Bukan Ansar yang minta apalagi sampai memohon agar ia diangkat jadi anak. Kesalahan yang diperbuat Lyra tak bisa dilupakan. Sudah lebih baik Ansar tidak balas. Walau bagaimanapun, Lyra akan terus bersalah. Bagi Ansar, Lyra merasa bersalah atas kematian kedua orangtua atau setidaknya punya hati nurani, wajar ia diadopsi.
Ansar sudah tak punya siapa-siapa di dunia.
Ansar balas ucapan monohok Sharif.
"Kau sebagai anak tertua harusnya beri contoh baik, bukan marah-marah. Aku menyampaikan pikiranku. Kau setuju punya adik baru?"
Sharif tersentak. Terpikir oleh Sharif ucapan Ansar. Kalau boleh jujur, ia pun tak mau adik baru. Terlalu banyak adik buat kepala pusing. Satu adik saja sudah buat kepala berdenyut. Cukup Gin yang Sharif lindungi. Ingat hal yang ia pikirkan, Sharif ikutan bertanya. "Kenapa tiab-tiba ingin mengadopsi anak, Mom? Mom sudah punya anak laki-laki dan perempuan. Kan sudah cukup."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください