webnovel

bab 2

Viola mengedarkan pandangannya ke luar jendela mobil dia begitu takjub saat melihat baliho besar yang dimana ketatnya peraturan disana.

"Sana masuk jangan liatin cowok ganteng Mulu yah belajar yang bener kalo ada kakak kelas yang gangguin kamu aduin aja sama vino" tutur Aditama kepada putrinya.

Tangan viola membentuk hormat "siap yah aku masuk dulu ya yah assalamualaikum yah".

"Walaikumsalam ingat jangan liatin cowok ganteng Mulu" jawab Aditama.

"Gapapa yah sambil cuci mata". Setelah mengatakan itu viola segera keluar mobil dan memasuki gerbang SMK NEGERI 8 MALANG.

"hai gw viola Calista gw bakal kasih tau dimasa putih abu dimana senang sedihnya saat guru dengan teganya memberikan segelintir tugas dan gw bakal merasakan itu semua selamat datang di cerita viola Calista".

"Heh! Anak baru ngapain Lo berdiri disini cepat masuk". Bentak seorang pria yang membuat viola terkejut.

"E-eh i-iya kak". Jawab viola gugup.

Viola tak sengaja menatap seorang pria yang sedang duduk di bangku dekat aula sekolahnya dia menghampiri pria tersebut.

"Kak peserta MOS kumpulnya dimana ya?".tanya viola sopan.

"Cari aja sendiri gw lagi sibuk!". Bentaknya.

Viola menelan ludah susah payah.

"Heh! Gw tanya bener dan sopan yah dasar kakak kelas jutek nyebelin lagi". Viola meninggalkan pria tersebut dan menghentakkan kakinya sambil menyerapahi pria itu dengan beberapa umpatan, dan dia melihat segerombolan anak yang mengenakan baju yang sama dengannya viola segera menghampiri dan benar itu kumpulan anak MOS.

"Halooo selamat datang semua, maaf yah menunggu lama" sapa seorang pria.

Viola mendengar suaranya dan seperti tidak asing dengan suara tersebut.

"Hai, nama Lo siapa?". Tiba tiba ada seorang yang menepuk pundak viola pelan.

"Hai gw viola Lo?". Tanya viola balik.

"Anisa, Lo kelompok apa?". Tanyanya.

"Gw kelompok 7 kalo Lo?". Jawab viola.

"Sama gw juga gimana kalo kita barengan aja?". Tawar Anisa di balas dengan anggukan viola.

"Heh! Kalian yang ada dibelakang maju sini!". Terdengar bentakan dari luar barisan, viola yang mengetahui bahwa namanya dipanggil langsung menghampiri sumber suara tersebut. Dia melihat para pentolan sekolah itu dengan gugup tapi untungnya viola bisa menahannya.

"Lo tau salah Lo apa?". Tanya vanno dengan suara yang menusuk.

"Enggak, Lo aja gak bilang?". Jawab viola enteng.

"Gak usah nyolot Lo sama gw!".

"Gw gak nyolot!".

Anisa yang mengatahui viola berdebat dengan vanno langsung menarik tangan viola sedikit menjauh.

"Heh, muka Lo bakalan hancur kalo Lo berani sama dia". Tutur Anisa.

"Emang kenapa? Gw aja gak kenal".

Vanno yang melihat viola dan Anisa berbicara sendiri tanpa banyak bicara vanno mengasih hukuman kepada mereka berdua.

"Lari kelapangan 20 kali". Perintah vanno tak terbantahkan.

"Lo juga berdiri dipojok lapangan". Perintahnya.

Viola menganga lebar setelah dia diperintahkan seperti itu.

"Gak bisa gitu dong emang kakak tau salah kita apa? Main hukum aja". Jawab viola tak mau kalah.

"Denger gw itu ketos dan ketos itu selalu benar". Ucap vanno lantang.

"Sana lakuin atau mau gw tambah?".

"Iya iya bawel Lo". Jawab viola malas.

Dengan rasa yang sangat dongkol viola menyerapahi vanno dengan beberapa umpatan sedangkan Anisa hanya berdiri di pojok lapangan sedangkan viola hanya berlari pelan pelan, diputaran pertama masih kuat, putaran kedua perutnya kram, putaran ketiga kepalanya pusing dan semua tiba-tiba gelap.

"Vanno ada yang pingsan".

Vanno melihat kearah viola "dia lagi". Vanno segera menghampiri kerumunan tersebut "minggir minggir, ini kenapa?". Tanya vanno.

"Tidur ya pingsan lah Van". Ucap Lily.

Tanpa banyak bicara vanno langsung menggendongnya dan membawa viola ke UKS unit kesehatan sekolah. Vanno meletakkan viola disalah satu tempat tidur UKS dan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah viola.

"Cantikkan diam". Sadar apa yang tengah dipikirkan dia vanno langsung menggeleng kepalanya "gw mikir apa sih".

"Ada yang bisa dibantu?". Tanya seorang yang bernama Fira yang untungnya teman sebayanya.

"Eh setan". Kaget vanno.

"Yee gw cakep kek bidadari gini Lo bilang setan".gerutu Fira.

"Tanganin tuh dia". Vanno mencari tempat duduk dan setelah menemukan dia langsung mendudukan bokongnya dia merogoh saku celananya dan mengeluarkan handphone dia membuka room chatnya dengan cogan squad.

Bab 3 nyusul.