Harus bicara benar?
Kalaupun baik-baik, belum tentu Lyra selamat. Ia pasti tetap habis kok. Yang Lyra hadapi adalah Martin Jinan. Manusia paling tidak punya perasaan di dunia.
Tak ada yang bisa di harapkan dari orang tersebut. Berharap adalah perbuatan yang sia-sia.
Oke, makan sudah, sekarang yang harus Lyra lakukan adalah keluar. Tapi, pakai trik apa?
Harus pakai ide bagus lho.
"Kak, maaf kalau aku buat Kakak sulit. Setelah ini, tolong ingat nama aku baik-baik."
Lyra sudah terlihat seperti orang kepengen mati. Saat-saat terakhir, kasih harapan dan wasiat. Padahal enggak kok. Hua.... ini ceritanya Lyra bakal menyerahkan diri beneran!?
Oh Tuhan.
Tarik napas panjang, akhirnya Lyra pun keluar. Ia tersenyum canggung ke orang yang tak sengaja melihatnya. Aneh, tentu!
Mana ada orang yang baik-baik aja saat akan menyerahkan diri begini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください