu bayangan Abaddon pelahan membentuk dan kini Draco bisa melihat wujud Abaddon yang sebenarnya. Penampilannya mirip Demos hanya saja dari atas sampai bawah, bahkan senjatanya. Semuanya terbentuk dari bayangan.
"Bangkitlah Draco! Kau adalah kaisar mereka! Kau tidak perlu menjaga kursi orang yang sudah tiada! Aku tidak akan pernah kembali menduduki kursi itu! Kakekmu telah tiada! Begitu pula dengan ayahmu! Hapus rasa penyesalan itu! Ketika perang sudah sewarjarnya ada yang mati!" Kata Abaddon

"Bangkitkanlah mereka! Mereka adalah keturunanmu! Apa salahnya kau kembali dan mengalahkan Collins. Kemudian menduduki kursimu sambil membangkitkan orang yang sudah mati agar semuanya berakhir bahagia?! Apa kau dari awal menginginkan kehancuran ini?! Apa kau mau melihat dunia manusia ataupun Cycrotonictus hancur?!" Bentak Draco
"Draco yang malang, meskipun dirimu yang bahagia itu mati saat berusia 13 tahun. Kau masih saja menunggu akhir yang bahagia. Aku tak bisa membangkitkan orang yang sudah merelakan kematiannya. Mereka sudah pergi ke sisi lain dari dunia ini. Kau tak bisa mencari mereka di neraka atau dunia bawah milik Demos. Apakah selama ini kau tak mengerti? Tidak, kau seharusnya mengerti bahwa di seluruh dimensi ini banyak sekali orang busuk dan bermuka dua. Sesetia apapun orang itu pun pada akhirnya mereka akan mengkhianatimu kan? Walau pun hanya terpaksa. Itu sebabnya aku pergi, aku sudah tidak tahan dengan kebusukan kalian. Karena itu aku menunggu orang yang tepat untuk menggantikan aku. Seseorang yang layak meskipun aku butuh berabad-abad untuk mendapatkan orang itu. Seorang yang bisa dipercaya. Jadi selama ada kau… penggantiku, untuk apa aku harus turun? Aku memempercayakan semua ini kepadamu, Draco!"
"Kau salah! Tidak semua orang di dimensi ini busuk! Anggota Nostra Santino tidak begitu! Kakek tidak begitu! Ayah tidak begitu! Kau mempercayai Demos, Leo, Zurt, dan Darius, karena itu kau mengijinkan mereka kesini, bukan?" Kata Draco
"Dari awal kau hanya menyangkal semua kebenaran yang menyakitkan ini. Bagaimana dengan Arthur, huh? Ayahmu hanya memikirkan dirinya sendiri. Kakekmu juga hanya memikirkan dirinya sendiri, jika dia tak memikirkan kebahagian dirinya, maka dia tak akan melepaskan gelar bangsawan dan hidup seperti manusia menyedihkan di bumi. Kakekmu sudah jenuh dengan gelar bangsawan. Kakekmu gagal dalam ujian kaisar. Begitu pula dengan ayahmu yang terlalu banyak membuat masalah dan egois. Steven terlalu rapuh untuk menjadi kaisar. Hatinya terlalu lembut untuk menjadi kaisar. Dia sering menyalahkan dirinya sendiri. Sedangkan untuk Sebastian dan Chris, mereka berdua tidak cukup dewasa untuk menjadi kaisar. Mereka terlalu main-main. Dan Anthony… dia memang lebih pantas jadi kaisar dibandingkan keempat saudaranya yang lainnya. Namun, dia lebih memilih hidup seperti kakekmu dan menolak gelar kaisar itu. "
"Selama ini kau menguji seluruh keturunanmu untuk menjadi kaisar tanpa sepengetahuan kami?!"
"Selama berabad-abad aku melakukannya, gelar kaisar bukanlah main-main. Dibutuhkan seorang yang pantas daripada yang lainnya. Dan kau pasti tahu bahwa aku tidak akan turun tangan untuk menguji mereka satu per satu, kan? Tebak siapa yang menguji mereka? Tentu saja aku menggunakan keempat raja dan bangsawan yang punya ijin untuk menguji mereka. Kau tahu apa yang membuat Leo mau melakukan semua ini? Pada awal aku menemukannya, usianya tak lebih dari usiamu saat Leo menemukanmu di bumi. Usianya sangat muda. Tapi dia sangat terkenal di Cycrotonictus. Pangeran penipu yang sangat suka membuat masalah. Dia terkenal sangat licik dan pintar, bahkan ayahnya khawatir pada tahtanya sehingga ayahnya mengumumkan bahwa kekuasan raja itu tak akan pernah diturunkan padanya. Dia sangat marah pada saat itu, bahkan dia berencana membunnuh ayahnya sendiri untuk mendapatkan tahta itu. Pada hari sebelum Ia akan membunuh ayahnya, aku tertarik membuat kesepakatan dengannya. Kujanjikan tahta ayahnya jiak dia mendengarkan perkataanku. Sedangkan Demos… dari awal aku tahu bahwa dia menginginkan tahta lebih dan kekuasan lebih, jadi kubuat dia seolah-olah bisa mengambil posisiku. Darius terlalu membuat semuanya menjadi permainan baginya, dia sangat menyukai bermain suatu permainan. Apalagi jika permainan ataupun tawaran itu menguntungkan baginya. Dan untuk Zurtmotrius, atau yang kau kenal sebagai El Diablo itu. Aku tak perlu menjelaskan bagaimana dia mau membuat kesepakatan denganku, bukan? Dia sudah menceritakan padamu bagaimana dia bisa mengambil posisi raja itu. Dan alasan aku tidak memilih para sepupumu adalah mereka terlalu lemah secara fisik ataupun mental."
"Kau juga sama busuknya dengan orang-orang kau sebut! Kau juga memanfaatkan mereka untuk melakukan apa yang kau mau dengan membujuk mereka dengan menawari keinginan mereka! Kau memilihku karena kau tak punya pilihan lain! Kekuatanmu habis dan jiwamu terperangkap di sini! Aku merasakannya semenjak aku bertemu denganmu, aku bisa melihat ketidakberdayaan dan kesdihan yang kau tutupi. Kau melakukan semua ini demi menjaga harga dirimu dengan berpura-pura membantu orang lain! Tidak ada orang yang sempurna! Harus kuakui semua orang memang busuk! Tetapi tak selamanya mereka bisa berubah! Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini! Aku yang kau pilih pun juga tidak sempurna. Apa kau pikir aku tak pernah menjadi egois seperti ayahku? Atau apa kau pikir aku tidak pernah memikirkan kebahagiaanku? Kau pikir selama ini aku tidak rapuh seperti paman Steven? Kau pikir aku tidak main-main seperti paman Chris dan Sebastian? Kau harus akui tak ada yang sempurna! Kau salah memilihku jika kau mengira aku lebih baik daripada mereka, padahal aku ini lebih buruk daripada mereka! Aku lemah dan Jika kau mencari orang yang sempurna, maka tak ada yang pantas menjadi kaisar! Tapi setidaknya kekuatanmu habis karena kau terus berusaha mempertahankan Cycrotonictus secara diam-diam." Kata Draco
"Semua yang kau katakan memang benar. Tapi alasan lain aku tak bisa membantumu adalah aku bukan lagi kaisar Cycrotonictus melainkan aku adalah raja Deconcytus. Makhluk-makhluk kuat seperti mereka butuh energiku untuk menjaga tempat ini. Ditambah lagi, Deconcytus butuh energiku untuk mempertahankan tempat ini. Dan arti kata sempurna adalah sempurna yang menurut perhitunganku sendiri. Aku memilihmu karena kau lebih kuat daripada mereka. Tidak peduli sebanyak apapun kau terjatuh, dan sangat ingin menyerah. Kau tetap saja bangkit dan mencoba mencari jalan keluar. Tidak peduli seberapa egoisnya niatmu untuk melakukan segala sesuatu tetapi kau selalu mengurungkannya dan mementingkan orang yang kau sayangi terlebih dahulu."
"…"
"Kau bertarung sampai rela mati. Memang kau mamanfaatkan mereka, tapi itu untuk kepentingan orang yang kau sayangi juga. Aku tidak pernah salah memilih orang, karena aku memilih orang yang sama sepertiku. Menurutmu kenapa ibumu menamaimu Draco, jika kau tak bisa menjadi naga?" Kata Abaddon sambil memberikan kekuatan hitamnya ketubuh Draco yang membuat Draco menjadi naga hitam sampai dirinya sendiri menghilang.
***
Langit Cycrotonictus berubah menjadi gelap, dan beberapa kabut asap muncul disekitar 3 raja iblis itu. Dan tepat pada saat itu muncullah satu portal dengan tulisan asing berapi dan tak lama kemudian naga api terkuat yang tak lain adalah Ajatar keluar dari portal itu.

Setelah itu Ajatar terbang dan menghanguskan pasukan Collins dengan api besarnya.
Lalu dari balik lautan kawasan Winterland muncullah Hydra naga berkepala Sembilan. Setelah itu disusul oleh Ladon naga berkepala 100 yang terbang sambil mengeluarkan ledakan foton untuk menyerang pasukan Collins. Dan Fent sang serigala besar berapi penjaga gerbang Deconcytus keluar dari portal sambil mencabik-cabik musuhnya, beserta membawa pasukan serigala yang lainnya. Tak hanya itu tanah bergetar hebat, dan dari tanah itulah muncul iblis-iblis lain bersayap.

Yang kemudian membantu mereka menyerang pasukan Collins.
Tak lama kemudian Draco yang berupa naga hitam bermata merah terbang keluar dari portal hitam sambil membakar pasukan Collins dengan nafas apinya, asap abu-abu itu semakin pekat berkat nafas api Draco yang kini terbang ke atas.

Setelah itu Ia langsung mendarat turun tepat di depan Collins dan berubah lagi menjadi iblis bermata merah yang bertanduk dengan berbagai kekuatan hitam yang melekat pada dirinya dan di sekitarnya, sambil disertai oleh bayangan hitam yang menjangkau semua orang Cycrotonictus yang terluka dan menyembuhkannya dengan itu.

"Bagaimana kau masih bisa hidup?"
"Aku bukan orang asing di kegelapan. Aku akan bertahan entah bagaimana aku selalu melakukannya." Kata Draco sambil menyerang Collins dengan ledakan fototn yang sangat besar hingga membuat Collins tertimpa reruntuhan kerajaan.
Draco langsung menghilang dan muncul di dekat portal besar milik Collins dan memutar portal itu untuk menutupnya dengan rantainya, akan tetapi Collins langsung bangkit dan membuat portalnya meledak dahsyat di dekat Draco.
Melihat bala bantuan yang datang dan kebangkitan Draco, orang-orang Cycrotonictus langsung memiliki haraan dan semangat lagi untuk mengalahkan ribuan pasukan Collins yang tersisa. Luke menghujani pasukan Collins dari atas dengan panah berapinya. Sedangkan Tom dan Sebastian menyerang pasukan Collins dengan kekuatan petir mereka. Ray yang berupa werepather sibuk menghajar mereka. Setelah itu Collins langsung menurunkan panah berapi hitam dan menghujani mereka semua Ia sudaah tidak peduli lagi kalau panah hitam itu akan mengenai pasukannya sendiri. Tepat pada saat itu juga para penyihir langsung membuat perisai untuk melindungi satu sama lain. Sedangkan Draco tidak merasakan apa-apa saat terkena serangan Collins. Darius langsung membuat air lautan bergerak ke atas dan membekukannya untuk melindungi semua orang di Cycrotonictus dari serangan Collins.
Setelah itu Demos langsung menyerang Collins dengan sabit mautnya, namun Collins langsung menahannya, lalu membanting Demos dengan menghajarnya dengan kekuatannya. Setelah itu Ia melempar Demos.
Tepat pada saat itu Draco bangkit dan langsung menerang Collins dengan kekuatan hitamnya dan menghujani Collins dengan bebatuan. Collins langsung menyerang Draco dengan pedangnya, namun Draco langsung menangkisnya hingga membuat pedang Collins patah. Kemudian Collins langsung menyerang Draco dengan kekuatannya, akan tetapi Draco menahannya. Collins langsung meningkatkan kekuatannya lagi dan menyerang Draco hingga Draco terlempar beberapa meter, tetapi dengan cepat Draco menahannya dengan sayap hitamnya, setelah itu Ia mengeluarkan pedang berapinya dan pecut berapinya. Kemudian menyerang Collins dengan senjata dan kekuatan gelapnya. Setelah itu Ia mengelilingi pasukan Collins dengan kekuatan gelapnya dan membakarnya dengan api hitam yang mengelilinginya itu sampai mereka semua menjadi debu.
"Kita sangat berbeda. Kau yang memilih kemampuanmu untuk mengendalikan dan menindas orang orang sedangkan aku membagi kekuatan kepada mereka semua untuk menyelamatkan orang orang yang kau tindas." Kata Draco sambil mengikat Collins dengan cambuk berapinya beserta kekuatannya hitamnya yang membuatnya tak bisa bergerak.
"Kau pikir hanya kau satu-satunya orang yang menderita karena kehilang seseorang yang sangat kau cintai? Kami semua disini pernah mengalaminya jadi bukan kau satu-satunya yang menderita disini. Bahkan aku yang kau anggap bocah ini juga pernah mengalaminya. Hanya karena kita kehilangan satu hal tidak akan membuat kita kehilangan segalanya."
"Bagaimana rasaya menjadi harapan semua orang? Kau pastinya senang sudah menjadi harapan bagi mereka." Kata Collins
"Sejujurnya aku benci menjadi harapan semua orang karena aku seakan akan mempunyai tanggung jawab yang besar kepada mereka, dan pasti kau tahu betapa bencinya aku mengemban tanggung jawab. Tapi karena mereka sudah menaruh harapan padaku, maka aku harus melakukannya dan sampai aku tiada pun, aku harus mencari tahu bagaimana cara untuk tidak mengecewakan mereka. Aku harus mencaritahu bagaimana cara untuk menang, tak peduli apapun yang terjadi." Kata Draco sambil memenggal kepala Collins yang langsung menjadi debu seketika.
Semua orang langsung bersorak kemenangan. Para naga langsung menghebuskan apinya ke atas sebagai tanda kemenangan.
"Bagaimana caramu hidup kembali dan mengalahkannya?" Tanya Charlie
"Mereka selalu merusak bagian diriku yang salah. Mereka mematahkan sayap dan lupa bahwa aku punya cakar. Kapan naga pernah mati karena racun ular? Karena tidak peduli berapa banyak ular yang melepaskan kulit. Itu masih saja ular." Kata Draco sambil berjalan pergi dan menghampiri Leo.
"Kau tak mau mengatakan bagaimana kau bisa hidup kembali?" Tanya Leo
"Ketika aku menemui Abaddon, secara tidak sengaja aku menemukan tulisan tersembunyi bertuliskan bahwa kaisar tidak bisa dibunuh karena Ia punya kontrak dengan tempat yang bernama Deconcytus. Jika kaisar dibunuh dan tak punya pengganti maka semua yang ada di Cycrotonictus akan mati, dengan kata lain tempat itu mati karena Cycrotonictus tak bisa ditinggali lagi, karena Cycrotonictus butuh energy kehidupan dari kaisae agar menjaga dan mempertahankan Cycrotonictus. Sebaliknya Cycrotonictus membuat kaisar tak bisa dibunuh, asalkan sang kaisar mati di daerah Cycrotonictus. Jadi jika ada yang dapat membunuh kaisar saat di Cycrotonictus maka sang kaisar masih bisa bangkit kembali. Tapi kau sebenarnya sudah tahu bagaimana ini akan berakhir." Kata Draco kepada Leo
"Aku tahu, hanya saja aku tidak tahu sedetail itu. Dan apa yang kuketahui tak bisa kukatakan pada satu orang pun. Karena jika aku mengatakannya, hal baik tak akan terjadi. Tetapi satu hal yang kutahu, lain kali kita harus bersiap untuk perang seperti ini lagi untuk berjaga-jaga." Kata Leo sambil memberikan cincin Maximus kepada Draco.
"Sampai jumpa di pemakaman." Kata Draco sambil memakai cincin itu dan menghilang menjadi asap