The Majesty Of Sid's Chapter 5
(Pengalihan)
Turnamen kerajaan pun tetap berjalan lancar, kasus kematian bangsawan korup tersebut ditutupi agar tidak menimbulkan kepanikan, dan The Silent dicari oleh para tentara kerajaan, namun cara mencarinya salah karena asal menuduh orang bahwa mereka adalah The Silent, padahal mereka tidak masuk dalam masalah tersebut.
Chid yang melihat hal tersebut merasa sedikit marah kepada kerajaan yang asal menuduh, ia pun memanggil seluruh anggota The Silent, selain Sid dan Vats karena mereka sibuk oleh Turnamen Kerajaan.
"Ada apa Tuan Chid memanggil kami? " Tanya Lif sambil hormat
Seluruh anggota The Silent tunduk hormat kepada Chid
"Angkat kepala kalian"
"Apakah kalian sudah mengetahui? Tentang kerajaan yang asal menuduh orang bahwa mereka The Silent?" Tanya Chid kepada seluruh anggota The Silent
"Iya Tuan, kami sudah mengetahui, apakah Tuan marah karena kami membuat orang lain terbunuh Sia - sia?" Jawab Viola dengan sedikit takut
"Tidak, tapi untuk menghilangkan hal yang membuat orang tertuduh sia sia. Saat kalian bertugas, tunjukkan Diri kalian dengan pakaian yang sangat tertutup tanpa kelihatan muka, agar mereka tau ciri ciri kita, namun tidak mengetahui muka kita" Balas Chid
"Apakah Tuan yakin? Kita sudah tertutup dan tidak diketahui kerajaan? Jika mereka tau ciri ciri kita, mereka akan bisa mengejar kita" Tanya Lif yang sedikit meragukan ide tersebut
"Apakah itu yang kalian pedulikan? Bagaimana dengan orang orang yang terbunuh sia sia tersebut?" Balas Chid dengan tegas
Ruangan tersebut menjadi hening karena mereka berpikir keras untuk mencari jalan keluar yang lebih baik.
Tiba - tiba Sid yang lagi nyari uang karena kehabisan uang makan datang ke ruangan
Mereka semua yang mengira Sid mempunyai jawaban langsung tunduk dan senang
"Akhirnya Tuan Sid kembali, sangat senang karena Tuan memiliki jawaban untuk masalah ini" Ucap Tetra dengan senang
"Hmm?" Balas Sid dengan kebingungan
Sid yang tidak tau apa apa hanya mengikuti suasana dan duduk di singgasana
"Apakah kalian sudah menunggu jawaban dariku? (Duh bahas apa mereka ini)"
"Iya Tuan" Balas seluruh anggota The Silent
"(Bisakah kau tanya kepada Chid apa yang mereka tanyakan?)" Bisik Sid kepada Vats
"(Chid, apa yang kalian bahas?)"
"(Ohh, kami membahas tentang masalah Warga yang terbunuh sia sia karena mengira mereka anggota The Silent yang membunuh bangsawan)"
Vats pun memberitahu apa yang Chid katakan kepada Sid
"(Ohh begitu, baiklah)"
Ehem...
"Jadi, kalian hanya perlu memakai pakaian palsu dan mencolok, seperti memakai pakaian biru, namun wajah tetap tertutup, agar mereka mengira ciri ciri The Silent adalah pakaian biru tertutup. Lakukan untuk misi yang akan kalian lakukan, sehabis itu, jangan memakai pakaian itu dan kembali seperti semula, bergerak dalam keheningan dan kegelapan"
"Seperti yang diharapkan dari jawaban Tuan Sid, selalu memberikan jalan keluar yang terbaik" Respon Sky kepada penjelasan Sid yang dianggapnya bijak
"Baiklah, laksanakan apa yang Tuan Sid katakan" Perintah Lif kepada anggota The Silent
"Baik!"
Anggota The Silent pun pergi meninggalkan ruangan dan membuat pakain Biru yang dibilang Sid
"Terimakasih Tuan Sid telah membantu ku" Hormat Chid kepada Sid
"Haha sama sama" Jawab Sid sambil sedikit memikirkan apa yang telah dia ucapkan
"Oiya aku tadi kesini mau ngapain" Tanya Sid pada Vats
"(Mengambil uang lalu kembali ke turnamen secepatnya, karena bentar lagi mulai)"
"Oh iya astaga, aku duluan Chid" Jawab Sid yang teringat dengan sedikit panik
"Baik Tuan" Jawab Chid sambil terheran melihat Sid yang buru buru
Setelah Sid mengambil uang, ia pun bergegas kembali ke Arena untuk pertandingan utama nya melawan Anak dari kelas D
"Huftt, untung saja sempat, kalo tidak aku bakal gagal terlihat keren" Guman Sid
"Oiya lawan kita dari Anak Kelas D"
"Apa informasi yang kau dapat dari anak tersebut kemarin Vats?"
"Ia lumayan kuat, memiliki ketangkasan dan ketepatan dalam mengarahkan pedang yang cukup bagus"
"Katanya juga dia termasuk anak keturunan bangsawan yang ahli berpedang, dari adik dan kakaknya, ia termasuk yang terkuat di keluarga tersebut"
"Ohh begitu, baiklah.." Jawab Sid dengan penuh semangat
Sid pun memasuki Arena
"Loh orang itu (Sid) bisa masuk ke babak utama, dia punya keberuntungan yang tinggi yah"
"Hahaha, paling juga keberuntungan nya sudah habis sekarang, karena lawannya Mids, sangat hebat dalam berpedang"
Gerutu orang orang yang melihat Sid
[Pertandingan... Dimulai!]
Mids pun langsung menyerang dengan sangat cepat, namun hanya dalam penglihatan orang orang. Di penglihatan Sid, Mids hanya berjalan biasa, karena dia tidak ingin mencolok, Sid pun membiarkan Mids yang berjalan tersebut kearahnya, lalu menyerang kaki Mids agar dia terjatuh lalu kalah dalam 1 serangan.
Seperti apa yang dipikirkan, saat dekat, Sid langsung menyerang kaki Mids, awalnya Mids terjatuh, Sid mengira Mids sudah kalah, namun ternyata tidak.
"Kekuatan keberuntungan yah?" Ucap Mids sambil berusaha bangun
"Haha pantas saja kamu dibilang kuat (Gila ni orang udah dilumpuhin masih maksa)"
Saat Mids menyerang, Sid langsung saja menggunakan skill percepatan lalu menebas pedang Mids hingga hancur, lalu kembali ke posisi semula, namun yang dilihat di mata penonton, Sid hanya berdiam di tempat, dan cukup terheran melihat pedang Mids tiba tiba hancur.
Mids menganggap pedang tersebut memang sudah rusak
Karena pedang Mids rusak, ia dianggap kalah dan Sid menang
"Kekuatan beruntungmu memang mengerikan, andai saja kalo pedangku tidak rusak, mungkin saja kau udah kalah telak" Ucap Mids dengan nada sombong dan kesal karena dia mengira kalo dia kalah hanya karena pedangnya rusak
"yang bener (Mata mu sih lambat)" Jawab Sid dengan nada mengejek
Tch...
"gila itu orang hoki amat, kalo aja pedang si Mids gak rusak"
"bener tuh, dasar pembuat pedang nya gak becus"
Respon orang-orang ketika Sid menang
Sid pun tetap berjalan keluar sembari bergegas karena dia sudah lumayan lapar.
Sementara itu, Terlihat anggota The Silent memantau lagi dari atas Arena, mengintai arena untuk menumpas target selanjutnya, yaitu seorang pendeta gereja Kaspia, dalang dari penculikan yang sering terjadi.
Menurut informasi, pendeta gereja Kaspia akan datang untuk berdoa kepada peserta pertandingan, terutama saat pertandingan Kagume melawan Phils.
Phils memiliki kekuatan hampir setara dengan Kagume, dan ini dianggap pertandingan yang seru karena keduanya sangat kuat.
Tibalah saat pendeta gereja Kaspia datang, segera saat pendeta tersebut datang, Shir mengeluarkan sihir penggelapan atau Sedark, membuat Arena seketika gelap gulita, beberapa penonton pun cukup panik, disaat itulah, Tetra dari atas melompat sembari mengayun pedangnya kearah pendeta gereja. Pendeta gereja yang melihat Tetra langsung menghindar sembari mengeluarkan sihir suci (Holinis) yang mengeluarkan 5 cahaya mematikan sekaligus, saat melihat itu, segera Shir mengeluarkan tameng kegelapan (Darshil)
Disaat pendeta sibuk menyerang Shir dan Tetra
Viola melemparkan kunai nya tepat di jantung pendeta, seketika pendeta gereja itupun tewas ditempat.
Karena saat Viola melempar kunai, efek sihir Sedark habis, jadinya beberapa orang dapat melihat anggota The Silent yang memakai baju serba biru, membuat mereka mengira bahwa anggota The Silent memiliki ciri ciri berbaju serba biru, atau kata lainnya dua misi The Silent berhasil.
Karena kerusuhan dan pembunuhan tersebut, pertandingan Kagume melawan Phils pun terpaksa ditunda 2 hari, karena untuk menenangkan kembali masyarakat serta mencari keberadaan The Silent.