Ema mengangguk paham baru setelahnya ia duduk kembali untuk mengecek daftar pasien di komputernya, "Sebentar aku cari," katanya, "111, Dokter Sakura."
Sakura mengembuskan napasnya lega. Itu berarti ayahnya sudah keluar dari ruangan darurat, "Terima kasih, Ema-san."
"Semoga Ayahmu baik-baik saja Dokter Sakura," kata wanita berambut pirang menyemangati, "Aku juga ingin sekali menjenguk temanku yang sakit, sayangnya aku tidak memiliki libur yang banyak sepertimu."
Cukup.
Reon tidak tahan mendengar ucapan wanita itu yang jelas-jelas sindiran. Ia menumpu kedua tangannya di atas meja seraya memajukan wajahnya pada dia, "Boleh aku tahu siapa namamu, 'pretty lady'?"
Wanita muda berambut pirang itu menunjuk dirinya sendiri dengan mata terbelalak, "Mira ...." katanya dengan wajah merona merah mendapatkan pujian 'pretty lady'.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください