Saat Martin berucap begitu, langsung muncul sebuah pernyataan di otak Lyra.
Soal apa?
Martin ingin membicarakan apalagi?
Lyra natap Martin dalam. Kira-kira apa yang akan terjadi?
Lantas tak lama kemudian Martin pun bersmirik. Tak ada yang sadar, hanya Lyra seorang.
Apa isi pikiran Martin?
Semoga bukan hal buruk. Orang itu kan sudah berjanji!
Martin ingin berubah, lalu posisi Lyra cukup diuntungkan. Setidaknya itulah yang terjadi.
*****
Lyra dan Martin sudah berada di kamar Lyra. Di rumah perempuan itu, bukan wilayah teritorial Martin Jinan. Sekali masuk, Martin kepengen lihat benda-benda yang terdapat di tempat tersebut.
Menarik, ternyata kamar Lyra terlihat bagus. Sederhana dan enak dipandang. Warna pun netral agar mata bisa menyesuaikan ke intensitas cahayanya. Terlihat lebih bagus dari yang Martin pikirkan sebelumnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください