webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · ファンタジー
レビュー数が足りません
255 Chs

208. Tantangan Baru

Hadyan kembali dari ruang kerjanya. Matahari sudah menyingsing dan seluruh penghuni istana sudah terlelap. Ia masuk ke dalam kamar sepelan mungkin. Dilihatnya pemandangan yang sangat menyejukan mata. Sosok yang ia rindukan kini sedang tidur di tempat seharusnya, yaitu di ranjang mereka. Tasia masih terlelap dalam posisi yang sama persis seperti ketika sebelum Hadyan meninggalkannya untuk bekerja.

Wanita itu tidur tengkurap karena seluruh punggungnya dibiarkan terbuka dengan baluran obat berwarna hijau kehitaman. Meski merasa senang karena ternyata Tasia tidak menunjukkan perasaan takut padanya, namun Hadyan tetap tidak bisa bernafas lega. Melihat sang permaisuri menderita, bagaikan sebuah sayatan belati pada jantungnya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください