webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · ファンタジー
レビュー数が足りません
255 Chs

68. Hilangnya Cahaya

Tasia menoleh kesana kemari. Semua terlihat aneh, namun ia tidak menyadari keanehan tersebut. Sebenarnya kemana neneknya pergi?

"Tasia!" Suara tante Janet kembali terdengar lagi, namun entah dari mana sumbernya. Tasia segera keluar dari kamar dan mendapati koridor rumah sakit yang kosong melompong sementara pinggilan itu terus saja bergema.

"Iya tante! Tante dimana?!" Sahutnya keras sambil berjalan menyusuri koridor yang minim cahaya menuju ujung yang lebih terang hingga tidak terlihat apa yang ada di depan. Sepertinya suara itu berasal dari sana.

Suara panggilan itu terus terdengar berulang-ulang. Tasia semakin mempercepat langkahnya ke sumber cahaya itu. Semakin lama cahaya tersebut kian menyilaukan matanya hingga membutakan pengelihatannya hanya sebatas putih terang.

"Tasia!" Ia merasakan tubuhnya diguncang berulang. Tasia membuka matanya perlahan dan samar terlihat wajah tantenya yang terlihat sangat panik dan pucat.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください