Rasanya seluruh dunia runtuh di sekeliling Hadyan tanpa tersisa. Ia berdiri terpaku memandang permaisurinya yang terbaring tak sadarkan diri. Atau yang lebih parah.. ia tidak tau apakah wanita itu masih ada di sini atau tidak.
Jika bisa memohon, Hadyan akan bersujud dan mencium kaki siapa pun yang bisa membuat kenyataan ini berubah menjadi sebuah mimpi buruk belaka. Melihat tubuh mengenasakan Tasia di atas ranjang tanpa nyawa adalah mimpi terburuk Hadyan yang kini menjadi kenyataan. Para tabib masih sibuk melakukan yang mereka bisa untuk menyelamatkan nyawa sang permaisuri. Namun tidak ada yang bisa mengubah takdir yang sudah digambarkan sang Maha Kuasa. Ia yang menciptakan, maka ia juga yang berhak mengambilnya kembali.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください