"Lyra, aku bawa martabak manis buat kamu nih."
Lyra sedang meratapi nasib ketika Catherine menghampirinya. Menatapi nasib tersebut Lyra tunjukkan dengan sikap ia melamun. Melamun yang estetik. Tangan diposisikan di dagu sementara mata menatap menerawang. Catherine meringis lihat ekspresi wajah Lyra. Ngenes. Ada perasaan kasihan lihat kondisi perempuan itu.
Hidup pasti sangat keras memukul Lyra. Kalau orang lain tidak tahu apakah masih bisa bertahan atau tidak.
"Ly."
Catherine memegang pundak Lyra. Sayangnya, perempuan itu sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Mata Catherine membulat. Biasanya orang melamun akan langsung tersadar setelah dipegang pundaknya. Pikiran Catherine penuh dengan hal buruk. Jangan-jangan Lyra kesambet setan.
"Lyra!"
Klepak!
Tak tanggung-tanggung, Catherine memukul pundak Lyra. Catherine pikir usaha tidak boleh setengah-setengah. Totalitas. Kalau begitu kan, akan lebih cepat selesai.
Catherine yakin Lyra pasti sadar.
"Aduh!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください