Bujuk Rayu

"Lalu bagaimana?"

"Ibu Ino setuju datang ke pernikahan," sahutnya. "Setelah perdebatan panjang dengannya."

Sakura tersenyum lembut, membalas genggaman tangan Itachi, "Terima kasih, Itachi-kun mau bersusah payah—"

"Aku memperkenalkan diri pada ibu Ino sebagai tunanganmu,"

"Eh!"

"Hanya memperkuat alasan, itu akan aneh bila aku memperkenalkan diri sebagai diriku sendiri,"

"Oh," Sakura bergumam, matanya masih menatap Itachi—yang sangat sempurna di timpa cahaya bulan—mungkin kalau ia masih seperti menyukai Itachi, Sakura akan terpesona.

Sekarang, Sakura hanya memandang Itachi pria biasa yang sempurna sebagai sahabat—ia terus mencoba menjadi hubungan yang lebih seperti dulu, Itachi pun mencoba, selalu menghabiskan waktu bersamanya sebanyak mungkin, bersikap romantis akan tetapi perasaannya tetap tidak tumbuh, tetap berjalan di tempat—sebagai seorang teman, tidak kurang tidak lebih.

"Besok hari yang akan melelahkan, tidurlah yang nyenyak," bisik Itachi di telinganya.

"—hm,"