webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · ファンタジー
レビュー数が足りません
255 Chs

97. Melarikan Diri

Langit kembali menampakkan sinarnya. Entah sudah berapa banyak batu yang Tasia pecahkan. Tangannya dipenuhi luka lecet dan penuh lebam. Wajahnya dipenuhi debu dan pasir yang menempel karena bercampur dengan keringatnya selama bekerja. Sandal yang tadinya ia kenakan sudah hilang entah kemana, kini ia harus bekerja dan berjalan dengan kaki telanjang hingga telapak kakinya berdarah karena terus berpijak diatas bebatuan kerikil yang tajam.

Pagi ini, Tasia tidak akan tidur. Ia akan kabur, terlepas dari penyiksaan di tempat gila itu. Entah nasi basi atau ikan yang dihinggapi ulat belatung, Tasia tidak perduli lagi. Sama seperti tawanan lainnya, ia merasa sangat teramat kelaparan dan kehausan. Mereka hanya diberi jatah makan sehari sekali. Jika bisa memilih, mereka sudah pasti memilih untuk mati saja. Namun sayangnya, jiwa mereka sudah terkontrak dan mereka tidak akan bisa binasa sampai orang yang menumbalkan mereka meninggal dunia.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください