Sebuah mahkota besar berbentuk kumpulan bunga dengan kepala ular kobra di tengahnya yang terbuat dari emas dan mutiara bertengger manis di atas kepala Tasia. Baru sebentar saja mengenakan benda itu, lehernya serasa akan patah.
"Bu, tolong dilepaskan dulu mahkotanya." Pinta Tasia pada salah satu dayang yang sedang memakaikannya gaun kerajaan.
"Baik, permaisuri." Jawab sang dayang, segera melakukan apa yang permaisurinya minta.
Gadis itu menatap pantulan dirinya sendiri di cermin. Ini kedua kalinya Tasia mengenakan dandanan kerajaan setelah pesta pernikahannya. Semua luka yang ada di tubuh Tasia sudah sembuh. Hari ini adalah upacara penobatannya sebagai permaisuri kerajaan laut timur. Dimana ia akan diperkenalkan kepada rakyat. Jantung Tasia tidak bisa berhenti berdebar, ia terus saja kepikiran apa reaksi para rakyat jika mengetahui bahwa permaisuri mereka adalah seorang roh manusia yang derajatnya sangat rendah di alam goib.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください